hening

22 3 0
                                    

Ardo terpaku masih dengan pandangannya yang kebingungan perlahan ardo mendekat ke ranjang Hira
Memegang tangan Hira yang penuh luka gua gak ngebayangin luka Hira bisa sebanyak ini, dimana gua selama ini gua yang selalu ada di sampingnya pun gak sadar kalau Hira gak baik baik aja
Ardo melepas tangan Hira emosinya sedikit meluap dia menyalahkan dirinya sendiri

Ardo menghantam tembok dengan tinjunya "bodoh, bodoh, bodoh, bajingannnn ahkkkk sialan"
Tanpa sepengetahuan ardo Hira sudah sadar memperhatikan ardo, setalah ardo berbalik Hira menutup matanya lagi
Terlalu canggung untuk bicara dengan ardo sekarang, dia udah pasrah dengan apa yang akan ardo pikirkan tentangnya

Ardo menarik selimut sampai menutupi kedua tangan Hira

Ceklek

Ibu Diana masuk keruangan langsung membuka selimut Hira yang menutupi tangannya
"YAAMPUN" ibu Diana memegang kepalanya

Ardo cuma diam melihat reaksi ibunya
Dia tau pasti ibu akan tau dari dokter itu

Diana langsung cepat menelpon Irene orang tua Hira
Irene: halo
Ada apa Diana?
Diana: kerumah sakit center Medika sekarang Hira dirawat disini
Irene: hah? Kenapaa lagi anak itu berbuat apa lagi dia?

Hira yang menyadari kalo ibu Diana lagi menelfon mamahnya tangan Hira meraih tangan kiri diana "ibu jangan" suara serak Hira berhasil membuat ardo menoleh

"Masihh ada yang sakitttt????" Ardo menatap mata Hira tajam

Diana melihat kearah Hira yang lagi memohon untuk tidak bilang orang tuanya "semua akan baik baik aja sayang percaya ibu" mengelus kepala Hira

Diana : saya tunggu disini Irene
Irene : 15 menit saya sampai
Diana menutup telfonnya
-
-
-
"Masih pusing gak tuh pala klo masih copotin aja lah ganggu" Adit goyang goyangin pala disha

Disha ngelirik sinis "tambah pusing bodoh" menepak tangan Adit "utuk utukkkk sini eluss palanya" mengelus pala disha

"Udah sambil dimakan itu makanannya" Adit menyodorkan bubur ke disha

"Tanya ardo dlu gimana Hira"

"Iya iyaa nih ditanya, udahh makan dlu" Adit ngambil hpnya di saku

Pesan
Adit : gimana???
Ardo: udah sadar
Adit: otw

"Baik baik aja Hira, sekarang abisin dlu Abis itu baru kesana" Adit menuangkan minum
-
-
-
Sekitar 17:20 Irene sampai rumah sakit
"Diana??, Dimana ruangan Hira" Irene melihat Diana di tempat duduk lobby yang memang sedang menunggu kedatangan Irene

"Duduk sini dulu Irene ada yang ingin saya sampaikan" Diana menepuk kursi di sampingnya, Irene duduk si samping Diana "ada apa??" Tanya Irene fokus

"Something wrong with Hira" dia memegang tangan Irene

Irene hanya mengangguk "dia bisa melaluinya sendiri Diana, dunia ini keras" Diana kaget mendengar jawaban dari Irene "kmu udah tau maksud saya?" Tanya Diana yang masih bingung
Irene mengangguk
"Dia butuh perhatian yang cukup Irene" tegas Diana
Irene mengalihkan topik"bagaimanapun makasih atas bantuan mu, Hira biar saya yang urus dengan cara saya, tidak perlu khawatir saya ibunya"
Irene pergi dari tempat duduknya berjalan ke arah resepsionis

Ia menghindar dari Diana merasa jengkel seakan akan Diana mengecap Irene bukan ibu yang baik, Hira bukan anak lemah seperti anak lain aku akan buat dia seperti itu.
Sambil berjalan menuju ruangan Hira, Irene menelpon sekertarisnya yang lagi menunggu di mobil
Irene: Halo pak Johan siapkan mobil di depan saya akan bawa Hira pulang
Johan: baik Bu

Ceklek

"Halo Tante" ardo bangkit dari tempat duduknya
"Hey halo terimakasih sudah menjaga Hira ardo" menepuk pundak ardo
"Bukan apa apa Tante" jawab ardo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

not BAD LIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang