"Mulai sekarang aku akan bertingkah seperti, manusia normal pada umumnya"
"Susah sekali mengendalikan emosi ini. Seolah-olah ada orang lain di tubuhku"
"Tangisan? Sudah lama aku tidak merasakannya"
"Semuanya semakin memburuk"
"Aku tidak tau kedatangannya adalah sebuah keberuntungan atau kesialan"
"Dan aku, tidak bisa merasakan apapun"
"Diriku sekarang tubuh dengan kehampaan"
(Picture by: Pinterest)
•
•
•"I tried to warn you just to stay away"
Azya and ArgoHari berganti malam, minggu berganti bulan. Ini sudah hari ke berapa? Tidak, Azya sudah tidak memperdulikannya.
Keadaannya semakin memburuk. Tubuhnya menjadi panas dingin. Keringat sudah membasahi tubuhnya. Lengan kanannya semakin parah. Sedangkan perban dimatanya, sudah tidak berbentuk lagi.
Azya, ia melepaskan perban dimatanya. Meraba wajahnya yang sudah tirus. Dingin, tangannya mendingin saat ia menyentuh wajahnya.
Tubuhnya bergetar menahan tangisannya. Dendam, marah, benci sudah menjadi satu.
"Bentar lagi kita akan keluar dari sini."
Suara itu selalu menemaninya disini. Ia tidak mengetahui siapa pemilik suara itu. Nada bicaranya yang sinis dengan suara serak khas terdengar jelas dikupingnya.
"Apa maksudmu?"
"Tidak lama lagi. Sabar saja."
Azya menghembuskan napasnya kasar. Perban bekas matanya ia genggam erat. Ia duduk bersenderan didinding dengan keadaan dirantai.
Selama disini, ia tidak diberi makan hanya minum. Tidak diketahui air apa yang diberikan Joshua untuknya. Yang pasti, rasanya tidak enak.
Tunggu!
Rantai ini longgar di lengannya. Karena, ia jarang makan lingkaran lengannya menjadi lebih kecil dari sebelumnya.
Ia mencoba melepaskan rantai itu dari lengannya. Dengan pelan, ia menarik lengan kirinya dari rantai itu.
"Aww!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝒚 𝒐𝒓𝒊𝒈𝒊𝒏𝒂𝒍 𝒄𝒉𝒂𝒓𝒂𝒄𝒕𝒆𝒓
HorrorHanya kumpulan cerita masa lalu oc aku. 🚫WARNING!! Dilarang keras plagiat! Tolongnya, No copas oc-oc aku:) Hargai otak aku yang sudah berpikir keras untuk oc ini! Dan hargai juga, usaha ku yang menghabiskan banyak waktu untuk sekedar menciptakan...