Aku minta maaf ya updatetnya lama, soalnya tugas yang bertumpuk-tumpuk.
{}
"Thanks Zayn" Ucap Shafa kaku.Zayn mengangguk kecil.Shafa membuka pintu lalu segera keluar.Saat Zayn akan melajukan mobilnya, ia melihat Perrie sedang menggenggam tangan seorang pria-yang Zayn tau namanya Jack-menuju ke mobil berwarna hitam.Sebenarnya, ia ingin turun lalu menghabisi Jack dan membawa Perrie kembali kepadanya.Namun, pada kenyataannya ia tidak bisa melakukannya.Ketika Zayn menoleh ke arah kanannya, ia melihat Shafa tengah melipat kedua tangannya di dadanya seraya menatap kesal lelaki berambut cokelat dihadapannya.Gadis itu masuk dengan wajah kesal sedangkan lelaki itu tertawa keras.
"Itukah Aaron?" Gumam Zayn.Ia mengangkat kedua bahunya lalu melajukan mobilnya.
{}
Saat Shafa hendak membuka pintu rumahnya, Aaron membuka pintu terlebih dahulu.Shafa menatap Aaron dengan wajah sebal dan tangan dilipat di dada.
"Kenapa handphonemu mati?" Tanya Shafa
"Karena bateraiku habis" Jawab Aaron "Kau pulang naik apa?"
"You care about me?" Tanya Shafa sinis
"Oh c'mon!" Ucap Aaron
Shafa masuk dengan wajah kesal, meninggalkan Aaron.
"C'mon Shafa!Kau marah padaku hanya karena handphoneku mati?God" Seru Aaron lalu tertawa keras dan menutup pintu
Shafa hampir saja terlambat menuju ke tempat syuting.Ia bahkan belum sempat memakan roti buatan Aaron yang kebetulan libur hari itu.Sepanjang perjalanan ke lokasi syuting, ia terus merutuki Aaron karena lelaki itu tidak mau membangunkannya.Ketika ia sampai di lokasi syuting, One Direction sudah datang.Shafa berlari ke arah ruang ganti.
"Hei, late?" Sapa seseorang
Shafa menoleh, Harry, ia mengangguk cepat lalu segera mengganti bajunya.Saat Amy selesai meriasnya, terdengar bunyi ramai di luar.Shafa dan Amy segera keluar untuk mengetahui apa yang terjadi.Shafa melongo untuk beberapa detik saat melihat mobilnya ringsek di pintu penumpang.
"Whats wrong here?" Tanya Shafa
"Ada seorang gadis yang ingin parkir, tetapi dia gagal" Jawab seseorang
Shafa menghampiri gadis yang berdiri di samping mobilnya dengan wajah takut "Hei"
Gadis itu menoleh lalu menatap Shafa takut "I'm sorry"
"Baru belajar mobil?" Tanya Shafa
Gadis itu mengangguk cepat.
"Dan sekarang kau belajar parkir?" Tanya Shafa lagi
Gadis itu mengangguk "Sorry"
Shafa menatap gadis berambut hitam itu sebentar lalu tersenyum "Parkir memang sulit untuk pemula"
Gadis itu memandang Shafa tak percaya tetapi ia tetap was-was.
"Hei, don't worry.You can go, I'm not angry"
Gadis itu menangguk lalu mengendarai mobilnya pergi.Dari kejauhan the boys memperhatikan kejadian itu.
"I'm not believe this" Gumam Niall
Louis mengangguk "Really-really impossible"
"Dia pemaaf kurasa" Timpal Liam
"She's good girl" Koreksi Harry.Sedangkan Zayn hanya tersenyum tipis.
{}
"Aaron, kau bisa ke lokasi sekarang?" Tanya Shafa
"Ada apa?""Mobilku ringsek" Jawab Shafa
"Apa?Who's do that?!""Aku sedang tidak ingin berdebat.Cepat bawa mobilku.Nanti jemput aku pukul 8 pm, oke?" Ucap Shafa
"Oke.Take care, see ya"{}
Shafa menghampiri Uncle Si "Uncle Si, I want to talk"
Uncle Si tersenyum "What's that?But, I want to tell you something.Syuting besok dimulai pukul 5 pm"
Wajah Shafa tampak senang "Really?"
Uncle Si mengangguk "Lalu, apa yang mau kau bicarakan?"
"Sebenarnya, aku akan mengatakan bahwa besok aku ada kuliah pagi, tetapi karena syuting dimulai pukul 5 pm aku tetap bisa syuting!Oh, how lucky am I" Ucap Shafa
Uncle Si tersenyum "Kuliahmu selesai pukul berapa?"
{}
Shafa Johnson
Aku keluar dari kelasku sesegera mungkin.Aku lapar dan aku ingin makan sebelum pergi ke lokasi syuting.Sekarang pukul 3 pm.Sebenarnya, masih lama tetapi Aaron ada acara pukul setengah lima.Ketika aku keluar, aku melihat mobil hitam yang mirip dengan mobil Zayn.Apa itu Zayn?Mana mungkin, lagipula untuk apa dia disini?Aku melewati mobil itu dan mobil itu mengklakson keras.Aku menatap mobil itu curiga lalu bergegas pergi, tetapi saat aku melangkah mobil itu membunyikan klaksonnya.Aku mencoba tidak peduli, tetapi suara seseorang menghentikan langkahku.
"Shafa!!"
Aku tau siapa itu tanpa menoleh.Zayn.Aku menghampiri lelaki yang tengah berdiri di samping pintu mobilnya seraya menatapku kesal.
"Why you here?Mau mendaftar di Oxford?Atau kau mengikutiku?" Tanyaku.Zayn melotot dan aku tertawa "Then why you here?"
"Aku menjemputmu!Lalu, kenapa kau mengabaikan klakson mobilku?" Tanya Zayn
Aku memutar kedua bola mataku "Kukira itu orang lain.Lagipula, aku tidak memintamu menjemputku dan aku ada urusan"
"Uncle Si menyuruhku.Ada urusan apa?Lagipula, kau tidak membawa mobil bukan?" Tanya Zayn
"Aaron akan mengantarku" Jawabku
"Kau ada urusan apa?Sudahlah, jangan merepotkan lelaki itu, memangnya dia siapa?" Tanya Zayn
Astaga, lelaki ini benar-benar!Aku bisa saja menendangnya, tetapi aku menahan diriku.
"Aaron is my brother!Kau tidak tau apa-apa!" Ucapku.Zayn tampak kaget.Namun, ia segera memasang wajah datarnya lagi.
"Sudahlah.Jangan merepotkan kakakmu itu.Akan kuantar kau, memangnya urusanmu dimana?" Tanya Zayn
Aku tersenyum, lelaki ini sebenarnya baik.Tentu saja tanpa wajah dinginnya itu "KFC"
Zayn membelalak "KFC?Ada urusan apa?Sampai kau menyelesaikan urusan disana?"
"I'm hungry, you know" Jawabku kesal
"Kenapa tidak bilang kalau kau hanya lapar?Kukira urusan penting seperti apa!" Ucap Zayn kesal lalu masuk ke dalam mobilnya.Aku tersenyum tipis lalu masuk ke dalam mobil Zayn.
Haii guys!Thanks yaa yang udah baca cerita ini!Tapii jangan baca aja dong-,-Vomments yaa!
Eh, btw gimana pendapat kalian tentang foto di media part ini?
Haha, itu editanku tapi modelnya temenku :D Okedeh, See ya!-Shafa xx.