--Episode Sebelumnya--
Para Magic Creatures atau golem milik Eliza memuntahkan bola tanah tajam dengan kecepatan tinggi, layaknya sebuah turret. Hal ini membuat Chavelia yang memiliki senjata berupa tombak panjang sedikit kewalahan. [Soul Weapon] milik Eliza memang senjata yang harus paling diperhatikan, ah! Karena senjata itu juga tampak seperti memiliki kesadaran sendiri, yang mana artinya memiliki mode autoshoot alias menembak otomatis.
Setelah beberapa pertukaran akhirnya Eliza Blake keluar sebagai pemenang dengan selisih poin yang cukup banyak dari Chavelia. Semua orang bertepuk tangan dengan meriah. Pertandingan dilanjutkan hingga akhirnya matahari telah menunggu untuk benar-benar tenggelam di ufuk barat. Kelas P-V sama sekali belum memiliki satu murid pun yang maju pada hari pertama latih tarung ini. Hal ini agak mengecewakan, namun mereka juga dapat banyak belajar lagi sebelum benar-benar melawan orang lain dengan percaya diri.
Capitulum XVI : Latih Tarung (2)
Keesokan harinya, semua orang kembali berkumpul di lapangan. Meski hari telah berganti, tidak ada yang berkurang sedikitpun dari jumlah penonton hari pertama. Tentu saja ini merupakan hal yang wajar, karena hampur setiap orang tidak memiliki hal yang akan dilakukan. Terlebih lagi, seorang Jendral pernah mengatakan, 'Ketahui dirimu, kenali musuhmu, maka akan ada seribu kemenangan dalam seribu pertempuran.'
Beberapa orang yang rajin bahkan mencatat dengan rinci tentang kekuatan orang-orang yang tengah bertempur di lapangan. Beberapa orang yang menginginkan hasil praktis juga dapat merekam keseluruhan pertempuran dengan [Sky Card] milik mereka. Akan tetapi, meski praktis, hal ini akan menyebabkan penyimpanan memori pada Sky Card mereka penuh, sehingga kebanyakan orang akan mencatat bagian penting, dan menyimpan sisanya di dalam memori otak mereka masing-masing.
"Hari ini kelas kita sudah melakukan sepuluh pertandingan dengan lima kemenangan dan lima kekalahan. Itu artinya, hanya tersisa sembilan orang lagi yang belum melakukan pertandingan ini. Pokoknya, tetap fokus. Kita tidak tahu apakah kalian akan bertanding esok hari atau hari ini sebelum matahari terbenam," Jacquessia melirik [Sky Card] miliknya yang terlihat daftar nama teman sekelasnya.
Beberapa saat kemudian, setelah Jacquessia berkata seperti itu, nama yang keluar di papan undian adalah nama Myrtlefern. Menarik napas, Myrtlefern berusaha membuat dirinya tampak acuh tak acuh untuk menyembunyikan kegugupan dalam benaknya. Charlaze dan Drastein menyemangati sepupu sekaligus teman mereka itu dalam diam.
Bagaimanapun, tidak banyak yang memiliki pemikiran bahwa Myrtlefern akan memenangkan pertandingan melawan siswa kelas P-III yang memiliki Ability Rank pada Origin Realm tingkat 9, satu tingkat di atas Myrtlefern yang merupakan seorang Ares' Descent. Bahkan, Myrtlefern sendiri berpikir bahwa ia hanya dapat menahan pemuda ini untuk beberapa waktu dan membuat tarik-ulur yang membuat dirinya, setidaknya, terlihat mahir.
Akan tetapi, berbeda dengan pandangan banyak orang, Ezequiel dan Estrella memiliki pendapat yang berbeda. "Myrtle tahu batas kemampuannya, dia juga mengetahui perkiraan kekuatan yang dimiliki musuhnya, namun anak ini cukup rendah diri. Kalau saja dia memiliki sedikit kepercayaandiri berlebih, mungkin memenangkan pertarungan ini bukan hal yang sangat mustahil."
"Dia Illusionist, 'kan?" tanya Ezequiel sembari menyipitkan matanya. Kemampuan pencuri kekuatan miliknya dapat secara otomatis mengidentifikasi kekuatan milik orang lain, selama orang yang dipindai olehnya tidak jauh lebih kuat darinya beberapa level—dan dalam kasus ini, Ezequiel tentu sangat superior dibandingkan Myrtlefern.
Estrella di sebelahnya mengangguk, "benar. Ayahnya juga seorang Illusionist hebat, kau tahu, Penyihir Agung Merah saat ini." Ezequiel mengangguk, "potensi masa depannya kurasa sangat bagus. Saat ini, jika aku mencuri kekuatan miliknya, sangat mungkin aku bisa mengalahkan lawannya dengan mudah."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sacred Imperium Legacy : True Form
Fantasía[Fantasy & Romance] BUKU KEDUA dari THE SACRED IMPERIUM LEGACY SERIES. [Bisa dibaca terpisah dari buku pertama, namun lebih disarankan untuk membaca buku pertama sebelum menengok ke sini untuk pengenalan tokoh dan pengenalan latar cerita yang umum.]...