hi world

66 5 0
                                    

Entah kenapa setiap kali membuka mata, satu yang aku pikirkan 'hari cepat lah berlalu'
-


-
-
Zahira shika permata nama panjangnya, biasa di panggil Hira atau rara, Hira terlahir di keluarga yang sangat amat berkecukupan, kedua orang tua Hira sama sama pembisnis besar.
Irene Hana permata dan Yuda putra Pratama nama kedua orang tua Hira, tidak ada satupun pembisnis yang tidak kenal dengan kedua orang tua hira, mereka berdua termasuk pembisnis termuda yang sukses. Yuda dan Irene menikah di usia muda yaitu 18 tahun pada saat mereka baru memasuki perkuliahan.

Pukul 5:59
Hira masih asik ngulet diatas kasur, berat rasanya buat pergi kekamar mandi

Setelah selesai rapih-rapih hira langsung keluar dari kamarnya, turun kebawah.

Matanya Menelusuri ruang makan berharap ada orang tuanya di meja makan.
"Hmmmm it's okay" Hira tau banget mustahil orang tuanya untuk nunggu dia, anehnya dia masih tetap berharap

Tak lama kemudian Hira mendapat pesan di hpnya.
"dari mamah??"senyum terukir di bibirnya

Irene : deadline jam 08:00 saya tunggu
Hira.  : ada apa mah?
Irene :  salah kirim

-
-
-

Sesampai di kelas
Jeno si ketua kelas yang amat rajin lagi asik dengan buku pelajarannya

Si gerombolan pendiam lagi sibuk dengan hpnya

Si anak gaming lagi saut sautan melontarkan binatang binatang yang ada di kebun binatang, diabsen satu satu

Si tukanng tidurr, lagi didunia mimpinya

Adit, ardo Si tukang moduss lagi ngaca di kaca jendela sambil benerin dasi,

Si tukang teriak teriak
"Huaaaa hiraaaa kangennnn" sapa disha

"Kangen-kangen malem baru ketemu" jawab Hira sambil menaruh tas di sebelah disha

"Biar kaya orang-orang ra HAHAHHA" kata disha

disha shelsyia manusia terlucu yang pernah hira temuin kalau ngeliat dia bawaannya selalu pengen tawa.

"Ah gaseru lu Ra gak telat" Adit duduk di meja Hira sambil ngeledek

"Tumben ya non Hira gak telat" ardo punn nyusul berdiri di samping tempat duduk hira

"Ga ada bener-bener nya lu bedua" Hira dengan jengkelnya dorong mereka berdua

Aditya denardy, ini anak kalau di liat liat sepaket Ama disha humornya udah valid, satu lagi kang tamvan ketamvanannya diatas adit dikitlah, ardo nadher purnama kerjaannya ngegombal sana sini.

"Ra disalamin tuh sama Kaka kelas yang kemaren" ardo duduk di tempat duduknya menghadap hira

"Hmmmmm" pengen nutup kuping rasanya kalau ardo lagi jadi makcomblang

"Asik siapa tuh" tanya disha

" Apa sa, mau? Ambil tuh Kaka kelas haha" tawa Adit ngeledek disha

"Apasilo sewot aja cepet tua lu" jawab disha sambil ngelempar tempat pensil kearah adit

"Masih pagi woy udah kdrt aja lu bedua" ledek ardo

"Asal aja Lu do" berjalan kearah adit, ngambil tempat pensilnya yang tadi di lempar

"Ampun saa ampunn" Adit nutupin palanya pake tangan

"Apeesi gua mau ngambil tempat pensil hahahah" ledek disha

Selama pembicaraan dengan Hira, ardo malah salah fokus kepergelangan tangan Hira yang penuh luka, sedari tadi tertutup oleh seragam sekarang sedikit terbuka "Ra " ardo berusaha untuk bertanya

not BAD LIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang