02. Berulah Lagi

19 4 5
                                    

TANDAI TYPO!!!
Jangan lupa tinggalkan jejak!!!
Selamat membaca💜

~•~
Gue begini juga biar Bunda gue peduli sama gue
-Nata-
~•~

Pagi ini Salsa sudah dipusingkan oleh kelakuan Nata yang nggak ada obat. Cowok itu dengan sengaja dan tanpa beban mencorat-coret tembok belakang kelasnya menggunakan pilok berwarna hitam dengan tulisan 'Fuck You'

Namanya Adinata Alieen Caesar, cowok judes dengan hampir semua perempuan, suka membuat ulah, baju nggak rapih dan lengkap, tatapan matanya begitu dingin dan tajam, hatinya terlalu keras untuk diketuk namun masih memiliki empati.

Saat ini Salsa dan Nata berada di taman belakang sekolah, Salsa yang membawa Nata kesana untuk menginterogasi Nata. Salsa terus memandang Nata yang tak ada raut merasa bersalahnya sama sekali. Salsa mengelus dadanya berusaha sabar dengan kelakuan Nata yang semakin menjadi.

"Nata, kenapa coret-coret tembok belakang kelas lagi?" tanya Salsa sabar. Nata menghela napasnya pelan lalu memandang gadis yang duduk disampingnya sambil melipat tangannya di depan dada.

"Biar keren, temboknya terlalu polos jadi gue coret-coret. Masalah?" ujar Nata sambil menatap tajam Salsa namun tak membuat gadis itu gentar.

"Lo tau kan, lo udah ngrusak fasilitas sekolah. Dan tulisan ditembok itu juga kasar Nata. Ini sekolah bukan rumah lo yang bisa berbuat seenak jidat lo!" Salsa menasehati Nata sambil memijat pangkal hidungnya yang sedari tadi bedenyut. Ingin rasanya Salsa menyerah, namun sebisa mungkin Salsa bersabar. Ia yakin suatu saat nanti Nata dan sahabat-sahabatnya bisa berubah menjadi lebih baik lagi.

"Lo nggak capek Nat berulah terus? Lo nggak kasian sama orang tua lo? Beliau masukin lo ke sekolah terakreditasi supaya nantinya lo jadi orang. Dalam artian lo bisa menjadi orang yang sukses, bisa banggain orang tua lo!" ucap Salsa sambil memegang pundak kiri Nata.

Nata terdiam memikirkan perkataan Salsa. Ada sedikit pergerakan dihatinya.

Nata menepis tangan Salsa yang masih bertengger dipundaknya membuat gadis itu kaget. Nata berdiri dan sedikit membungkukkan tubuhnya agar wajahnya lebih dekat dengan Salsa membuat gadis itu memundurkan tubuhnya karena posisi mereka saat ini sangat dekat.

"Denger yaa, ini hidup gue. Jadi lo nggak usah ikut campur urusan gue. Suka-suka gue dong mau gimana dan satu lagi, nggak usah sok nasehatin gue karena lo bukan siapa-siapa gue!" ucap Nata penuh penekanan. Salsa memberanikan diri untuk melihat wajah Nata.

Deg

Manik matanya bertemu dengan manik mata milik Nata yang sedang menyorotnya dengan tajam dan rasa ketidak sukaan.

"Kenapa?" tanya Salsa membuka suara setelah keterdiaman mereka beberapa saat.

"Kenapa lo nggak pernah dengerin gue? Dan lagi, gue ketua OSIS jadi gue wajib nanganin siswa yang buat masalah, gue cuma pengen lo berubah!" tanya Salsa sendu.

"Gue nggak peduli! Buat apa gue dengerin lo? Nggak guna!" ucap Nata sarkas.

Hati Salsa terluka mendengarnya, ingin rasanya ia menangis namun sebisa mungkin Salsa tahan.

"Sekali aja Nat," lirih Salsa membuat Nata mengalihkan pandangannya agar tak melihat wajah sendu Salsa.

"Lo nggak mau bikin orang tua lo seneng liat lo berubah jadi orang yang lebih baik lagi? Terutama nyokap lo yang masih bisa lo liat setiap harinya, lo nggak mau?" tanya Salsa dengan suara serak. Gadis itu sudah menangis, entah bagaimana lagi caranya agar Nata dan sahabat-sahabatnya mau berubah?.

"Lo nggak tau sesibuk apa Bunda gue, dia selalu sibuk sama berkas-berkasnya, nggak pernah peduliin gue dan gue benci itu!!!" teriak Nata dengan wajah yang sudah memerah menahan amarah.

Salsa terisak, tangisnya pecah mendengar ucapan Nata. Salsa kira hidup cowok itu sangat bahagia hingga cowok itu semena-mena namun itu hanya topeng.

"Gue capek!!!" teriak Nata semakin keras membuat Salsa terkejut.

"Nat, lo masih punya sahabat lo. Kalo lo mau, lo bisa dateng ke gue buat ngluruhin beban lo!" ucap Salsa lalu memeluk Nata yang sedang menunduk. Nata tersentak kaget saat Salsa memeluknya. Jujur pelukan gadis itu sangat menenangkan. Nata menikmati pelukan itu dengan mata terpejam tanpa membalas.

"Eeh, maaf-maaf. Tadi itu-- anu, spontan. Jangan ge er!" ucap Salsa glagepan saat ia menyadari tingkahnya yang memalukan.

"Intinya lo bisa dateng ke gue kalo lo mau ngluruhin masalah lo. Lo bisa pinjem pundak gue buat sandaran, gue bisa peluk lo kalo lo mau!" ucap Salsa tanpa ragu.

Nata tersenyum smirk,"Lo mau modus?" tanya Nata dengan mata memicing membuat Salsa salah tingkah.

Sialan, kenapa harus salting sih?!

"E--eh enggak! Udah lah gue mau ke kelas!" ucap Salsa dengan suara dikeraskan namun agak gemetar. Gadis itu langsung berlari secepat mungkin meninggalkan Nata di taman belakang sekolah sendirian.

Nata tersenyum tipis sambil menatap punggung Salsa yang semakin menjauh. 

"I find that comfort,"

🌵🌵🌵

Yoo semuaanyaa!!!
Bertemu lagi dengan saya Salsabila, wakakaka😂

Udah ih!!

Khmm!!!

Bagaimana saudara saudara, mau lanjut?
Sudah kasih vote + coment?
Kalo belum saya tunggu yaa!

Terimakasih dan tunggu next partnya💜

My Brandal's BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang