PART 12

522 40 4
                                    


Suasana tampak tegang di ruang tunggu sebuah rumah sakit konoha.mereka masih menantikan perkembangan akan kondisi dari orang yang ada di dalam ruang UGD tersebut yang tak lain adalah Naruto.

Setelah sampai,mereka langsung membawa Naruto ke ruang UGD untuk di tindak lanjuti mengingat luka tusukan itu tak main main.dan sepertinya cukup dalam.

Tobirama yang di beritahu oleh Neji kini termenung,dia merasa gagal sebagai seorang ayah dia tidak bisa menjaga sang anak hingga kini sang anak harus terbaring di ruangan tersebut.ketika ia baru saja sampai dia di kagetkan oleh kedua remaja di depannya Menma yang baju nya berantakan dan Sasuke yang bajunya terdapat banyak noda darah mengingat ia yang menggendong Naruto tadi sewaktu di mall dan di dalam mobil pun dia yang memangkunya.

Kedua remaja itu hampir bersujud di kaki Tobirama,sungguh ini kali pertamanya melihat kedua Uchiha ini begitu kacau bahkan mereka tak menyembunyikan air mata kesedihan mereka.mereka meminta ampunan dari Tobirama karena merasa gagal menjaga sang anak.

Jujur Tobirama marah,tapi bukan pada teman teman sang anak melainkan pada pelaku penusukan tersebut. Dia tahu Sasuke Menma dan yang lain pasti telah berusaha menjaga sang anak agar tetap aman.

Ya tuhan dia teringat sang isteri di rumah.ketika mendengar sang anak tertusuk,Maria pingsan begitu saja dan ketika ia bangun dari pingsannya dia ngotot ingin ikut ke rumah sakit namun ia melarang dengan alasan Nawaki tak mungkin di bawa apalagi di tinggal.para tetua Uzumaki-Senju pun sedang mencari dalang dari kejadian tetsebut.

Tak lama kemudian terdengar derap langkah menuju ke tempat dimana Tobirama Sasuke dan Menma menunggu.yang lain sudah pulang tadi Tobirama yang menyuruhnya.

"Bagaimana keadaan Naru chan paman?" Naruko langsung menghampiri Tobirama ketika dia sampai di depan pintu ugd.

"Belum ada kepastian" jawab Tobirama,meski terkesan tenang Naruko tahu pasti Tobirama begitu mengkhawatirkan adiknya itu.

"Menma ,Sasuke bisa jelaskan kejadiannya " pinta Kurama.lalu Menma menjelaskan semua awal mula kejadian itu terjadi.

Sasuke hanya menatap kosong kearah pintu ruangan tersebut,tangannya masih bergetar jika mengingat bagaimana dinginnya kulit orang yang ia cintai.tuhan jika memang benar kau selalu ada untuk hamba hambamu tolong selamatkanlah Naruto batin Sasuke.

"Lalu untuk apa mereka ikut kemari" nada bicara yang digunakan Tobirama tidaklah ramah malah terkesan dingin dan mengintimidasi.yap Kurama  dan Naruko tidak datang hanya berdua melainkan beserta kedua orang tuanya Minato dan Kushina.bagaimana mereka bisa ikut?

Flashback

"Ku nii cepat" tampak Naruko begitu tergesa gesa menuruni setiap anak tangga yang ada di mansion mereka, di susul Kurama di belakangnya.hal itu tak luput dari pandangan kedua orang tuanya.

"Mau kemana kalian ?" Tanya sang ibu.

"Naru chan masuk ke rumah sakit kami mau menjenguknya" saking cemasnya Naruko menjawab dengan cepat pertanyaan yang di lontarkan oleh sang ibu.

"Kenapa kalian begitu panik,toh itu malah bagus apalagi jika aib itu mati. Kyu juga pasti senang" Kurama dan Naruko merasa tak percaya dengan apa yang mereka dengar.apa sebegitu benci nya kah mereka pada Naruto sehingga mereka mengharapkan Naruto mati.

"Kalian benar" Naruko menatap tak percaya pada sang kakak apa katanya tadi ? " ku nii" namun perkataan selanjutnya terpotong oleh isyarat tangan dari Kurama menyuruh sang adik untuk diam.

"Jika dia anak yang tak kalian inginkan lalu mengapa kalian tetap membiarkan dia lahir kenapa tidak kalian bunuh saja sewaktu dia masih dalam kandungan.atau ketika dia bayi mungkin dia tak akan merasa sakitnya tak di anggap oleh orang tua."

Stay With Me (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang