Prolog

19 2 0
                                    

" Saya rasa pilihan terbaik saat ini adalah segera menjalani operasi" Ucap seorang dokter setelah sebelumnya baru saja memberitahukan diagnosisnya terhadap hasil CT Scan pasien dihadapannya.

Pemuda yang duduk di hadapannya menatap meja sang dokter dengan tatapan kosong, lalu menghela napas kasar.

" berapa lama sisa waktu ku ?" Tanya pemuda itu masih dengan tatapan kosongnya menatap sang dokter

" saya mengerti anda terkejut, tapi disini anda memiliki peluang untuk sembuh walau resiko operasinya sangat tinggi"

" 1 bulan ? 5 bulan ? 1 tahun ?"

" tanpa operasi.. waktu anda 3 bulan" ucap pria berjas putih itu sambil menghela nafas menjawab pertanyaan tentang waktu yang tersisa.

" Okay" pemuda itu masih saja merespons dengan tenang seperti hal yang baru saja di dengarnya adalah hal biasa

" Kalau anda ragu tentang operasinya, saya akan menjelaskan secara detail tentang prosedur apa yang akan saya lakukan. Saya selalu berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan operasi"

" Terima kasih atas informasinya, apa ada lagi ?"

" Bukankah kita harusnya segera membicarakan penanganan untuk segera mengatasi penyakit anda ?" Sang dokter mulai kebingungan dengan respon ya di berikan si pasien

"Entahlah, sepertinya biarkan saja. Aku juga bisa mati di meja operasi kan kalau memilih mengambil risiko... Aku memilih 3 bulan itu saja" ucap pemuda manis itu seraya tersenyum kecil

"Jadi... anda tidak mau menjalani penanganan medis ?" Ucap sang dokter memastikan

"Hmm, tidak mau. Ngomong-ngomong terima kasih dok," ucapnya berdiri bergegas keluar
" oh ya.. aku bisa memiliki ini kan ?" Dirinya ingin menyimpan hasil CT Scan tsb

"Tentu, dan apabila anda berubah pikiran, anda bisa segera menemui saya lagi...... Lee Donghyuck-ssi"

"okay" jawabnya final sebelum meninggalkan ruangan dan berjalan menyusuri lorong rumah sakit sambil memeluk amplop hasil CT scan kepalanya dengan senyum kecil

Berjalan ke taman rumah sakit setelah mengurus administrasi untuk sekedar menghirup udara segar sebelum kembali pulang ke apartemennya. Berjalan sambil memandangi hamparan awan di langit , menutup mata sebentar menikmati angin yang menerpa.

Hari ini cerah sekali, matahari bersinar amat terang. Terlihat juga beberapa pasien beserta wali yang sedang berbicara santai , tertawa, taman rumah sakit ini juga terasa cerah sekali suasananya. Hanya saja dirinya.... Seperti gelap yang berdiri di tengah hamparan cahaya.

.
.
.
.

"Its okay hyuck" ucapnya pada diri sendiri.

Highway To HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang