┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚[❁]⋆。˚ ⋆
┊ ┊ ┊ ⋆
┊ ┊ [❁]⋆
┊ ◦
[❁]⋆ ┊ . ˚
˚[❁]
Jeno Aghara Chaiden. Itu adalah namaku. Nama yang paling akan kubenci selama aku hidup.
Kau tahu mengapa? karena orang yang memberi nama itu adalah orang yang menghancurkan hidupku.
Kau tahu apa yang paling kubenci didunia ini?
Ya.
Penghiatanan.
Kelalaian akan tanggung jawab.
Kemunafikan.
Untuk hal yang satu itu aku sadar. Semua manusia di Dunia itu munafik. Munafik dengan cara mereka sendiri.
Kalau boleh jujur, akupun munafik. Aku munafik dengan mengatakan kalau aku membenci kasih sayang yang di berikan oleh orang-orang disekitarku. Aku munafik karena aku bilang aku tidak butuh perhatian orang tuaku. Aku munafik karena aku bilang hidup di dalam lingkaran kegelapan sangat menyenangkan.
Tapi satu hal yang harus kau tahu. Hidup seperti pecundang dan bajingan adalah impianku, kesukaanku dan kenyamananku.
Apa kau penasaran mengapa aku membenci orang tuaku? apa kau penasaran apa alasan aku tidak pernah mengharapkan cinta dari orang tuaku? yah, padahal aku sangat ingin merasakannya.
Ibuku, ia seorang wanita yang telah mempunyai suami dan anak sebelum bertemu dengan ayahku.
Ia seorang wanita gila harta yang rela melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang dia mau.Jika kau menyuruh ibuku untuk menjadi jalang dan menyuruh untuk membunuh targetnya setelah berhubungan intim, tentu saja ia akan menurutimu.
Tapi dengan syarat kau memberinya uang dengan nominal lima kali lipat dari harga perumahan di Pondok Indah Jakarta Selatan.Ibuku menikah dengan ayahku karena terbuai oleh hartanya. Lalu ia pergi dengan menghianati anak dan suaminya sendiri. Padahal saat itu, anak nya sedang berada di ambang kematian karena mengidap penyakit yang diturunkan olehnya.
Segila itukah dia pada harta? tentu saja. Bahkan setelah menikah dengan ayahku pun dia mengambil seluruh fasilitas yang aku punya. Oh aku ingat bahkan dia pernah kepergok oleh ayahku sedang bermalam di sebuah club terkenal dengan banyak pria yang ternyata adalah saingan perusahaan milik ayah.
Lalu, Ayahku. Ah ia adalah seorang pria gila yang hanya mencintai wanita karena paras dan tubuhnya. Ia pria yang rela membunuh istrinya sendiri dihadapan anaknya.
Yap, Itu benar. Aku melihat ibu kandungku dibunuh oleh ayahku sendiri. Apa kau tau alasannya? ia membunuhnya hanya karena kulit nya mengalami keriput. Padahal kalau dilihat- lihat, keriputnya bahkan hanya ada dua. Itupun tidak terlalu terlihat jelas.
Oh iya!! jikalau aku membawa teman-temanku kerumah lalu temanku ada yang mempunyai paras cantik dan tubuh sexy, ia akan langsung di bawa oleh ayahku ketempat hotel.
Kau tahu apa yang selanjutnya terjadi setelah berhubungan intim? Yup, wanita itu di telantarkan di jalanan tanpa menggunakan sehelai baju.
Kali ini tentang ibu kandungku. Sebenarnya aku tidak terlalu membencinya. Akan tetapi perlakuannya benar benar membuatku muak. Aku adalah anak kandungnya, tetapi ia memperlakukanku layaknya memperlakukan seekor anjing.
Percayakah kau jika aku mengatakan bahwa aku pernah di rantai oleh ibu kandungku sendiri? pasti jawabannya tidak. Namun, kenyataan nya aku sendiri yang mengalaminya. Ia membuatku menjadi seorang yang antisosial. Ia membuatku mencintai kegelapan. Ia membuatku mengasihani diriku sendiri.
Sungguh rasanya aku seperti seekor anjing yang dibelenggu di kandang singa.
Tunggu sebentar...
Antisosial? bukankah tadi aku mengatakan aku pernah membawa teman-temanku kerumah?
Ya. Mereka temanku. Namun mereka berteman denganku hanya karena popularitasku sebagai seorang anak dari bos perusahaan terbesar di Asia.Sungguh terkadang menjadi seorang bajingan jalanan sangat menyenangkan. Saat aku menjebak orang-orang dengan kejahilanku, saat aku menggoda para wanita diluar sana, saat aku mencuri di supermarket, saat aku minum alkohol dengan dosis tinggi tanpa harus memikirkan kehidupanku kedepannya.
Sungguh itu menyenangkan.
Ah, sepertinya kegilaan orang tuaku menurun padaku.
Tapi ada satu hal yang paling ku nikmati saat aku menjadi pecundang dan bajingan. Ya, aku bisa melihatnya. Aku bisa melihat cahayaku. Aku bisa merasakan euforia yang tak pernah kurasakan. Itu sangat menenangkan.
Aku belum mengetahui siapa namanya. Selama ini aku hanya dia memandanginya. Ya, mirip seperti seorang pecundang cinta.
Ah indahnya. Ia selalu membuatku tertawa.
Tertawa dalam gelap seperti dirimu yang selalu melihat notifikasi balasan chat dari kekasihmu.
Padahalkan dia cuma membalas chat. Bukan membalas perasaanmu.
Apa aku benar? Hei Tentu saja!!
tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark & Light
Fanfiction──────── ∘°❉°∘ ──────── Menjadi satu-satunya cahaya. Diantara ribuan kegelapan. ──────── °∘❉∘° ──────── Tak terlihat namun selalu ada. Seperti ribuan bintang yang menerangi gelapnya dunia. Tersesat dalam kegelapan merambat menjadi penompang kehid...