Ke-14 Andri Suhendra

13 2 0
                                    

Kelas sebentar lagi dimulai, Irene memandangi bangku Tasya yang kosong.
Empat murid wanita datang menghampiri nya. Salah satu nya menjatuhkan tas nya di lantai samping meja Irene.

Dwi : Ambil! Jangan bengong aja, murid baru bergunalah sedikit. Tiga temannya yang lain ikut mengerubungi meja Irene dengan senyuman dipaksa.
Irene : Wah, bully nih! Irene lalu menendang tas Dwi sampai jauh.
Ambil sendiri ! kamu kan mampu bayar orang buat ambil tas itu, cacat ya ! Hehehe.
Natasya : Widih, beda sama kembarannya ternyata yang ini punya nyali !
Ellen yang berbadan lebih besar hendak memegang lengan Irene, tapi Irene segera berdiri dan meraih satu kerah baju nya, Ellen.
Irene : Girls band ya! Harus rame-rame,...seraya mendorong mundur Ellen.
Dian : Guys...guys, kita selesaikan nanti saja pas istirahat ! Kecoa kecil seperti ini mudah kok nginjek nya.

Dwi mengambil tasnya dan memberi kode untuk kembali ke bangku.
Irene: Gimana nginjek nya, kalau kalian sendiri sudah jadi bangkai! Bau nya sudah sampai sini.

Kelihatannya Irene sudah membunyikan genderang perang. Dia memejamkan mata dan mengingat apa yang Iris katakan, semuanya dimulai dari mereka berempat.

Saat istirahat tiba.. meski agak telat 10 menit dikarenakan pengumuman dari kepala sekolah. Irene tampak bergegas, kemudian berlari, dia tau pasti 4 gadis itu akan mencarinya. Sedangkan binatang buru-an dia bukan mereka, setidaknya bukan sekarang.

Loteng sekolah merupakan tempat terbuka untuk Andri bermain mobile game, juga tempat merokok anak-anak level bandel, disamping loteng adalah gudang tempat penyimpanan barang-barang sekolah yang tidak terpakai.
Andri merupakan siswa berbakat, pintar, juara umum dan kesayangan guru-guru.
Dia sering menyendiri dan sering kali tertidur dipojokan.
Di pojok loteng Irene menunggu dipersembunyiannya, hari ini dia menunggu Andri dateng untuk rutinitas nya dan benar tidak lama Andri berjalan ke ujung loteng.

Irene : Hi, Andri! Sambil menghampiri nya.
Andri : ....... tidak menjawab, sambil melihat Irene dengan malas.
Irene : Andri, adik ku memberikan ini ke aku, sambil membuka gallery video di handphone nya. Kamu tau siapa yang buat video ini????

Andry : Kamu dapat ini dari Iris? Andry kaget sekali melihat isi video itu.
Irene : Lupakan saja saya dapat dari siapa, tapi apa kira-kira kamu tau siapa yang buat??
Andry : Tidak, tidak tau!
Irene : Kamu ada di video ini juga, kelihatannya kamu tidak sopan sama Saudari ku dan kasar sekali... Itu kelakuan kamu yang asli ya??
Andry : Diaaaam! Kamu lebih baik serahkan video itu, sebelum yang lain tau, dan saya harus bilang ke Mika segera.

Andry merebut handphone dari tangan Irene dan berbalik hendak meninggalkan tempat itu.
Seketika itu juga tangan kiri Irene yang disembunyikan dibelakang badannya menghantamkan Palu ke bagian belakang leher Andry.....Braaak !! Andry pun terjatuh sambil memegangi bagian belakang kepalanya yang mulai mengucurkan darah.....Irene dengan cepat mengayunkan Palu tersebut berkali-kali ke kepala Andry brak....brak...brak, sampai badan Andry tidak bergerak lagi.
Irene : Sudah tidak ada kehidupan lagi! Sambil memandang tatapan mati mata Andry.
Lalu dia menarik tubuh Andry yang kecil itu dan membungkus nya dengan terpal dan bersusah payah memasukannya ke lemari penyimpanan peralatan olah raga dan menguncinya.
Semua tampaknya Irene sudah persiapkan jauh-jauh hari.

Next, kata Irene.......sambil mencoretkan sesuatu dibuku kecil nya.

"Kalau saudariku tidak keluar hidup-hidup dari sekolah ini, begitu juga kalian !!"

By Bowi

HITUNG MUNDUR 15Where stories live. Discover now