BTS & CAST

9.1K 983 147
                                    

Di part ini, aku akan memberitahu beberapa hal untuk kamu ketahui. Jadi, aku berharap bisa menjadi informasi yang berguna, agar bisa dimengerti dengan baik.

Kita akan kenalan dengan beberapa tokoh dalam cerita ini, dimana ada alasan dan pertimbangan yang bikin aku merasa 'into it' jika dihubungkan. Yes! Aku mix and match untuk cerita dari beberapa narasumber di Tinder, mencoba memilih, menggali lebih banyak, merangkai, dan menyusunnya hingga menjadi sebuah 'rantai'.

Hallah, sotoy amat yah aku tuh. 😂

Oke, kenapa riset di Tinder? Kenapa nggak coba yang lain? Well, aku cukup fokus di satu aplikasi aja, karena kalau banyak2, hatiku nggak cukup sanggup terima serangan berupa hal baru, godaan, dan tikungan yang cukup tajam. 😅 So, Tinder is more than enough to get to know how it works.

1. Jerome William Polii.

Nama Jerome diambil dari Jerome Polin, seorang YouTuber dengan konten pendidikan khususnya Math, dan aku lagi ngefans banget sama dia. Orangnya lucu, pinter, dan selalu bikin orang ketawa, termasuk aku. Pake nama dia supaya bahagianya dapet juga. Hahaha.

William, sengaja aku pake karena sepertinya Sheliu berjodoh dengan cowok bernama Willy, William, atau sejenisnya. Bayangin, aku punya match yang namanya Willy sampe 4 orang, dan William sampe 2 orang. So, aku pake nama ini sebagai nama tengah Jerome. 🙃

Polii, aku ambil nama keluarga dari kenalanku, yang kupanggil dengan Pak Donny. Beliau adalah seorang arsitek baik hati yang penuh kharisma dan wibawa. Selain beliau, ada Babang dan Hansen, teman arsitek yang memberi pengetahuan tentang arsitektur.

Untuk pekerjaan Jerome, jadinya aku sampe ngelobi Pak Donny, Babang, dan Hansen. Karena ternyata, arsitek generasi 90's dan milenial tuh beda, Genks. Pak Donny lahir di taon 70-an, Babang di taon 80-an, dan Hansen di taon 90-an. Meski bergerak di bidang yang sama, tapi ternyata jalurnya beda, yaitu ada istilah Macro dan Statis.
Pusing kan? Yauda, nggak usah dibayangin, biar aku aja yang pusing 😂

Seperti konfirmasi di awal, karakter Jerome pun aku ambil dari seorang muse bernama Willy, yang aku panggil dengan Will or Mr. Dirty. Dipadukan juga dengan karakter Babang untuk menguatkan sisi brengseknya Jerome. (Monmaap, Bang, buatku kamu tetap yang terbaik) 😅

Adapun karakter Jerome ini cukup banyak untuk digali, juga butuh catatan panjang untuk mengembangkan karakternya karena aku pake campur aduk dari kesan yang aku dapet dari matches Tinder. Bagiku, semua cerita dari para narasumber layak mendapat porsi, juga aku nggak mau waktu dan kebaikan mereka sia2 dalam berbagi kisah denganku di sana.

Dan ini adalah narasumber yang aku bagi nomor WA:

Sedangkan yang di IG ada sekitar 5 orang untuk tanya jawab di DM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan yang di IG ada sekitar 5 orang untuk tanya jawab di DM. Dari mereka, aku bisa tahu banyak dan belajar perspektif cowok. Mereka adalah orang2 yang katanya dinilai 'buruk' oleh dunia, tapi berusaha untuk menjadi 'baik', hingga akhirnya diakui. Bukan untuk dunia, tapi untuk diri sendiri.

THE ULTIMATE FUCKBOY (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang