Sebelum Jungkook memasuki ruangan direktur utama lagi. Dia mendengar suara dua orang yang sedang bercakap- cakap. Karena penasaran, dia pun memutuskan menunggu sampai orang itu keluar dari ruangan sang direktur utama.
"Aku juga turut senang dengan kemajuan hubungan kalian" Itu suara sang direktur utama.
"Makasih, dek. Tapi kamu juga harus berenti binal dong" Entahlah Jungkook tak tau itu suara siapa. Mungkin kakak sang direktur utama?
"Gamau hyung, enak tau godain dominan. Apalagi yang nyalinya ciut" Lalu Jimin terkekeh. Jungkook tiba- tiba menjadi takut.
"Yaudah yang penting hati- hati, btw Sekretaris baru kamu gimana, dek?"
"Asik, dia dominan yang nyalinya ciut. Tapi badannya juga bagus. Jadi aku godain mulu deh" Jimin terkikik. Jungkook semakin takut.
"Berarti puas?"
"Banget"
"Yaudah, kalo kamu seneng, hyung juga ikut seneng. Hyung mau balik keruangan hyung ya?"
"Pfft bucin banget sama Baekhyun hyung. Bahkan hyung sampe ngerelain jabatan ini buat aku, pfftt"
"Hehh ga gitu juga. Hyung kan juga pengen liat adeknya tersayang seneng" Lalu pria itu tertawa.
"Iyaaa, makasih Chan hyungie~"
"Nde dedek. Bye"
"Bye, hyungie ku~"
Cklek
Pintu terbuka, memperlihatkan pria tinggi bermata lebar dan berkharisma.
Jungkook membungkukkan tubuhnya dengan gugup. Lalu si pria terkekeh.
"Santai aja"
Si pria menjabat tangan Jungkook
"Park Chanyeol, jagain adekku bener- bener. Kalo dia udah diluar batas telpon gua, Jeon Jungkook" Lalu Chanyeol memasukkan kertas berisi nomor telponnya kesaku baju Jungkook dan berlalu melewatinya.
Jungkook cengo. Jadi, tadi kakaknya bos dia? Kakaknya manly banget, lah adiknya kok bisa jadi imut gitu? Apa? Jungkook tadi ga bilang imut kan?
Jungkook geleng- gelengin kepala. Lalu ia masuk keruangan bosnya.
Jungkook meletakkan cangkir kopi di meja Jimin. Sedangkan Jimin yang sedang duduk hanya menatap Jungkook dalam.
"15 menit lagi kita ada rapat sama klien, kamu siap- siap" Ucapnya serius. Jungkook heran, dia tak pernah melihat Jimin seperti ini. Biasanya bos nya itu akan menatapnya nakal atau menggodanya. Sisi Jimin yang serius sedikit membuat Jungkook nyaman daripada sisinya yang binal.
"Iya, bos"
"Apa? Tadi kamu panggil aku 'bos'?" Jimin berdiri lalu menghampiri Jungkook. Tangannya menyentuh dada yang lebih muda.
"Ma-maaf, h-hyung" Jungkook gugup sekali. Ayolah dia masih belum terbiasa dengan Jimin yang menyentuh tubuhnya. Pasti sih, soalnya dia masih kerja satu hari.
"Gakpapa, panggil aja aku 'bos'" Lalu Jimin kembali mendudukkan dirinya dikursi.
Jungkook sempat bingung, sebelum.
".. kuasa aku dikamu jadi keliatan tambah besar kalo kamu panggil aku 'bos'" Lanjut Jimin sambil menampilkan smirknya kepada Jungkook.
Sedangkan Jungkook? Dia tak mengira pemikiran sang direktur utama seluas itu. Dan dia bergidik ngeri. Ini masih hari pertama dia kerja. Besok- besok gimana lagi? Dia bakal diapain aja sama sang direktur utama yang binal tak karuan itu?
Rasanya Jungkook ingin berteriak dengan kencang. Itu akan ia pikirkan nanti, pasalnya tak mungkin dia akan berteriak didepan sang 'bos' sekarang.
.
.
.Tbc.
By:CacaYun
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅏTHE WAY TO YOUR HEART | kmㅓ
Short StoryJungkook dan pekerjaan barunya ((300-500 word per chapter)) ㅡKOOKMIN STORYㅡ By-CacaYun