Krekkk...
Setelah gorden terbuka,cahaya sang mentari tanpa izin memasuki ruangan yang nuansa putih itu,dan telah mengusik tidur cantik seorang Putri.
"morning sayang." Panggil seorang ibu yang telah membuka gorden tersebut.
"Haiii,anak perawan kok belum bangun udah jam segini." Ucap sang Mama.
"Hgmm." Balasnya,masih dengan posisi yang sama,yaitu tengkurap dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Ayok cepat bangun,entar telat sekolah kena hukuman gimana?." Ujar Vina, sambil menarik selimut yang menutupi tubuh anak nya itu.
"15 menit lagi Ma." Ucapnya dengan mata masih setia tertutup dan tangannya menarik selimut yang tadi ditarik sama mamanya.
"Gk ada 15 menit,15 menitan!" Perintah sang mama. "Mama hitung sampai 3 kalo gk bangun,mama bakalan suruh papa kamu buat cabut semua fasilitas."
Mata Putri seketika langsung terbuka,bak seperti tersambar petir dengan tiba-tiba.
"1"
"2"
"2,½"
"Tiii..."
"IYA-IYA" jawabnya,sambil beranjak dari ranjangnya dan berjalan ke toilet.
"Good girl."
-
-
-
-
Drttt...drttt...
Deringan ponsel milik cowok yang tengah berjalan kearah montor nya yang berada di pekarangan rumah.
Cowok itu pun langsung mengambil ponselnya yang berada di saku celananya dan melihat siapa yang sedang menelponnya itu.
"Oyyy brother."
"Hmm?"
"A'a David,Fian jemput dong."
"Sorry gw bukan pacar Lo!."
"Tapi Lo sahabat gw."
"Saat ini kita jadi musuh dulu,klo udah sampai sekolah jadi sahabat lagi."
"Sahabat rasa bangsatde'!!! ahhh mantapppp."
BIP...
Fian pun mematikan telfonnya sepihak.
"Temen diadab ini namanya." Monolog David sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.
"Oke Jemput doi cusszz wuszzz." Dengan semangat ia pun langsung memakai helm nya,mensetater,dan langsung ia gas untuk menuju ke tempat yang di tuju.
ಡ ͜ ʖ ಡ
"Put,tuh di depan ada yang nungguin." Ujar sang mama yang baru saja kembali dari luar, sepertinya tadi Vina habis buang sampah, terlihat dari tangannya yang membawa ranjang tempat sampah.Putri yang tengah meminum susu pun tersedak "uhukk...uhukkk..."
"Hah?! Siapa ma? Rara Atau Mila? Cowok apa cewek ma?." Tanya nya bertubi-tubi.seingatnya ia tak mempunyai janji untuk di jemput.
"Liat aja sendiri." Tercetak jelas di bibir mama nya yang sedang tersenyum, Putri tk tau apa artinya.
Putri pun langsung bangkit dari duduk nya dan tk lupa menyalimi kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold War (On Going)
FanfictionSeorang cowok yang berwajah cool, ganteng, tinggi,badan atletis,suka balapan tapi tak suka meminum minuman yang berbau alkohol,selalu dikelilingi oleh cewek cantik,kaya raya,cucu kesayangan dari pemilik sekolah,dan tak lupa ia adalah kapten basket y...