6; Love Talk

226 36 13
                                    

"Let love do the talking"

a story by irisdxcent

Selamat Membaca!

***

'DUGH'

"Oh, I'm sorry, sir. I'm in hurry." Gadis berambut sebahu itu membungkuk berkali-kali, meminta maaf kepada sang lawan bicara karena telah menabraknya. Sedangkan sang lawan bicara hanya tersenyum tipis memaklumi, "it's okay, no prob, mrs." Gadis tersebut membungkuk sekali lagi, lantas kemudian dia pergi meninggalkan sosok lelaki yang masih berdiri di tempat. "Shin Ryujin?"

Sudah setahun lamanya Ryujin meninggalkan kota kelahirannya. Ia memilih untuk melanjutkan pendidikannya di London, Inggris. Bukan karena bosan atau tengah mencari pengalaman baru, melainkan ia sedang menghindari sesosok lelaki yang selama ini berpengaruh dalam hidupnya.

Hari ini, tepat setahun yang lalu, dirinya mengalami kecelakaan yang menyebabkan ia kehilangan separuh dari memorinya. Dan tepat hari ini juga, sosok lelaki yang ia cintai memilih untuk pergi bersama gadis lain daripada menunggu dirinya kembali pulih.

"Lo tau, gue tadi hampir nabrak cowok gara-gara lo." Ryujin merotasikan kedua matanya, menatap jengah kearah gadis yang tengah menyeduh dua gelas kopi. "Wait, what?! Kok gue? Kan lo yang nabrak, kenapa gue yang disalahin?"

"Ya itu salah lo, Kim Minju. Nelpon gue dengan nada panik minta tolong, taunya lo cuman gabisa nyalain kompor? What's wrong with u, huh?"

"Gue udah terlanjur panik, hehe. Maaf deh. Anw, hari ini setahun dari insiden lo waktu itu. Gimana keadaan lo? Udah baikan?" Minju mendorong bahu temannya, lalu membawanya duduk di sofa.

"I'm totally fine. Ingetan gue kembali pulih 100% setelah gue terapi, cuman ya... gue masih gabisa move on dari orang itu."

"Nice, soal move on... gue tau lo bisa, Ryu. Meskipun itu emang susah, tapi gue yakin lo perlahan bakal lupain dia kok, percaya sama gue." Minju tersenyum, meraih kedua tangan Ryujin kemudian menggenggamnya.

"Sure, I'm soo lucky to have you in here, Kim Minjuuu!" Setelah perkataan Ryujin barusan, lantas keduanya saling memeluk erat satu sama lain. Sudah setahun mereka hidup bersama, saling mendukung satu sama lain, saling bercerita tentang apapun yang mereka hadapi selama sehari, berbagi apapun itu.

**

Waktu sudah hampir sore, dan Ryujin masih disibukkan dengan tugas kuliahnya. Ia sengaja berdiam diri di dalam kafe sendiri untuk menyelesaikan semuanya. Tugas-tugas itu... ah, membuat Ryujin sangat frustasi saking banyaknya. Tapi selagi masih ada secangkir cappuccino hangat yang menemaninya, sampai selesai pun Ryujin akan betah menatap layar gadgetnya.

"Udah gua tebak, ternyata lo masih disini." Lelaki berkaos hitam dengan celana denim menghampiri Ryujin, kemudian duduk disebelahnya. "Kan gua udah bilang, kalo capek ya jangan diterusin."

"Kapan gue bilang kalo gue capek? Ngada-ngada ya lo." Ryujin mengalihkan perhatiannya, menatap Lee Jeno dengan tajam.

"Yaa, terserah lo deh. Besok ada waktu gak lo?"

"Kenapa?"

"Ada orang yang mau nemuin lo, gua rasa ini penting banget buat lo. Jadi tolong banget temuin dia." Lee Jeno tersenyum hingga kedua matanya membentuk bulan sabit. Membuat Ryujin yang melihatnya, mengernyitkan keningnya dalam, "temen lo yang mana lagi? Demen banget jadiin gue pancingan ke temen-temen lo."

Pasalnya, Lee Jeno sangat sering meminta Ryujin untuk menemui temannya. Alasannya sih, membantu Ryujin untuk move on dari sang lelaki tersebut. Namun perlakuan Jeno malah membuat Ryujin sedikit frustasi. "No no, bukan itu. Temen gua yang satu ini emang butuh bantuan lo."

ONESHOOT OPEN MEMBER • 𝗁𝗐𝖺𝗇𝗀𝗌𝗁𝗂𝗇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang