Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SHIN RYUJIN
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HWANGYEJI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✨✨✨
Riuh kehidupan melemah. Mata sarat akan lelah. Sepi, dingin.
Seorang gadis yang baru saja menuruni bus terakhir berjalan dengan langkah berat. Raut lelah kontras di paras ayunya. Tak acuh akan sosok bak predator yang bisa muncul kapan saja. Dipikirannya hanya ada bidang empuk yang akan memberikannya kenyamanan.
Tepat di seberang, lelaki dengan coat sewarna jelaga sedang mengiringi langkah sang gadis. Maniknya begitu awas dan terpaku pada sosok itu. Ingin hati sekadar menyampirkan coat miliknya pada tubuh kecil itu. Tidak, tidak setelah semua yang mereka lalui ketika renjana masih ada diantara dua anak tuhan itu.
Sesak, perih, kristal bening yang mulai mengganggu atensi. Lantas lelaki itu sesaat berhenti. Mengambil gawai keluaran terbarunya dan mencari sebuah deretan angka.
