Juara ke-3
Karya: Riska Ellena Adelia****
Gerhana Putra Sagara, seorang lelaki dingin nan posesif sedang menunggu kekasihnya, Gantari Priyatama Sandhya, datang ke kantornya.
“Diluar sangat terik,” ucap seorang pria sambil memandangi pemandangan kota di siang hari dari kantornya.
Dia menyeruput secangkir kopi dingin di tangannya kemudian ia letakkan cangkir tersebut di atas meja kerjanya. Tangan kekarnya dengan mantap mengambil sebuah benda elektronik kecil berbentuk persegi dan menyalakannya, layar ponsel pria tersebut menampilkan sederet pesan masuk dari kekasihnya, Gantari.
From Gantari
Gerhana, maaf banget aku enggak jadi ke kantormu, ada sesuatu yang harus aku urus. Maaf banget ya. Kamu jangan marah. Kamu jangan lupa makan siang juga, nanti sakit. Jangan khawatir aku sama Shasha kok. Daa baby.Gerhana menghembuskan napasnya agak kesal, pasalnya kekasihnya yang ia tunggu-tunggu tidak jadi mendatanginya.
To Gantari
Oke.Tok ... Tok ... Tok ...
“Siapa?” tanya Gerhana membuka pintu. “Saya kurir mas mau mengantarkan ini,” jawab seorang kurir.
Gerhana mengambil makanan yang di antar oleh kurir tersebut dengan rasa bingung, perasaan dia tidak ada pesan makanan.
“Maaf mas, tapi saya enggak ada pesan makanan,” tanyanya pada kurir karna bingung. Kurir itupun menjawab, “Tapi alamatnya bener mas disini, saya sudah periksa tadi. Sudah di bayar juga,” jelas kurir tersebut. Apa mungkin Gantari yang mengirimkannya, pikir Gerhana.
“Oh kalau gitu terima kasih.”
Setelah kurir tersebut pergi, Gerhana berpikir apakah benar-benar Gantari yang memesankan makanannya. Ia pun berniat menghubungi Gantari untuk memastikannya dan juga berterima kasih. Tetapi, baru saja Gerhana hendak menanyakannya kepada Gantari, dia melihat sebuah pesan dari ibunya.
From Mama
Nak, mama pesankan kamu makanan jangan lupa makan siang. Jangan terlalu memaksakan diri untuk bekerja, kamu sudah melakukan yang terbaik. Tetap jaga kesehatan Gerhana sayang, anak mama yang paling ganteng.Ah, ternyata aku salah sangka, batin Gerhana. Ia mengira makanan tersebut dari Gantari ternyata dari ibunya. Seharusnya dia tidak terlalu berharap dari Gantari. Perhatian dari Gantari walau hanya lewat pesan sudah berarti baginya.
To Mama
Thank you mam. Love you too.Setelah membalas pesan dari ibunya, Gerhana segera membuka makanan yang dipesankan oleh ibunya. Ia sangat terkejut saat melihat makanan yang dikirim tersebut banyak sekali, dari sayur-sayuran hingga seafood sampai-sampai ia bingung bagaimana menghabiskannya. Satu persatu makanan tersebut ia cicipi membuat Gerhana ketagihan untuk memakannya, Gerhana mengingat ternyata ia hanya sarapan sandwich satu potong tadi pagi karena terburu-buru. Tak terasa semua makanan di depannya habis tak tersisa, bahkan ia pun tertawa heran. “Sejak kapan Gerhana serakus ini,” ujarnya membicarakan dirinya sendiri sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Event Cerpen GPS
القصة القصيرةEvent Cerpen GPS 🐋 Ketika kata tidak bisa diutarakan, maka kata bisa dituangkan lewat karya.