Story part1

60 11 2
                                    

"Semakin aku menahannya, tangisan ini semakin parah"

"Jantung aku sakit. Setiap detakan nya membuat aku sulit untuk bernapas"

"Aku berusaha untuk membaik. Tapi, mereka tidak mau menerimanya"

"Tidak mengerti. Tapi, haruskah aku memahami mereka?"

"Kurasa lebih baik aku tidak tau apa-apa"

"Kurasa lebih baik aku tidak tau apa-apa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Picture by: Pinterest)















"You will sort me out if my head gets clear"
Zara core

Pada suatu hari. Hujan turun dengan lebatnya. Guntur serta kilat menghiasi langit malam. Dingin yang dirasakan oleh wanita bertudung coklat itu.

Wanita itu berlari ditengah derasnya hujan. Ia menggendong bayinya yang sedari tadi menangis. Bukannya, wanita itu menenangkannya malah ia tinggalkan bayinya didepan pintu panti asuhan.

Sebelum wanita itu beneran pergi, ia meninggalkan kalung liontinnya kepada bayi itu. Liontin yang berwarna ungu itu diletakkannya diatas dada bayi itu yang merupakan anak kandungnya.

Wanita itu malu. Semua meninggalkan dirinya. Dari kekasihnya sampai keluarganya. Setiap ia melangkah ada saja yang menatap dirinya sebagai kotoran. Ia tidak sanggup lagi dan ini lah terjadi.

Wanita itu pergi, setelah mengetok pintunya. Suara tangisan anaknya masih terdengar jelas, selagi ia berjalan menjauh dari sana.

SRET..

Pintu dibuka pelan oleh wanita muda yang kebetulan penjaga panti disana. Ia terkejut, melihat ada bayi yang hanya berbalut kain tergeletak dibawah lantai terasnya.

"Astaga, siapa yang tega meninggalkan kamu disini?" Wanita itu segera membawa masuk bayi itu kedalam rumahnya.

"Siapa Maria?" Tanya bibinya.

"A-anu itu, ada yang meninggalkan bayi ini didepan pintu tadi," Maria terlihat kesusahan menggendong bayi itu. Karena, ia terus-terusan menangis.

Bibi Rama segera mengambil ahli menggendong bayi itu. Dan berkata. "Maria, kamu siapkan air hangat untuk bayi ini mandi, yah? Bibi yang akan menjaga bayi ini."

Maria mengangguk dan pergi melakukan tugasnya. Sedangkan Bibi Rama, ia mengusap lembut pipi bayi itu. Dan bernyanyi untuk menenangkannya yang sedari tadi menangis kenceng.

𝑴𝒚 𝒐𝒓𝒊𝒈𝒊𝒏𝒂𝒍 𝒄𝒉𝒂𝒓𝒂𝒄𝒕𝒆𝒓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang