"Bisa gak sih Za luangin waktu buat aku? tanpa harus kamu mendahulukan dia:) "
~Zeline Ayunindya~
(Jangan lupa vote & komen bund)
Enjoy!!
Zeline menyuruh Reza untuk ke rumahnya, dia hanya merindukan Reza, dia ingin menghabiskan waktu dengan pacarnya tanpa ada gangguan dari orang lain. Tapi harapannya pupus ketika dering telfon berbunyi memecahkan keheningan keduanya. Tertara nama Letta yang menghubunginya.
"Ze, aku...." ucap Reza.
Zeline menoleh "Iya Za, gak papa?" Seakan Zeline tau apa yang akan Reza katakan.
Reza hanya memandang Zeline dan dia tersenyum lalu mengusap lembut pipi Zeline. "Aku pergi dulu Ze". Zeline pun mengangguk.
"Baru aja Za..." lirihnya di dalam hati.
"Jangan lupa makan ya".
"Iya Za".
"Senyum dulu dong masa cemberut gitu".
Zeline pun menurut, dia tersenyum meski terpaksa Zeline hanya tidak ingin Reza tau kalau hatinya sedang tidak baik baik saja.
"Kalau gini kan cantikkkkkk" sambil mencubit gemas pipi Zeline.
"I-hh sha-kittt ta-ahuuu Zaa" Reza tidak melepas cubitan di pipi Zeline.
"Rhezhaaa lhepass shin ghakkk"
"Iya iya" Reza terkekeh melihatnya.
Zeline memegang kedua pipinya "sakit tau Za"
"Coba mana liat"
"Nih liat sampe merah" Kesalnya.
"Mana coba" Sambil mendekatkan wajahnya ke arah wajah zeline dannn....
CUP. Reza langsung menjauhi Zeline.
"REZAAA GARDINATAAAAAAA". Teriaknya, yang di teriaki namanya hanya tersenyum menahan tawa.
Itulah Reza nya, terkadang dia membuat Zeline tersenyum terkadang dia membuat Zeline nya menangis. kalau dibilang kenapa Zeline bisa sesabar ini dengan sikap Reza iya karena dia mencintainya dia gak mau kehilangan Reza. Reza yang sayang sama Zeline dan Zeline juga sayang sama Reza.
Zeline menghela nafas melihat kepergian Reza dari pekarangan rumahnya dia menatap sendu laki laki itu. "Apa enggak bisa Za? luangin waktu buat aku tanpa harus kamu mementingkan dia?" ucapnya.
Lagi bukan? sudah beberapa kali Reza nya seperti ini sudah menjadi hal biasa. Sakit? sudah jelas namun Zeline hanya sabar menghadapi sikap Reza. Dia tidak mau berdebat lagi hanya karena orang lain, biarkan seperti ini, biarkan Reza sadar dengan sendirinya.
•••••
Disisi lain seorang perempuan dengan raut wajah yang sangat bahagia sedang bersiap-siap, dengan stelan yang senada dan rambut yang dibiarkan tergerai bergelombang. Sudah hampir 20 menit Letta mempersiapkan dirinya.
"Reza lama banget".
Letta gadis yang selalu tidak suka jika sahabatnya lebih mementingkan pacarnya. sedikit egois? iya. Letta sudah berteman lama dengan Reza dari mereka kecil dan sampai dewasa. Dulu sebelum ada kehadiran Zeline di hidup Reza, Reza selalu mementingkan Letta dia selalu mengutamakan Letta dalam hal apapun tapi semenjak Zeline hadir di kehidupannya perhatian Reza ke Letta makin kesini semakin terbagi. Bukankah itu hal yang wajar karena Reza sudah punya pacar?
"Letta, ada Reza sayang" Teriak mamanya dari bawah.
Letta pun buru-buru turun ke lantai bawah, dan disana terlihat Reza yang sedang duduk di sofa. Dia pun menghampiri Reza.
"Za, ko kamu lama banget sih!"
Reza menoleh ke sumber suara "Tadi kerumah Zeline dulu Ta" Balasnya.
"Zeline lagi Zeline lagi" grutunya dalam hati.
Reza bingung melihat Letta yang hanya berdiam diri tanpa suara "Ta?"
"Haaa iya Za, ayuk". Letta pun tersadar dari lamunannya. Semenjak dia hadir di hidup kamu, aku seakan terbagi Za. aku gak suka kamu kaya gini Za.
•••••
Reza mengikuti kemauan Letta, keduanya berada di sebuah mall di pusat bermain. Letta terlihat bahagia sudah lama dia tidak bermain disini dengan Reza.
"Za masukin bolanya cepet" Seru Letta.
"Za cepetan ih!!"
"Reza astagaaa kita hampir kalah!!" Letta berusaha terus memasukkan bola ke dalam ring sampai score yang di peroleh terus berubah angkanya.
"Yah kan Za kita kalah"
"Ini cuma permainan Ta gak usah sampe segitunya" ucap Rezaa.
"Tapi kan Zaa.."
"Udah yuk, sekarang kita makan kamu juga belom makan. Nanti lambung kamu kambuh Ta" Reza menarik tangan Letta menuju tempat makan, Letta hanya mengikuti langkah Reza dari belakang.
Sesampainya mereka berdua di restauran, mereka menempati meja di sebelah ujung yang bersebelahan dengan jendela yang berarah langsung ke suasana kota di malam ini.
"Mau pesan apa Ta?" tanya Reza sambil melihat menu makanan.
"Sphagetti tambahin hot mayo ya Za" ucap Letta.
"Gak boleh Ta" Tegasnya.
"Pliss kali ini aja ya ya ya" Sambil memohon ke Reza.
Reza yang tidak tega melihat Letta pun mengiyakan keinginannya "Iya udah okey, tapi kali ini aja"
"Iya janji" Balasnya sambil tersenyum senang ke arah reza. Kemudian Reza memberikan note makanan yang tadi dia pesan ke pelayan.
"Oh iya Za, minggu depan kamu bisa kan?"
"Nanti aku usahain ya Ta"
Reza tidak pernah menolak ajakan Letta, sama seperti untuk Zeline. Tapi bedanya Letta yang selalu di dahulukan baru kemudian Zeline. Adil? sama sekali tidak.
Dilain sisi Zeline sedang berdiam di balkon kamarnya, dia menunggu kabar dari Reza tapi Reza sama sekali tidak mengirimkannya pesan semenjak dia pergi bersama Letta. Pesan yang Zeline kirim pun belom dibaca oleh Reza.
Zeline pun menghela nafas, "Apa sesusah itu buat ngabarin Za?" lirihnya. Zeline pun mencoba mengirimkan pesan lagi untuk reza.
Reza💕
Za udah pulang?
Kenapa gak ngasih aku kabar Za?
Aku nungguin loh:)🍂🍂🍂

KAMU SEDANG MEMBACA
Zeline
Novela JuvenilKenapa? kenapa kamu berubah, kenapa kamu membagi waktumu untuk dirinya dan diriku?. "Jangan jadikan ini alasan aku untuk pergi, terkadang seseorang mempunyai batas kesabaran. Dimana kesabarannya sudah hilang dia juga akan menghilang dari dirimu". ~Z...