𝙘𝙖𝙧𝙧𝙮 𝙤𝙪𝙩 𝙩𝙝𝙚 𝙥𝙡𝙖𝙣

1.5K 152 19
                                    

Author's POV

Sekarang Brenda dan Jorge sedang menunggu Thomas dan Vince.

"Mereka terlambat." Ucap Jorge sambil melihat jam saku miliknya. Dijawab anggukan oleh Brenda. Lalu terdengar suara kereta api. Jorge langsung menginjak pedal gas dengan kecepatan sangat tinggi.

--------------

Di dalam salah satu boks yang di bawa kereta ini ada Alesya dengan pipi lebam dan wajah pucat. Dia menundukkan kepalanya lalu dia mendengar suara mobil, dia langsung menegakkan kepalanya dan mempertajam pendengarannya.

------------------

Mobil yang dikemudikan Jorge semakin cepat, dia mencoba mengejar kereta itu. Dan sekarang mereka sejajar dengan masinis kereta api.

"Brenda, aku dibelakangmu. Buat mereka sibuk." Ucap Thomas pada Brenda melalui HT yang di pegangnya. "Pegangan!" Ucap Vince lalu mempercepat kecepatan mobilnya.

Brenda berdiri di mobil lalu mengarahkan senjatanya ke arah masinis, lalu dia menembakkan tembakannya. Kedua masinis itu langsung menunduk. Brenda kembali duduk lalu Jorge tertawa.

Thomas dan Vince semakin dekat dengan belakang kereta. "Ini gila, Thomas!" Ucap Vince. Thomas berdiri ke depan mobil sambil memegang tali dan pengaitnya.

"Lebih dekat!" Ucap Thomas pada Vince. Mobil yang dibawa Vince semakin cepat, Thomas langsung mengaitkan talinya dibelakang kereta dan langsung melompat ke kereta.

"Ayolah, Vince!" Ucap Thomas. Vince keluar dari mobil dan melakukan hal yang sama seperti Thomas. Saat Vince sudah melompat, mobil yang mereka kendarai langsung terbalik.

"Hei, pesawat!" Ucap Vince saat melihat pesawat WCKD dibelakang mereka. "Hei, Brenda. Musuh datang!" Ucap Thomas melalui HT-nya. Pesawat itu menembak ke arah mobil Jorge dan Brenda, tapi selalu meleset.

"Thomas, kau sendirian. Jangan mati." Ucap Brenda pada Thomas melalui HT.

"Kita harus bergerak. Ayo!" Ucap Thomas pada Vince, lalu mereka memanjat ke atas kereta api. Thomas dan Vince berlari di atas kereta api, tapi di depan mereka sudah ada tentara WCKD yang berlari ke arah mereka.

Vince turun dan mencoba memutus kereta api. "Berikan tasnya!" Ucap Vince pada Thomas, Thomas langsung melemparkan tasnya ke bawah, dia juga ikut melompat ke bawah dan mengarahkan pistolnya ke atas tepat ke tentara WCKD. Vince dan Thomas mundur lalu ada ledakan dan keretanya berhasil terputus.

Saat kereta sudah berhenti Vince dan Thomas turun. Thomas bersiul ke arah bebatuan besar, lalu Newt muncul dari balik batu itu.

"Newt!" Teriak Vince. "Ayo cepat, ayo!" Ucap Newt. Lalu muncul dua orang dari balik batu lainnya. Mereka berlari ke mendekati kereta.

Thomas memukul-mukul sisi kereta. "Minho! Alesya!" Teriak Thomas. "Minho! Alesya! Kalian mendengar ku?!" Tanya Thomas. Orang seisi kereta itu berteriak.

"Yaa!!" Teriak Alesya. "Yang ini. Yang ini!" Ucap Thomas pada Newt. Newt langsung menurunkan barang-barang yang dibawanya. Newt mencoba memutuskan box dengan rel kereta. Sedangkan Thomas dan Vince mengikat tali di atas box itu. Tentara WCKD menembak dan berlari ke arah mereka. Thomas membalas dengan menembakkan pistolnya.

"Newt, naiklah kesini!" Ucap Thomas. "Hampir selesai!" Jawab Newt. Thomas dan Vince menembakkan pistol mereka ke arah tentara WCKD.

"Newt, naiklah!" Perintah Vince. Newt langsung naik ke atas box kereta api. "Cepat! Mereka terlalu banyak." Ucap Thomas. Lalu mereka semua naik ke atas box kecuali Vince.

Pesawat yang dicuri Jorge dari WCKD tiba di atas kepala Thomas. Mereka menurunkan pengait dan mengaitkannya pada tali box yang tadi sudah ia pasang.

"Vince, naiklah kemari!" Ucap Newt pada Vince yang masih dibawah. Vince langsung naik saat box itu mulai terangkat. "Ya!" Teriak Thomas sambil tertawa penuh kemenangan saat boxnya berhasil dibawa.

~✧~

Saat mereka berhasil membuka pintu box mereka langsung masuk untuk memeriksa orang yang ada di dalam.

"Aris! Kalian baik saja?" Tanya Thomas saat melihat Aris dengan wajah penuh lebam. "Ya, kami baik saja." Jawab Aris sambil tersenyum tipis. 

Thomas berjalan ke belakang, dan dia melihat gadis yang dia cari di paling belakang. Dia langsung memeluknya.

"Kau baik-baik saja? Kau tak apa?" Tanya Thomas sambil memeluk Alesya. "Ya, aku baik-baik saja setelah kalian menyelamatkan ku." Jawab Alesya. Thomas langsung melepas pelukannya, dia tersenyum sambil memandang Alesya lalu berdiri.

"Minho tak ada disini. Tapi Alesya ada dibelakang." Ucap Thomas pada Newt. Newt langsung berjalan menghampiri Alesya. Dia berlutut lalu melepaskan rantai yang ada di tangan Alesya dengan alat yang di pegangnya. Saat dia sudah selesai dia memandang Alesya lalu langsung memeluknya hanya sebentar dia langsung melepaskannya. Lalu memegang kedua telapak tangan Alesya.

"Aku tak akan membiarkan mereka mengambilmu lagi. Dan kau tak boleh jauh dariku lagi." Ucap Newt dengan serius. "Bukankah seharusnya kau senang? Tak ada lagi yang mencubitmu dan tak ada lagi yang terus mengoceh padamu." Ucap Alesya.

"Kau!" Saat Newt ingin mencubit pipinya dia melihat lebam di pipi kiri Alesya.

"Hei, ada apa dengan pipimu?" Tanya Newt.

~✧~
Hope you guys like it!

𝗕𝗿𝗼𝘁𝗵𝗲𝗿 [𝗧𝗵𝗲 𝗗𝗲𝗮𝘁𝗵 𝗖𝘂𝗿𝗲] || 𝗕𝗼𝗼𝗸 𝟯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang