Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
other cast;
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
happy reading!
Cuaca siang ini sungguh tak berpihak kepada Raya kali ini. Di bawah teriknya sinar matahari yang seakan ikut membakar hatinya, gadis bersurai sebahu itu tetap setia berdiri di tengah lapangan meskipun rasa terpaksa dan dongkol membatu di hatinya.
Raya melirik sinis ke arah cowok yang berdiri di sebelahnya. Samudra, si pemilik bibir tebal itu juga melakukan hal yang sama seperti Raya. Keduanya sedang menjalani hukuman dari guru kimia yang terkenal killer, sebab telah membuat keributan di tengah pelajaran. Akibatnya, sekarang mereka berakhir dengan hukuman berdiri ditengah lapangan dan saling menjewer telinga selama satu jam penuh terakhir.
Samudra yang sadar dengan tatapan Raya, memberi tatapan balik kepada gadis itu yang seakan ada api berkobar di matanya. Kedua alis Samudra terangkat, seperti berkata 'Apa?!' kepada Raya.
"Ini semua gara-gara lo!" Raya berseru kesal.
"Enak aja, lo duluan yang mukul gua!" Samudra ikut berseru tak mau kalah.
