Juara ke-2
Karya: Novriana Sihombing****
Sinar jingga merah datang menghiasi langit di sore hari, memberikan kesan indah di penghujung malam. Ya, indah walaupun sesaat.
Di sana, seorang gadis bernama Gantari Priyatama Sandhya atau biasa dipanggil Sandhya, menatap langit kemerahan itu tanpa berkedip. Rasanya sayang jika melewatkannya begitu saja. Ia seorang penyuka senja tapi ia juga penyuka fajar, karna dari keduanya ia belajar; belajar untuk menerima yang datang dan belajar untuk mengikhlaskan yang pergi.
Diseruputnya jus alpukat kesukaannya tanpa mengalihkan atensinya sedikitpun. Saat ini ia sedang ada di rooftop sebuah cafe yang bernama 'Terserah'. Cafe yang sangat digemari dan diminati anak-anak kaum milenial dengan gaya interior yang sangat kekinian. Cafe yang juga mempermudah kaum adam ketika binggung ingin membawa pasangannya kemana, ketika mereka mengatakan. ”Terserah kamu.”
Dialihkan pandangannya ketika langit perlahan berubah menggelap. Berganti posisi dengan bulan yang kini menghiasi langit. Ia mendongak, lalu tersenyum ketika matanya bertubrukan langsung dengan mata hitam seseorang. Gerhana Putra Sagara. Kekasihnya.
Gerhana yang sedari tadi sebenarnya memperhatikan Sandhya bukan senja, tersenyum hangat. “Suka senja?”
Sandhya mengangguk polos. Tentu saja ia menyukainya! Bahkan lebih menyukai laki-laki di hadapannya saat ini. Eh?
Gerhana terkekeh melihat betapa lucu dan menggemaskan gadisnya. Di acak-acaknya rambut Sandhya, tak tahan melihat muka lucu itu. Shandya mendengus kesal, rambutnya yang rapi kini berantakan karna ulah Gerhana.
“Berantakan tau!”
“Biarin.”
Saat mereka tengah asik adu mulut dengan Sandhya yang berceloteh kesal sambil merapikan rambutnya dan Gerhana yang terus saja memberantakan kembali rambut yang sudah di perbaiki Sandhya, hingga membuat gadisnya memukul lengannya berkali-kali. Seseorang datang di tengah-tengah mereka.
”Lo di sini juga ternyata Sandhya?”
Kegiatan mereka berdua terhenti dengan tangan yang mengapung di udara. Mereka menoleh ke kanan, tempat asal suara. Sandhya lantas tersenyum lalu berdiri, menyambut kedatangan Galang—orang yang bertanya padanya tadi. Sedangkan Gerhana menggeram kesal melihat keakraban Sandhya dan Galang.
Sandhya mempersilahkan Galang untuk bergabung bersama mereka dan itu berhasil membuat Gerhana menatap Sandhya tak percaya. Apa maksud Sandhya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Event Cerpen GPS
Short StoryEvent Cerpen GPS 🐋 Ketika kata tidak bisa diutarakan, maka kata bisa dituangkan lewat karya.