[2/10]

5.3K 939 268
                                    

Ketika dia menanyakan hal itu ...

•••

"Haha! Iya, Nobara sudah memasuki usia kehamilan delapan bulan. Jadi dia mulai susah gerak."

Usai tertawa kencang, Maki kini mengambil sebuah kue, kemudian memakannya. Panda di sebelah Maki mengangguk setuju.

"Iya, karena itu hanya ada kita bertiga."

"Shake."

"B-begitu ... ya?"

Seakan ingat sesuatu, Maki menoleh ke arah Yuta.

"Yuta-san."

"Hm?"

"(Name) man—"

"Papa ... ?"

Seolah terkena mantra sihir, mendadak semua diam membeku. Nada bicara yang terdengar malu dan juga gugup khas Okkotsu Yuta, kini terdengar dari balik dinding. Dimana kepala mungil menyembul dengan mata yang memancarkan rasa penasaran.

Okkotsu (Name).

"Ah ... ada teman-teman Papa semasa SMA. Kemarilah."

Menganggguk, gadis itu kini berjalan mendekat. Memeluk erat boneka beruang besar miliknya—hadiah ulang tahun ke lima dari Yuta— gadis itu menyembunyikan sebagian wajahnya di sana.

Panda, Maki, serta Toge terdiam. Kadang memang mereka mengunjungi kediaman Okkotsu yang sekarang.

Namun, apakah (Name) memang selalu semanis ini?

Atau jangan-jangan mereka yang memang kebanyakan makan-makanan manis?

Garam misalnya.

"Papa ... "

Menaruh kedua tangan di atas paha Yuta, (Name) menenggadah. Sebab itu pula bonekanya terjatuh.

Yuta tersenyum. Menaruh telapak tangannya di atas punggung tangan sang anak, Yuta menatap hangat putrinya.

"Iya sayang?"

Mendadak, Maki serta yang lain blushing! Kalau bisa mati karena ke imutan, mungkin mereka sudah tak ada lagi di dunia ini.

Ya walau memang gak ada karena mereka gepeng sih.

"(Name) boleh nanya?"

Yuta mengangguk.

"Iya, boleh."

"Tante Nobara hamil?"

Lagi, Yuta mengangguk.

"Jadi, ada bayi di dalam perutnya?"

"Iya."

"Kalau begitu ... cara bikin bayi itu gimana Pa?"

JDER!

"..."

"..."

"T-teman-teman ... b-bisa bantu aku ... ?"

Blush!

Omake

"Jadi, bagaimana cara buat anak?"

"Uh! Anu (Name), Tante bisa jelaskan. Itu adalah saat wanita dan lelaki dewasa melakukan—hmmp!"

"Psst! Maki bodoh! (Name) masih kecil! Masa kau kasih tau sefrontal itu?!"

"HMMMPP!!!!"

"Lu ngomong apa si an—"

"HMPP!!"

"Okaka!"

"Ugh, kalian ... ayolah, kalian tidak membantu sama sekali."

"Pa ... teman-teman Papa kenapa?"

"Gak waras, abaikan saja."

"Oalah, pantes."

...  jujur aku bingung. Meski pada akhirnya aku bersyukur karena dia teralihkan.

𝐏𝐀𝐏𝐀! okkotsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang