𝙒𝘾𝙆𝘿 𝙗𝙪𝙞𝙡𝙙𝙞𝙣𝙜

693 125 29
                                    

Alesya's POV

Thomas dan gally sedang keluar untuk menjalankan rencana mereka. Kami semua menunggu mereka kembali disini.

Aku memperhatikan Newt yang sedang memegangi tangan kanannya, aku berjalan menghampirinya dan duduk di sampingnya. Aku ikut memegang tangan kanannya, dia menatapku saat aku memegang tangannya.

"Kita akan menyembuhkan ini. Ingat janjiku." Ucapku sambil tersenyum padanya. Dia menggenggam tanganku sambil tersenyum.

Thomas dan gally datang dan tentu saja dengan Teresa. Kepalanya tertutup tudung yang di pakaikan gally. Di duduk lalu gally menarik tudung hitam yang ada di kepalanya. Aku kembali duduk di samping Newt. Teresa biar jadi urusan gally dan Thomas, aku malas berbicara apalagi memandang wajahnya.

Tiba-tiba Newt menginjak kakiku. Aku langsung menatapnya sambil mengangkat satu alisku. Dia juga mengangkat satu alisnya sambil tersenyum miring. Dia menginjak kakiku lagi.

"Jangan memancingku, Newt." Ucapku padanya. Kakinya masih ada di atas kaki kiriku, aku menindih kakinya dengan kaki kananku. Dia juga menindih kaki kananku dengan kaki kirinya. Kami melakukan itu terus menerus entah sampai kapan.

"Ini konyol. Jika yang lain melihat kita, kurasa mereka mengira kita idiot." Ucapku lalu berhenti melakukan hal bodoh ini. Dia tertawa.

"Kau memang idiot." Ucap Newt sambil tertawa. "Kau! Lihat! kau bahkan tertawa sendiri." Ucapku melihatnya yang tertawa sendirian sejak tadi. Dia berhenti tertawaan lalu tersenyum, kurasa dia benar-benar idiot.

"Barangkali ini menjadi perdebatan terkahir kita?" Ucap Newt sambil tersenyum lalu memegang tangan kanannya.

"Newt! Jangan berbicara seperti itu!" Ucapku. Apa-apaan? Kita bisa berdebat kapanpun setelah dia sembuh.

"Memang kenapa? Apa aku salah?" Tanyanya, dia membuatku geram.

"Pokoknya jangan! Atau ak-" belum selesai aku berbicara dia sudah memotongnya.

"Atau apa? Hm?" Tanyanya sambil tersenyum miring.

"Atau aku akan melakukan ini!" Ucapku sambil menarik kedua pipinya dengan tanganku.

------

Author's POV

Teresa sedang mengeluarkan tanda WCKD yang ada di belakang leher Thomas. Dia sesekali melihat ke arah Alesya.

"Dia semakin membaik, sehat. Dari mana kau dapat serum untuknya?" Tanya Teresa pada Thomas.

"Apa maksudmu?" Tanya Thomas. "Alesya. Aku terkejut dia masih hidup." Jawab Teresa. "Kapan pengobatan terakhirnya?" Tanya Teresa lagi.

"Kau berharap dia mati?!" Tanya Thomas lalu berbalik ke arah Teresa. "Tidak, bukan begitu.." jawab Teresa.

"Saat di Right Arm. Terakhir kali kami melihatmu." Ucap Thomas. "Itu sudah berbulan-bulan lalu. Thomas, itu mustahil. Seharusnya dia sudah berubah sekarang. Tak mungkin dia masih bisa..." Ucap Teresa.

"Diamlah." Ucap Thomas, lalu dia menjauh dari Teresa. "Kau tak mempercayai ku?" Tanya Teresa sambil mengikuti Thomas. Thomas berbalik.

"Kau ingin aku mempercayaimu?" Tanya Thomas. Teresa hanya diam. "Kau sudah membuat keputusan." Ucap Thomas.

"Kalian baik saja?" Tanya gally pada Teresa dan Thomas. "Ya, kami sudah selesai." Jawab Thomas.

~✧~

Alesya's POV

Aku dan Thomas serta Teresa memasuki gedung WCKD. Kami menyamar dengan pakaian tentara WCKD dan topengnya. Jadi tak ada yang akan melihat kami. Kami mengikuti Teresa.

Saat sudah di dalam banyak tentara WCKD dimana-mana. Tiba-tiba Newt sudah berada di depan kami, dia memasuki pintu lain. Kami menuruni tangga dan di bawah sini kami bertemu dengan gally.

-----

Teresa membuka pintu lalu kami langsung masuk. Disini ada kabel-kabel dan entah apa itu namanya.

"Tunggu sebentar. Aku bisa masuk lewat sini." Ucap gally. Dia membuka topengnya lalu mengotak-atik kabel-kabel itu.

"Baik, berikan walkienya." Ucap gally pada Teresa. Teresa melemparkannya pada gally lalu gally turun ke bawah. Kami menunggu disini.

Newt membuka topengnya lalu batuk. Aku mendekatinya lalu aku juga membuka topengku. Aku menepuk-nepuk punggungnya.

"Kau oke?" Tanyaku pada Newt. Dia hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Frypan, kami sudah masuk. Bagaimana denganmu?" Tanya Thomas pada HT yang di pegang nya. "Ya, aku baru sampai. Sampaikan salam ku ke Minho." Ucap Frypan.

"Tentu, kawan." Jawab Thomas. "Brenda, bagaimana keadaanmu?" Tanya Thomas lagi pada HT yang ada di tangannya.

"Aku sedang melakukannya." Jawab Brenda.

"Dimengerti. Pastikan kau siap saat kami siap." Ucap Thomas. "Jangan khawatir. Aku akan ada disana." Jawab Brenda.

~✧~

ntar bkalan ada book 4 nya◕ᴗ◕

𝗕𝗿𝗼𝘁𝗵𝗲𝗿 [𝗧𝗵𝗲 𝗗𝗲𝗮𝘁𝗵 𝗖𝘂𝗿𝗲] || 𝗕𝗼𝗼𝗸 𝟯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang