{Two}

965 71 1
                                    

“Nana bangun sekarang kamu kerja!”

Teriak lelaki manis dan lucu di dalam kamar nana sambil memegang rotan pemukul kasur. Lelaki itu bernama Jungwoo.

“Bangun atau mama pukul pakai rotan!”

Nana langsung duduk walaupun matanya belum terbuka sempurna, mengucek matanya dan mulai membuka matanya sempurna.

“Iyah ma ini nana udah bangun”

Jungwoo pergi menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Btw mereka hanya berdua karna papanya pergi meninggalkan mereka berdua. Beberapa menit sudah berlalu tetapi nana belum juga muncul di meja makan.

“kemana perginya tuh bocah!”

Jungwoo tampak kesal dan bergegas pergi kekamar nana dan ternyata….

“Astaga nih anak bukanya cepetan pakai baju malah tiduran di kasur, terus malah telanjang pula. Cepat pakai kemejamu!”

“iyah mama iyah”

Nana melihat jam dinding yang menunjukan 07.30

“Mampus gue telat!”

Nana terburu-buru memakai kemeja dan  jas, lalu ia pergi sambil membawa bekal makanan yang sudah jungwoo siapkan untuknya.

“Ma nana berangkat ya!”, teriak Nana.

_____Kantor_____

Suasana tenang di ruang kantor nana, tiba tiba…..

Brak!!!

Terdengar suara pintu yang di banting dan itu adalah bosnya Lee Jeno yang membanting pintu itu.

“Na Jaemin! Lu tau ini jam berapa?”

“Tau lah ini jam 8 pagi, ada apaan?”

“Nana gawat! Hari ini mama papa gue bakal kesini dan mere….”

Omongan itu sudah keburu nana sambar.

“Yah bagus dong, mereka mau liat kemalasan lu saat di kantor”

“bukan itu bodoh! Jangan potong dulu kalo gue ngomong jirr!”

“yah udah kenapa jeno?”

“Mereka berdua bawa seseorang yang mau di jodohin sama gue nana!”

“APA?!”

“lah budek jirr”

“bukan budek jirr, gue syok. Yah udah sekarang lu ngumpat di kolong meja gue biar gue bilang mereka kalo lu lagi Meeting”.

Jeno bergegas ngumpat di bawah meja nana. Jeno menekuk kaki dan menundukan kepala agar tidak kelihatan. Sedangkan jaemin stay di depan pintu seakan-akan menyambut kedatangan papa dan mamanya jeno.

“Eh jaemin, dimana jeno anakku?”

“Jeno sedang meeting di luar kantor dan ia pulang mungkin agak sore karna banyak yang perlu di bahas di meeting itu”

Mama ten dan papa johnny merasa curiga, mereka berpikir tidak ada meeting selala itu. Mata Johnny melirik seisi ruangan. Dan disisi lain jeno sudah tidak tahan dengan posisinya, kakinya sangat keram, lehernya sangat pegal.

“Akh! Gak kuat gue ngumpat kaya gitu!”

Jeno tiba-tiba keluar dari tempat persembunyiannya dan mambuat ia menjadi pusat perhatian.

“Dasar bodoh!” ujar nana sambil melototi jeno.

“Nah nih dia anakku yang sangat manis”

The Real Love {Jaemjen}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang