14

3.5K 184 24
                                    

Entah hari ini bisa di katakan hari buruk atau sangat buruk bagi rena. Pulang dari bekerja seokjin memberi kabar kalau dia harus ke luar kota untuk urusan pekerjaan kasus yang di hadapi seokjin memaksa pria bermarga kim itu menuju lokasi langsung. Tempat dan perkara yang terjadi tidaklah mudah untuk di selidiki jadi mau tidak mau dari pada harus bolak balik membuang buang waktu seokjin dan para rekannya wajib menginap disana.

"Mian sayang.. apa aku antar saja ke rumah orang tua mu ? Jadi kau tidak akan kesepian ?" Seokjin duduk berhadapan dengan rena sembari mengusap pipi istrinya.

"Rencana kita ke dokter bagaimana seokjin ?"

"Astaga iyaa.. aku baru ingat. Kita akan tetap periksa" seokjin kini mengambil alih tangan rena, tau istrinya sedang tidak baik baik saja karena harus di tinggal

"Mwo.. mana bisa ini kan sudah malam seokjin. Gak apa deh kita tunda aja sampai kau balik dari luar kota" jawab rena dengan lesu

"Gwencana.. aku bisa telp dokternya.. tunggu dulu ya aku telp"

"Tapi seokjin...."

30 menit kemudian

Pria tampan berjubah putih memakai kaca mata. Dari penampilan usianya sekisaran 25thn, berpostur tubuh tinggi, berkulit putih seperti bayi dan yang paling mencolok dia memiliki hidung mancung sempurna.

"Hhyyyuuunnngggg..." panggil si dokter

Seokjin mendengar ada yang memanggil di lantai bawah, buru buru dia turun menyambut tamu yang sudah di tunggu tunggu.

"Hoseokkk...!!!" Pekik seokjin dari tangga

Hoseok merespon dengan melambai lambai tangannya dan tersenyum

"Yhaa..!! Kenapa masih tinggal disini ? Hyung kan bisa beli rumah baru" mata hoseok tak henti melihat struktur bangunan rumah seokjin

"Aku ragu untuk pindah. Istriku juga tidak protes ya sudahlah. Tinggal disini berasa sama seperti saat usia ku 5thn"

"Istrimu sangat pengertian. Ku fikir usia pernikahan mu masih baru kenapa buru buru sekali mau punya anak ? Dan ayo langsung saja periksa istrimu. Aku tidak punya banyak waktu" hoseok melirik jam yang melilit di pergelang tangannya

Seokjin menuntun hoseok ke kamarnya guna mempermudah hoseok untuk memeriksa rena.

Sesampainya di kamar, rena sedikit terkejut karena dokter yang di maksud seokjin sangat muda. Rena berdiri di belakang seokjin sambil berbisik.

"Sayang... kau yakin ini dokternya ?"

Mata seokjin membulat, rena meragukan hoseok.

"Yha.. aku dengar ya.. kau meragukanku. Tak apa aku memang terlihat tampan dan muda tapi jangan remehkan kemampuanku. Kalau tiba tiba besok kau langsung ngidam dan hamil jangan panggil aku dokter jung." Papar hoseok

"Haha.. jangan di masukan ke hati. Istriku tidak pernh kemana mana jadi dia tidak tau dirimu" seokjin sebagai penengah

Rena langsung ciut dengan bibir manyunnya ia merebahkan diri di ranjang agar hoseok cepat memeriksa.

Hoseok membuka baju rena karena ia ingin mengecek kondisi perut rena. Seokjin sadar hoseok membuka baju istrinya panik lalu melayangkan satu tamparan di tangan hoseok..

"Aauuu..." ringis hoseok "Kenapa memukulku!!!"

"Kk..kkau membuka baju istriku di depan mataku" ucap seokjin terbata bata

"Dasar bodoh kalau tidak dibuka aku mau periksa lewat mata batin ?"

Seokjin menunduk "mian.."

Rena berusaha menahan tawanya suamimya lucu sekali

Lie Bring Love 🔞 (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang