001.

4 1 0
                                    

pagi itu pukul 06:00, aku turun ke bawah melihat papa mama dan adik ku sedang serapan.

"letta, ga makan" tanya mama

"ga usah deh ma, aku jajan di kantin ajaa buru buru banget soalnya" jawab ku

"iyadeh nak" jawab papa

...

sampai nya aku di sklh, aku berjalan menuju lapangan.
"tidakk ada yang menarik setelah kejadian itu" kataku dalam hati
banyakk kenangan, air mata ku tak terbendung ketika mengingat kejadian itu
ah sudahlh ngapainn aku mikirin kejadian yang telah lalu, kata ku dalam hati

"ehh lett", sapa alica dan enjell

"eh anjg, ngapainn lu pada kagett woi" saut ku

"lu ngelamun apaan let ?" tanya alica

"gadaa" jawab ku

yu masuk kelas

teman" kelas ku sibuk mengerjakan pr kemaren yg di berikan buk Jasmin, buk Jasmin guru killer dia mengajar mapel bahasa Inggris, dia juga menjaga perpustakaan

"let lu udah ngerjain tugas yg di kasi buk Jasmin" tanyaa Roni

"sudah ron" jawab ku sambil mendengarkan lagu dan memakan roti yg ku beli di kantin

5 menit kemudian buk Jasmin masuk ke dalam kelas

anak kelas ku terdiam ketika guru killer itu masuk, aku tidak terlalu menyukai buk Jasmin

"ada tugas kan" tanya buk Jasmin

"iyaa bukk" saut teman" kelas ku

"ayo tugas kalian di kumpulan" kata buk Jasmin

aku membuka tas yang ku bawa, ternyata aku lupa membawa buka bahasa Inggris, aku lupa memasuki ke dalam tas, tadi malam aku mengerjakan nya, buku ku di atas meja

"sudah semua kan?" Tanya buk Jasmin sambil menghitung buku yang di berikan roni.
ini buku siapa yang tidak ada bole maju ke depan

"ssayaaa bukk" jawab ku dengan nada rendah

"maju kedepan letaa" saut buk Jasmin dengan nada tinggi
"Kenapa kamu tidak mengumpulkan tugas nya?" Tanya buk Jasmin

"maap buk, buka saya ketinggalan di rumah" kataku sambil menunduk kebawah.

"Skrng kamu keluar kelas, berdiri depan pintu"

aku pun berjalan menuju keluar kelas, aku berdiri di depan kelas
"ahh siall knpa harus di hukum lagii" kataku dalam hati sambil menggumpal tangan

Aku melihat geng vano menuju ke arah kantin, kebetulan kelas ku hampir dekat dengan kantin, iyakan bener itu geng vano sudahlh biarin. oh iya gua hampir lupa ngenalin vano

vano itu anak ipa 1, gua udah lama suka sama dia udah hampir 1 tahun gua suka dia, tapii dia lebih milih kakel gua ya gua bisa apaa, gua sama dia baik baik aja sih, cuman dia blm tau gua ada perasaan sama dia sampai saat ini

"eh lett lu ngapainn di depan kelas, temen" lu yg lain mana?" tanya vano

"gua di hukum buk jasmin gara" ga ngumpulin tugas" jawab ku tanpa melihat wajah vano

"lu sih pelupa, makanya jangan cinta cintaan mulu di otak lu" jawab vano dengan ketawa

"yainn" jawab gua cuekk sambil menahan air mata

bel pulang sekolah pun berbunyi
aku, alica dan jasmin menuju lapangan sklh menunggu bis sklh, karna guru rapat semua siswa/siswi di pulangkan, ya mau ga mau aku nunggu bis lewat sih
alica dan enjel sudah di jemput aku duduk di pos sambil menunggu bis

suasana tidak lagi sama, cuaca dingin dan mendung, daun jatuhh sekarang hanya ada aku sendiri di pos, aku melihat vano dan kak gelis naik motor keluar dari parkiran sekolah, aku pura" tidak melihat mereka sajaa

air mataku sudah tak terbendung, aku sudah tidak kuatt rasanya ingin melempar diri ke kasur ku, aku sudah tidak kuat rasanya ingin menjerit seolah olah tidak ada orang di kota bandung ini hanya ada aku, aku dan aku

aku berjalan aku tidak tau ingin kemana, mataku mulai memerah aku menjerir

"TUHANNN KENAPAAA, AKU MENCINTAI SESEORANG, SEDANGKAN SESEORANG ITU MENCINTAI ORANG LAIN, KENAPA TUHAN KENAPA" jerit ku sambil menangiss
di sini hanya aku sendiri, aku mendengar suara motor, yang ingin menghampiri ku di sini, aku mengenal suara motor itu

"itu suara motor vano" kataku sambil menoleh ke arah belakang

ya benar  itu motor vano, vano mendekati ku

"let lu ga pulang ?"tanya nyaa

"gakk Van"jawabku sambil menghapus air mata

"lu kenapa sih let, akhir" ini ngejauhin gua, kita temenan udah lama banget let"?tanya vano dengan nada ngegas

"gua gamau temenan sama lu van, gua takutt lu tau kalau gua suka sama lu van gua takuttt" kataku sambil menangis

"lu ga mungkin let suka gua, kita ga mungkin let" jawab vano sambil menatap ku

"gua tau van kita ga mungkin, makanya gua mau ngejauhi lu dari skrng Van" kataku sambil menangis terisak

'Aleta dan buku harian 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang