Story part1

9 6 2
                                    

"Aku tidak banyak bicara, tapi ingin rasanya menceritakan ini kepada lainnya.."

"Percaya atau tidak, aku sendiri tidak begitu yakin"

"Apa sebenarnya aku ini?"

"Yang aku lihat cuma diriku dan pantulan diriku sendiri.."

(Picture by: Pinterest)•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Picture by: Pinterest)














"Close your eyes not your mind and let me into your soul"
Armageddon

Aku tidak tau mau mulai dari mana. Begitu banyak waktu yang aku lewatkan, tapi serasa sama. Mungkin, kalau diberi kesempatan untuk berubah aku pasti akan melakukannya.

Apa sebenarnya aku ini?
Itu adalah pertanyaan yang terus aku pikirkan.

Aku tidak yakin kalau aku manusia begitu juga sebagainya. Pusing kalau dipikirin..

Gini saja, aku akan menceritakan kira-kira apa yang telah terjadi pada hidupku. Seingat aku, ini telah terjadi ratusan tahun yang lalu..

Saat aku masih merasa hidup, tapi sebelum aku bercerita mohon dimengerti ya? Aku tidak sepenuhnya ingat dan hanya samar-samar saja ingatan itu. Namun, akan aku ceritakan sebaik mungkin disini.

Kuharap, bagi siapapun yang membaca ini dapat mengetahui apa sebenarnya terjadi pada aku!!

Awalnya, aku mengira kalau ini adalah mimpi. Tapi, mimpi itu serasa begitu nyata bagiku. Ia memanggil nama ku didalam mimpi itu, tapi sekuat apapun aku mencoba untuk mengingatnya nama itu tidak pernah aku ingat.

Kita mulai dari awal mula nya kutukan ini...

❉❉❉

Pada hari yang cerah, aku dapat merasakan panas matahari yang menyengat dikulitku. Penglihatan aku jadi pitam dan meraba-raba sekitarku.

MMBEK!

"Astaga!" Pekik ku kaget. Ada seekor kambing kecil didekatku. Ia mengunyah lambat rumputnya, sangat mengemaskan.

Aku terbangun dibawah pohon dengan ditemanin kambing kecil ini. Sebelum itu, aku tidak mengingat kenapa aku ada disana. Tapi, itu lah yang terjadi.

Seseorang datang ke hadapanku. Ia terlihat seperti penggembala. Dengan senyuman manisnya, ia meminta maaf atas kelakuan kambingnya.

𝑴𝒚 𝒐𝒓𝒊𝒈𝒊𝒏𝒂𝒍 𝒄𝒉𝒂𝒓𝒂𝒄𝒕𝒆𝒓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang