1

282 35 4
                                    

" Ryujin." ucap Ryujin dengan singkat. Jaemin menoleh pada pria yang berada didalam kelas tersebut.

" Itu Renjun" ucap Jaemin sambil menunjuk pria tersebut, Renjun yang merasa namanya dipanggil segera menoleh. Tetapi Jaemin hanya membalasnya dengan senyuman.

Ryujin menoleh pada yang ditunjuk Jaemin, dan menganggukkan kepalanya. Tak lama kemudian Jaemin pergi keluar dari kelas tersebut.

"Gajelas" first impression Ryujin pada Jaemin. Kemudian Ryujin kembali melanjutkan makanannya.

Jam pelajaran keduapun tiba,berjalan dengan lancar. Namun, Ryujin benar benar bosan,karena jam ini jam pelajaran matematika, Ryujin membenci itu.

Sepanjang penjelasan, Ryujin hanya menyimak dan menganggukkan kepalanya seolah olah paham, padahal aslinya ga paham sama sekali. Ryujin menyadari ada yang janggal, pria tadi tidak masuk jam kedua, Ryujin melupakan namanya.

Tak lama kemudian jam istirahat tiba, tiba tiba pria tadi itu datang lagi dan duduk disamping Ryujin dimana tempat itu merupakan tempatnya Lia.

Ryujin menoleh pada Jaemin seakan menanyakan kenapa, "Sendiri aja, ga bosen?"

"Ya lu mikir lah goblok" batin Ryujin

" Gak"

"Keperpustakaan yuk" ajak Jaemin. Jaemin sebenarnya tak begitu tertarik ke perpustakaan untuk membaca, dia hanya ingin lebih akrab lagi dengan wanita yang berada disampingnya ini.

Ryujin awalnya ragu, tetapi karena dia benar benar bosan dia mengiyakan Jaemin. Mereka berduapun menuju keperpustakaan.

Sepanjang perjalanan, Ryujin melihat keberadaan diluar kelas sembari menghafalkan beberapa kelas. Ryujin menyadari bahwa beberapa siswa yang tak sengaja berpapasan dengannya,menutup mulutnya seakan tak percaya melihatnya.

Ryujin segera mencari apa yang aneh darinya, tapi sepertinya tak ada yang aneh darinya. Tak lama kemudian langkah keduanya terhentikan saat Ryujin tiba tiba dihentikan oleh seorang pria yang tak dikenalnya.

" Wah hebat bisa bertemen sama Jaemin" ucap lelaki tersebut.

Ryujinpun menyadari bahwa bertemen sama Jaemin itu mungkin sesuatu yang aneh bagi siswa yang lainnya.

" Minggir, Chenle. " ucap Jaemin pada pria tersebut. Pria yang bernama Chenle pun menghindar untuk memberikan jalan pada mereka berdua.

Ryujin menatap Jaemin, sepertinya ada yang aneh dari Jaemin.

" Eh,ada yang salah yah?" ucap Ryujin

Jaemin menggelengkan kepalanya," Ngga ada, Mereka cuma ga nyangka gue ada temen cewe"

Ryujin menganggukkan kepalanya, Ryujin bisa menebak kalau Jaemin itu jarang berteman sama cewe, atau mungkin gak ada.

Sampailah mereka berdua di perpustakaan. Di perpustakaan tak ada banyak orang,hanya ada beberapa siswa didalam. Mereka berdua pun memasuki kedalam perpustakaan dan mencari beberapa buku.

" Suka baca novel gak?" tanya Jaemin pada Ryujin.

" Suka banget, cuma sekarang gue gatau mau baca novel yang mana"

"Gimana kalau sepulang sekolah nanti kita ke toko buku nyari novel? gue juga lagi nyari novel"

Jaemin berbohong, dia tidak pernah membaca novel sekalipun. Dia lebih menyukai mengedit video/foto dibanding membaca novel, karena menurut Jaemin membaca novel benar benar membosankan.

Ryujin menganggukkan kepalanya.

***

Sepulang sekolah, Ryujin pun menuju ketoko buku bersama Jaemin. Sesampai disana, Ryujin mencari beberapa novel yang terbaru. Begitu pun dengan Jaemin.

Namun Jaemin hanya memilih novel yang menurutnya menarik karena covernya. Kemudian Jaemin menatap pada Ryujin yang sedikit membaca novel.

" Apaan?" ucap Ryujin yang menyadari bahwa dirinya ditatap oleh Jaemin, namun dia tetap fokus dengan novelnya.

"Gapapa, lu cantik." jawab Jaemin

" Idih apaan, gue udah dapet. Lu gimana?"

"Udah juga"

"Yaudah ayok,"

"Gue yang bayar"

" Oke,thank you"

Setelah dari toko buku, Mereka berduapun menuju kehalte untuk menunggu bus. Ryujin menoleh pada Jaemin, " Rumah lu diarah mana?" tanya Ryujin pada Jaemin.

" Bukan diarah sini, cuma gue mau ngeantar lu sampai halte" ucap Jaemin

Ryujin tertawa kecil mendengar perkataan Jaemin. Tak lama kemudiaan bus Ryujin pun datang. "Eh udah dateng tuh" ucap Jaemin sambil menujuk bus yang datang.

Ryujin menoleh lalu tersenyum, "Iya,makasih ya untuk hari ini" ucap Ryujin. Ryujin memasuki bus tersebut, lalu bus itu segera melaju.

Jaemin pun segera meninggalkan halte tersebut dan menuju kembali kesekolah, karena di sekolah ada motornya yang masih terparkir diparkiran.

***

Jaemin memasuki rumahnya, dan disambut oleh saudara lelakinya yang seumuran dan juga satu sekolah dengan Jaemin, Jeno.

" Eh tumben lambat pulang,kemana aja lu?" tanya Jeno yang fokus memainkan ps

Jaemin menaiki tangga tanpa mengatakan apapun pada Jeno. "dasar kulkas berjalan" gumam Jeno

Jaemin menyalakan lampu didalam kamarnya, dan segera tidur dikasurnya. Tiba tiba dia teringat dengan kecelakaan beberapa tahun yang lalu yang membuat Jaemin masih trauma sampai sekarang.

Kecelakaan itu terjadi pada 2 Februari 2015. Kecelakaan mobil yang terjadi pada keluarganya dan berhasil merenggut nyawa ibu nya, dan nyaris nyawa Jaemin dan Jeno melayang namun takdir berkata lain.

Sekarang Jaemin benar benar rindu pada ibunya itu, Jaemin sangat menyayangi  ibunya itu,namun ibu nya harus pergi duluan.

Sampai sekarang, Jaemin masih sering mengingat kejadian 5 tahun yang lalu, saat mengingat kejadian itu, dia akan mengeluarkan air matanya. Bisa dibilang Jaemin belum ikhlas dengan kepergian ibunya.

Berbeda dengan Jeno, Jeno justru sudah mengikhlaskan kejadian tersebut. Jeno masih menjadi Jeno yang periang dan ramah.

Tetapi setelah mengetahui ibunya sudah pergi, Jaemin mulai menjadi pendiam dan tidak berteman dengan banyak orang, itu sebabnya sangat jarang Jaemin terlihat bersama dengan orang yang baru.

To Be Continued..

jangan lupa vote,thank you

My Happines - jᥲᥱ꧑rᥡᥙ -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang