Chapter 3

159 19 9
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 sore, ini adalah waktu mereka untuk pulang. Semua siswa dan siswi berhamburan keluar, mereka bahagia tentu saja karena jam 15.00 adalah jam yang paling di tunggu oleh mereka.

Tapi tidak dengan Inyeop dan Gayoung, mereka hari ini ada piket buat membersihkan kelas dan sialnya mereka piket bersama.

Inyeop merasa sedikit senang tentu saja tapi tidak bagi Gayoung dari tadi dia menggerutu kesal kenapa harus dengan anak ini, diantara puluhan temannya yang lain kenapa harus Hwang In Yeop.

Gayoung menatap Inyeop kesal
"apa kau hanya akan duduk santai seperti itu?? "

Inyeop menjawabnya dengan mengangguk santai.

Gayoung menghela napas kasar dan melanjutkan pekerjaannya, dia merasa percuma berbicara dengan Inyeop buang-buang waktu saja. Sebaiknya dia fokus membersihkan kelasnya dan bergegas pulang untuk belajar . Gayoung lantas mempercepat pekerjaannya sehingga menimbulkan suara berisik yang mengganggu telinga Inyeop.

"Bisakah kau mengerjakan dengan pelan? itu sangat berisik " kesal Inyeop

Gayoung diam dia tidak peduli dengan apa yang di katakan Inyeop

" mengabaikan ku lagi? "

Ntah sejak kapan Inyeop sudah berdiri depan Gayoung, mengambil penghapus yang ditangan Gayoung dan mulai mengahapus papannya pelan.

" Kau seperti tidak ikhlas melakukannya sendiri makanya aku membantumu "

Gayoung berdecih dia mengambil tasnya dan kemudian pergi, Inyeop yang melihatnya langsung lari mengejar Gayoung yang jalan dengan sangat cepat.

" Hey kenapa kau sangat buru-buru? " tanya Inyeop sambil terus mengikuti langkah Gayoung dari belakang .

" Kau mau pulang? bagaimana kalau kita pergi bermain dulu? mau ikut? " tanya Inyeop berurutan.

Gayoung merasa jengkel dan berhenti mendadak, Inyeop yang di belakangnya pun menabrak punggung Gayoung cukup keras.

" Yhaa! bisakah kau memberi tahu ku kalau kau akan berhenti?? "tanya inyeop kesal.

" Kenapa kamu mengikutiku? "tanya Gayoung dingin

Inyeop diam dia bingung harus menjawab apa, dia juga sebenarnya tidak sadar kenapa dia terus mengikuti Gayoung sampai halte bus seperti ini .

Inyeop menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Hmm... mengajak mu bermain??" jawabannya ragu

"Ahh.. tidak rumah ku jalannya lewat sini juga, ya itu benar" Inyeop nyengir lebar, dia segera merubah jawabannya saat melihat ekspresi Gayoung yang kesal.

Gayoung diam dia sudah lelah menghadapi anak ini, dia lantas pergi duduk menunggu bus yang akan mengantarnya pulang, Inyeop juga tentu saja ikut duduk di samping Gayoung, anak itu sekarang sudah seperti anak itik yang mengikuti induknya kemana-mana.

Hening, suasana canggung menyelimuti mereka. Halte tempat mereka menunggu pun sepi tidak seramai biasanya.

Deg..

Deg..

Deg..

bisa kalian tebak itu suara jantung siapa sekarang. Inyeop terus memegang dadanya yang berdetak tidak karuan.

"kenapa seperti ini lagi? kenapa perasaan aku jadi aneh seperti ini?" Ucapnya heran dalam hati.

"apa aku sakit? apa aku harus kedokter?"

Inyeop terus heran dengan dirinya sendiri. Dia terus melamun sampai tidak sadar kalau Gayoung sudah naik bus dan meninggalkannya sendiri di halte.

Me After You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang