55.

1.6K 111 20
                                    

Sebelumnya....

"Apa dia menyakitimu ?" Kakek mengelus punggung rena

Saat itu rena masih dengan tangisnya, rindu sekaligus kecewa pada seokjin.

Namun tiba tiba seseorang keluar dari toilet yang berada di kantor pribadi kakek.

Dia nampak mengibas ngibas tangannya yang basah..

"APAAA... DIA MENYAKITIMU...."

"Soobin... jangan berteriak" sergas kakek

Rena terkejut melihat soobin ada di rumahnya terutama di kantor kakek, apa yang ia lakukan disini ?

Seolah mengerti dengan pertanyaan tak terlontarkan di otak rena.

Kakek pun menjawab...

"Kami ada urusan bisnis,"

Rena langsung mengusap air matanya "bukan urusanku" rena memalingkan wajahnya

Soobin yang panik menghampiri rena dan mengganggam kedua lengan rena

"Apa seokjin yang membuatmu menangis ?"

Rena yang risih menyingkirkan tangan soobin "diam..."

"Aku tidak akan tinggal diam. Awas saja si seokjin"

Kakek sebagai pendengar disana tertawa lepas di buatnya

"Hahahahaha... kasian sekali kau nak" kakek mengusap kepala soobin hingga membuat rambutnya berantakan "sebegitu besarnya cinta mu pada cucu ku hingga merelakan masa depanmu sendiri"

Soobin kembali merapikan rambutnya "aku hanya belum bisa melupakan cinta pertamaku. Meski mereka mirip, tapi kepribadian mereka sangat berbeda. Aku tidak bisa membohongi hatiku"

Rena yang melihat ketulusan dari soobin mulai luluh dan turut merasakan apa yang soobin rasakan selama ini.

Ia hanya setia..

Tidak lebih...

Namun salahnya ia memiliki kekuasaan dan memakainya sesuka hati.

Soobin.. maafkan aku telah melukaimu semakin dalam.. aku pun tak tahu jadinya seperti ini, namun aku yakin jika kita bertemu lebih awal sebelum aku bertemu seokjin, aku yakin.. kau akan memperlakukan ku dengan baik...

Soobin masih menunduk dan sedikit meratapi nasibnya.

Namun ia kembali tersadar dan...

"Kakek aku pergi dulu, aku ada keperluan mendadak"

"Baiklah.. nanti akan ku kirim berkas perjanjian yang kita buat tadi"

"Baik.. aku pamit"

Sebelum soobin pamit ia mengelus pipi rena sekejap, lalu pergi dari hadapan rena dan kakek.

#

Malam harinya...

Ibu seokjin masih menginap di rumah seokjin untuk mengurus seo na sementara.

Ibu dan seo na sudah tertidur di kamar seona. Sedangkan seokjin sendirian di kamarnya dan masi terjaga. Padahal ia harus tidur awal karena besok harus bekerja..

Seokjin membolak balikan posisi tidurnya, namun tak juga mendapat posisi yang tepat.

Biasanya jika tidak bisa tidur seokjin akan memeluk rena.

Seokjin mengulur kasur di sampingnya, kasur tempat rena tidur.

Ia mengusapnya...

Tiba tiba bel rumahnya berbunyi..

Lie Bring Love 🔞 (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang