ll. Daddy June+

171 19 4
                                    

jangan lupa voment <3

Rumah besar, asisten bertebaran kaya kutu beras, hidup bener bener bisa dijamin sangat amat terpenuhi. Tapi kenapa hamba masih jomblo Ya Tuhan. — Jennie

"halo Lis, main sini dong sekalian ajak si Jisya"

"gabisa Jen.. si Jisya lagi kena korona garagara ketularan babi". Jennie mengerutkan dahi nya karna omongan Lisa tadi.

"hah babi? sejak kapan Jisya miara babi njir!!". Sekarang giliran Lisa yang mengerutkan dahinya. "maksud gue tuh Bobby Jen... bukan hewan babi".

ck, siapa suruh bilang babi doang.

ting ting ting ting ting

"eh udah dulu ya Lis, byee" tut.

hanbin : addbck, temen june (1)
jaewon : besok jalan yuk (3)
tae kucing : sini, gue lagi ngerujak (1)
pak ciwon<3 : AssAlamuAlaikum jEnnie (1)
jinyoung : P (249)
taeyong : kata bapa gua lo ngmbil gorengannya kebanyakan (5)
june : pesan telah dihapus (7)

Spam chat kaya gini udah jadi makanan sehari hari buat Jennie tapi ngga chat dari June, paling itu anak salah share video porno lagi kaya pas itu. pertama June share ke roomchat Rose, dia sama grup kelas dan berakhir dipanggil ke ruang bp besoknya.

Tetapi ada yang asing, siapa Hanbin ?

hanbin : addbck, temen june

jennie : ihh kirkonan, pasti dari juned yaa?!

hanbin : ko tau?

aduhh fastresp banget jadi bup per - jennie

jennie : udah ketauan sih soalnya dia pernah nyebar id line gue

hanbin : bjir wkwkwk.

hanbin : nanti lagi ya jen, mau jemput adek dulu

jennie : eh? iya bin iyaa, byee [read]

Setelah chattan sama Hanbin, Jennie ngerasa ada yang aneh. Padahal chat dia biasa aja, apa mungkin ini pengaruh main rp bareng Lisa bulan lalu?.

Ah, tapi masa efeknya sebesar ini?.

*

sedikit mature +

Rasa nyaman, dan kehangatan sedang dirasakan gadis berambut brunnette itu. Duduk di sofa dan genggaman tangan sang pacar yang lebar dan rada sedikit halus membuatnya terhanyut mengikuti hawa kantuk.

Suara dalam dan berat miliknya juga membuat Rose semakin terpesona. Ah- akhir akhir ini dia jadi budak cinta akut gara gara diperlakuin manis sama June. Dia juga bingung kenapa June tiba tiba manis.

Mengambil tangan June yang berada diatas kepala nya, Rose mencium tangan itu berulang kali dan membuat June jadi terkekeh kecil.

"Ahaha, kamu kenapa sih rose? dari tadi diem kirain udah tidur tau". Tuhkan June juga balesnya kalem, kaya bukan dia aja. Rose jadi curiga.

"Jun"

"Hm". Laki laki itu kini mengambil tangannya yang digenggam sang kekasih lalu beralih memeluk tubuh ramping tersebut dengan erat.

"Kamu kenapa? ko tiba tiba jadi manis gini sih?". Ditatapnya June dari bawah, damn.

Rose baru sadar kalo cowonya ini mengalami sedikit perubahan. Ck, ada kumis sangat tipis diatas bibirnya. Jangan lupa bulu halus disekitar dagu dan rahangnya.

Rahang yang tegas, hidung mancung, alis tebal dan juga bibir pink sedikit merah milik June yang errr. Membuat aura Sugar Daddy melekat erat pada dirinya.

June yang merasa wajahnya ditatap dengan rinci pun dengan cepat mengecup bibir plum milik rose. Dan yang dikecup masih tetap setia dengan apa yang dilakukannya.

"Sayang, hey". Lagi lagi June memperlakukan Rose dengan lembut. Rose bisa merasakan tangan besar itu membelai tipis pipi tembam miliknya.

Ditekan beberapa kali daging kenyal itu sampai sang pemilik berdecih. "Daddy jangan diteken teken nanti jadi tambah gede tau".

Eh—

"Coba coba ulang kamu tadi ngomong apa rose? Aku kurang denger". Sial bisa bisanya dia kelepasan di depan June.

"Ga."

"Sayang ulang sekali lagi." June mulai merayu dengan mensejajarkan tubuhnya dengan rose agar berhadapan dan menatap dalam iris berwarna coklat itu.

"Gamau Jun." Rose memasang poker face setelah mengatakan itu.

June memajukan tubuhnya dan menghimpit tubuh rose dibawahnya dengan tumpuan tangan kanan dan kirinya.

"Coba ulang sekali lagi, tadi aku beneran ga denger."

Halah sia mau bikin gue malu apa ya?!

"Hhm." Rose membuang nafasnya sedikit kasar dan menarik leher June agar dekat dengan mulutnya. "Daddy, jangan diteken teken pipinya nanti tambah gede." Rose mengakhiri dengan mengembungkan pipi chubby—nya itu.

Demi Tuhan, June jadi salah tingkah lihat gadis dibawahnya ini karna ia merasa Rose sangat menggemaskan. Pantes dulu banyak yang ngejar ampe ada yang melet kamu.

June melihat wajah kekasihnya ini dan—
mencium pipi itu sedikit lama. Dan berakhir
dengan menyatukan bibir keduanya.

Ciuman ini memang bukan yang pertama buat mereka. Tapi tetap saja sebelumnya mereka hanya sebatas menempelkan bibir dan tidak melakukan skinship lain.

Tapi kali ini June melumat bahkan menghisap bibir Rose dengan sedikit menutut seakan ingin mendapatkan hal lebih dari gadis yang namanya adalah arti lain dari bunga mawar.

"Mpph hhh sayangh.. udah junh"

chup chup

June menghentikan aksinya itu saat mendengar Rose melenguh. Cukup, bisa bisa hal yang nggak diinginkan terjadi.

Masih berada diatas tubuh kekasihnya. June merapikan poni Rose yang sedikit berantakan karna keringat di dahinya. Lalu mengusap bibir manis itu yang sekarang sudah membengkak.

Sambil membantu Rose buat bangun, June masih terus merapihkan rambut kekasihnya dan si gadis yang mendapat perlakuan manis dari lelakinya itu tersenyum dengan sangat —
manis.

"Hahaha udah Jun, udah rapih." Dan June menarik tangannya dari kepala Rose.

Rose mengambil tangan June dan diletakan diatas pahanya.

"Hey, you look soo— hot tonight. Like a sugar daddy." Rose melanjutkan perkataannya——

"Daddy June."



_________

Curhat sedikit, jadi kemaren gue kena serangan buffer dari part diatas. Sanking gedenya itu damage sampe panas alias aks jadi meriang rl :((.

Girls Talk - junroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang