Ya, disinilah Jungkook sekarang. Didepan pintu ruangan direktur utama. Dia masih mengumpulkan keberaniannya.
Puk
Ketika Jungkook menoleh. Ia mendapati tunangan temannya.
"Kau pasti bisa, dia tak sesulit yang kau pikirkan. Hanya layani dia maka dia akan cepat berhenti" Yoongi mengucapkan itu sambil mengelus rambut Jungkook yang lebih tinggi daripadanya."Jika kau kesulitan, kau bisa datang keruanganku" Lalu Yoongi meninggalkan Jungkook sendirian lagi.
Oke Jeon, kau bisa.
Cklek
"Oh hai! Kau lama sekali. Cepat duduk" Si direktur utama kecil--maksudku manis beranjak dari tempat duduknya dan berdiri menghampiri Jungkook yang gugup tak karuan.
Jungkook membungkuk. Lalu dia terdiam lagi. Ini dia duduk dimana? Yang ia lihat diruangan ini hanya ada satu tempat duduk, yaitu kursi Jimin yang didepannya ada meja dengan banyak barang.
"Sini" Sadar akan Jungkook yang melamun, Jimin pun menarik tangan Jungkook lalu mendorong tubuhnya untuk duduk dikursinya.
"Nah itu tempat dudukmu" Ucap Jimin sambil tersenyum.
"Ma-maaf, tapi.. bu-bukannya ini tempat duduk anda?" Jungkook gugup tak karuan.
"Bukan, tempat dudukku--
Jimin mendudukkan pantat besarnya dipaha sang sekretaris.
--mulai sekarang disini"
"Ta-tapi---
"Dan bukankah sudah kubilang, panggil aku baby boy" Jimin lalu menghadapkan wajahnya tepat didepan Jungkook.
"S-saya tid---
"Okay, panggil Jimin hyung. Atau kau kupaksa untuk menjilat pantatku sekarang" Sial, wajah dengan smirk itu sekarang nampak semakin seksi. Jungkook menelan saliva, ayolah Kook! Kau masih straight bukan?
"Nde, Ji-jimin hyung" Lalu Jungkook menundukkan kepalanya.
"Kamu lucu, Koo" Jimin mengusak rambut sekretarisnya, lalu berdiri.
"Buatkan aku kopi, ya~" Aegyo Jimin membuatnya semakin manis. Jika begini ia tampak seperti anak polos."Nde, hyung" Jungkook bergegas meninggalkan ruangan sang presdir. Sedangkan si direktur utama terkekeh melihat tingkah sekretaris barunya.
-----
Jungkook terus saja mengeluh dan mengumpat dalam hati sambil membuat kopi. Kita doakan saja kopinya tidak sepahit perasaan Jungkook sekarang.
"Sekretaris baru direktur utama?" Seorang lelaki dengan senyum dimple nya tiba- tiba ada disamping Jungkook. Sepertinya juga membuat kopi sama sepertinya.
"Iya, kau?" Jungkook tertarik untuk berbicara dengan lelaki disampingnya. Sepertinya orangnya asik.
"Aku sekretaris wakil direktur 2 Kim Seokjin. Namaku Kim Namjoon"
"Ah, namaku Jeon Jungkook" Jungkook tersenyum.
"Eum.. apakah semua petinggi diperusahaan ini begitu?" Jungkook agak ragu bertanya. Tapi sudahlah. Dia terlanjur penasaran.
"Maksudmu... binal? Jika begitu maka tidak. Direktur utama Park juga sebenarnya tidak terlalu nakal. Tapi, semua atasan disini adalah gay, dan mereka semua pihak bawah setahuku" Namjoon menjelaskan dengan panjang. Yang mana membuat Jungkook mengaga, apalagi dibagian 'semua atasan disini adalah gay' tolong selamatkan Jungkook!
"O-oh benarkah?" Jungkook sudah mencoba tak gugup. Tapi tak bisa. Ayolah dia tiba- tiba takut.
"Iya, wakil direktur 1 Min Yoongi. Wakil direktur 2 Kim Seokjin. Wakil direktur 3 Byun Baekhyun" Namjoon selalu tersenyum setelah berbicara. Biasa, orang ramah kan memang begitu.
"Apa semua sekretarisnya.....
Sebelum Jungkook menyesaikan kalimatnya, Namjoon sudah bisa menebak "semua sekretarisnya seperti kau dan aku? Begini, kalau dipermudah, kau kira semua sekretaris atasan disini adalah dominan?"
Jungkook mengangguk ragu, pasalnya dia straight. Tapi.. iya ya, dia kan dominan.
"Tidak, sekretaris dari wakil direktur 1 seorang bottom"
"Ohh begitu rupanya"
"Iya, kau tak perlu malu bertanya padaku jika perlu, aku pergi dulu ya" Senyumnya diberikan sebelum melangkah pergi meninggalkan Jungkook.
.
.
.Tbc.
By:CacaYun
KAMU SEDANG MEMBACA
ㅏTHE WAY TO YOUR HEART | kmㅓ
ContoJungkook dan pekerjaan barunya ((300-500 word per chapter)) ㅡKOOKMIN STORYㅡ By-CacaYun