Ke-13 Adnan Febrianto

10 1 0
                                    

Irene, mencuci tangan nya di kamar mandi dekat kantin, tampak sisa darah mengalir ke lubang wastafel, terlalu cepat kata Irene.
Dari arah bilik kamar mandi ternyata ada yang sudah menunggu dia. Empat orang itu dengan sigap hendak menangkap Irene, tapi telat. Irene melihatnya dari kaca dan berlari keluar.....pengejaran pun terjadi. Mereka melintasi pekarangan ke gedung olahraga, Dead End !
Irene tampak terpojok dan terkepung. Tampak dari Jauh Irene mengeluarkan  sesuatu dari kantong nya dan menunjukannya ke mereka..... Dwi, Natasya, Dian dan Ellen terdiam.....semua terdiam.
Dan bell masuk kelas pun berbunyi.

Irene, Dwi, Natasya, Dian dan Ellen tampak berdiri di depan pintu keluar kelas. Mereka dihukum berdiri disitu karena terlambat masuk kelas. Ajaib, sekarang mereka berempat terlihat lebih akrab.
Irene sekarang tau, siapa pacarnya siapa, siapa gaulnya dengan siapa dan siapa nongkrong nya dimana.

Mata Irene tidak lepas dari tatapan mata Adnan di jendela kelas. Di dalam kelas anak-anak saling bertanya tentang Andry yang tidak kunjung kembali ke kelas.

Irene menunggu dengan santai dimobilnya, buruan nya sebentar lagi keluar dari gate sekolah. Tampak Adnan keluar dari gate sekolah menggunakan motor nya dan mulai melaju....Irene pun tancap gas dan mulai mengikuti dari belakang.

Tampak Adnan mengarahkan Irene ke arah yang berbeda dari arah pulang nya. Dia tau kalau ada yang membuntutinya dari kemarin.

Sampai dekat perumahan kosong Adnan berhenti, dia turun dari motor dan malambaikan tangan tanda menyetop.  Irene pun lalu berhenti disamping motor nya....sambil membuka kaca jendela.
Irene : Hi, Adnan!
Adnan : Oh ternyata kamu yang mengikutiku selama ini. Ada perlu apa Irene?
Irene : Adnan saya cuma mau kamu ke polisi dan melaporkan semua yang terjadi, saya tau kok semua yang terjadi.
Adnan : Persetan dengan semua nya yang berurusan dengan Iris !!! saya sendiri sudah banyak masalah dan kamu Irene lebih baik kamu berhenti mengganggu saya atau saya akan mulai melakukan sesuatu ke kamu!
Irene : Baik, jadi saya tidak akan mengganggu kamu lagi.

Irene memundurkan mobil nya cepat, dan dengan cepat menabrakkannya ke Adnan yg berdiri dekat motor nya. Adnan berguling di trotoar sambil berteriak kesakitan. Irene tidak tingal diam akan tetapi malah memundurkan mobilnya lagi hingga kaki Adnan terlindas patah. Lalu mengulangi terus sampai semua badan Adnan remuk menjadi bulan-bulanan ban mobil Irene.
Irene keluar dari mobil dan menengok ke bawah kolong, tidak ada kehidupan lagi menurutnya.
Kemudian Irene terkejut kaget ketika ada orang dibelakang nya.
Neng, ada apa? Sambil ikut melihat ke bawah mobil.
Irene : Oh Bang, saya tidak sengaja menabrak orang jalan, dia tidak terlihat menyebrang jalan !!!!
Reflek kata yang bagus dari mulut Irene untuk Bapak pengendara motor yang lewat itu.
Irene : Pak, bisa bantu naikan ke belakang mobil saya, saya bawa ke rumah sakit saja sekalian. Tanpa menjawab, si Bapak menarik tubuh Adnan dari bawah mobil dan menaikan nya ke Mobil Irene dengan bantuan Irene.
Bapak : Saya tidak bisa ikut antar ke RS ya Neng! Saya buru-buru.
Irene : Terima kasih Pak, seraya menyalakan mesin mobil nya. Semoga masih bisa di selamatkan !!

Setelah mobil berjalan 30 menit ke arah sungai, Irene membuka pintu belakang mobilnya dan memeriksa ulang tubuh Adnan, setelah dia merasa aman, Irene membuang tubuh Adnan di Sungai dengan susah payah.

Next, kata Irene.......sambil mencoretkan sesuatu dibuku kecil nya.

"Kalau saudariku tidak keluar hidup-hidup dari sekolah ini, begitu juga kalian !!"

By Bowi

HITUNG MUNDUR 15Where stories live. Discover now