[8/10]

751 104 8
                                    

Seiring berjalannya waktu ...

•••

Yuta tengah gundah.

Setelah anaknya masuk SMA, papa satu ini takut anaknya salah pergaulan. Padahal mah gak perlu, karena anaknya malah gak pernah gaul. Nolep, rebahan terus baca wp kayak yang baca.

"Aduh, jadi khawatir gini."

Melirik jam dinding sekilas, Yuta memantapkan hati dan berjalan mengambil kunci mobil. Kebetulan sekarang jam pulang sekolah.

•••

Mobil diberhentikan.

Yuta menatap sinis akang parkir yang duduk santuy di atas jok motor, gak ada niat bantu. Tapi seratus persen yakin ntar pas dia pergi, langsung ditagih. Yuta menggelengkan kepala, sebelum perhatiannya beralih pada sosok familiar yang keluar dari gerbang.

"Oh?"

Jarak yang tak begitu jauh membuat Yuta melihat serta mendengar jelas apa yang terjadi. Sebab anaknya tak sendiri, melainkan tengah gandengan tangan dengan manusia.

Oh iya ya pasti manusia, bakal aneh kalau pacarannya sama ... baca selengkapnya.

"Zenitsu-kun! Aku pulang dulu ya, kayaknya Papa udah mau sampe." (Name) berujar dengan wajah yang begitu bahagia. Sementara lelaki bersurai kuning menganggukan kepalanya semangat.

"Eung~! (Name)-chan hati-hati ya! Tapi aku tidak ingin pisah darimu ..."

(Name) menampakkan wajah sedih ketika Zenitsu langsung murung.

"A-aku juga!"

Zenitsu diam sejenak sebelum menggenggam kedua tangan si gadis. Membuat (Name) seketika gugup dan memerah. Dibalik itu, ada Yuta yang sekarang tersenyum ramah dengan kedua tangan yang meremas stir mobil.

"... anak itu berani menyentuh putri kecilku?"

Kembali ke dua remaja tadi, Zenitsu tanpa tahu malu dan tak tahu tempat bertanya dengan keras.

"BAGAIMANA KALAU KITA KAWIN LAR—"

"ZENITSU!"

PLETAK!

Tenang, bukan Yuta kok tadi nabok lepalanya Zenitsu. Tanjiro datang diwaktu yang tepat dan segera menarik kerah belakangnya. Membuat lelaki bersurai kuning merengek bak anak kecil.

Yuta disisi lain keluar dari mobilnya. Untung sudah dihentikan Tanjiro. Kalau tidak, mungkin Zenitsu sekarang akan berpacaran dengan tanah.

Kedatangan pria yang penampilannya tak asing—mirip dengan seseorang yang mereka kenal, menarik perhatian ketiganya. Tanjiro baru saja akan bertanya dengan bingung sebab pria itu berjalan ke arah mereka, sebelum akhirnya gadis bersurai gelap memanggil dengan riang.

"Papa!"

"..."

"..."

"PAPA?!/AYAH MERTUA?!"

Yuta tersenyum manis sebelum memandang Zenitsu yang mulutnya dibekap Tanjiro. Anak dengan bekas luka di dahi ini tampaknya lebih peka, hmm.

"... ayah mertua?"

"A-ahaha. Halo Om, saya Kamado Tanjiro. Teman sekelas (Name)."

Yuta terdiam sejenak, setidaknya melihat dari perawakan anak satu ini, dia lebih normal dari yang lain. Yuta lantas mengangguk sebelum beralih pandang.

"Hm ... baiklah, saya hanya ingin menyapa teman-teman putri saya."

Pria itu berujar dengan ramah. Entah hatinya bagaimana. Zenitsu masih dibekap sementara Tanjiro membalas pelan.

"Saya Tanjiro ... dia Zenitsu," ujarnya melirik remaja yang berada dalam lilitan tangannya. Sejenak ia menatap mata tajam Yuta sebelum melanjutkan. "Kami hanya teman."

Senyum semakin merekah di wajah Yuta.

"Teman ya ... "

Mata itu menyipit dan menghantarkan kesan dingin, bahkan (Name) yang diam saja sejak tadi kini berdeham.

"Kalau teman seharusnya tidak usah pegang-pegang. Apalagi lawan jenis."

•••

Omake

Di dalam mobil ...

"Pa ... "

"Ya?"

"Kok stir mobilnya gepeng?"

"..."

... aku khawatir dia akan semakin dewasa dan pergi, meninggalkanku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐏𝐀𝐏𝐀! okkotsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang