All Realms Sign-in from Hokage (DROP)

241-250

 Realms Sign-in from Hokage Chapter 241: The night wind started to drift

« PrevNext »≡ Daftar Isi

Settings

"Lupakan."

"Jangan bermain api lagi, masuk dulu."

Ye Feng menggelengkan kepalanya.

Orang-orang Datongmushe akhirnya mengutuk bahwa mata ini akan membunuhnya.

Ini harus mengacu pada kapasitas penyerapan mata ini.

Secara umum.

Bola mata sebesar itu ada di depannya.

Individu mungkin tidak dapat menahan diri untuk tidak ingin maju.

tapi.

Bagaimanapun, Ye Feng maha tahu dan mahakuasa, jadi tentu saja dia tidak akan membuat kesalahan tingkat rendah seperti itu.

dan.

Ikuti saja sistem terbuka dan bertahan dengan jujur.

Apa yang kamu lakukan dengan ngengat ini?

.........

Tidak butuh waktu lama.

Ye Feng menemukan istana klan Datongmu.

Momentumnya di sini luar biasa.

Tapi itu penuh dengan kesepian.

Klan seperti itu ... Agak terlalu mudah.

Datang ke lokasi masuk.

Sistem bekerja sama dengan suara yang cepat.

"Ding!"

"Host pendeteksi telah tiba di lokasi check-in dan sekarang akan mulai check-in."

Setelah serangkaian hitungan mundur berakhir.

Ye Feng merasakan kekuatan yang tidak bisa dijelaskan melonjak di Dantiannya.

"Ding!"

"Selamat kepada tuan rumah karena berhasil masuk, segel Dantian telah berhasil ditingkatkan, dan sekarang level tertinggi!"

Suara sistem jatuh.

Ye Feng sangat senang.

Dan Tian Yin adalah salah satu kemampuannya yang sangat penting.

Jika segel kemaluan juga ekstrim.

Ye Feng berpikir dia harus dianggap sebagai yang disebut tingkat keenam, kan?

tapi.

Tidak menunggu angin malam merasakan kegembiraan ini secara detail.

Dia tiba-tiba merasa seolah-olah ada api yang mengamuk di Dantian.

ledakan!

Panas kengerian menyapu.

Itu langsung ditularkan ke anggota tubuh Yefeng.

Tidak siap, Ye Feng tidak bisa membantu tetapi mendengus teredam, wajahnya tiba-tiba menjadi pucat.

"Apa apaan?"

"Saya tidak memiliki pengalaman berantakan seperti ini sebelum membuka dan menggantung?"

Segera setelah.

Butir-butir keringat seperti kacang polong meluncur dari dahi Yefeng seperti tetesan air hujan.

Perasaan panas seolah menembus jiwanya.