Gone 🌃 💍

2.6K 293 214
                                    


TRIGGER WARING!! : darah, kekerasan, kata kata kasar

Please bgt kalo kalian ga nyaman baca part ini, tolong klik back aku ga mau kalian kenapa kenapa :(

Aku mau kasih target 150 vote hehehehehe

Aku mau kasih target 150 vote hehehehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gone?


.



.


.



.


Januari 20XX

             Januari, bulan pertama dari ke dua belas bulan di tahun ini. Bulan pembawa harapan baru diawal tahun sekaligus menutup buku lama ditahun sebelumnya.

Berbagai manusia memanjatkan banyak doa agar mereka bisa melewati tahun ini dengan selamat bersama dengan orang terkasihnya. Tak lupa melnyelipkan beribu kata terima kasih untuk diri sendiri karena sudah menjadi kuat dan bertahan selama setahun.

Tawa ceria bak anak kecil yang mendapatkan kado diulang tahunnya, tangis malam penghantar lelap, senyuman yang dipasang untuk menutupi semua luka, kekecewaan akan ekspetasi, pengharapan  tak berujung, pengungkapan rasa cinta dan masih banyak lagi rasa yang terjadi setahun lalu.

Di balik jendela kamar rumah itu terlihat seseorang lelaki berambut coklat muda memfokuskan pandangannya pada jalan didepan rumah, menunggu kepulangan sang kekasih hati yang berkata akan pulang sebelum jam sepuluh.



23.27



Berulang kali pula netra coklat tuanya memandang jam digital di nakas kamar. Sudah lebih dari satu setengah jam ia menunggu kekasihnya.

Langit malam hari itu tanpa adanya awan, menyajikan langit bersih bertabur bintang dan bulan yang bersinar terang terlihat indah.






Bulannya indah ya a’?’

‘Lebih indah kamu, sayang’

‘Huek, cheesy amat’






Tanpa dapat dicegah kenangan sederhana itu menyusup masuk kedalam pikirannya, ia masih bisa mengingat bagaimana rasanya hangatnya pelukan yang kekasihnya berikan padanya, usapan dari tangan besar itu di rambutnya, bibir yang tak berhenti mengutarakan seberapa berharganya ia dihidupnya.

Tawa mereka bertiga, teriakan teriakan ledekan yang terlontar, kalimat kalimat godaan untuknya yang tak pernah gagal menghangatkan serta mengisi sunyinya rumah ini.

Namun, Renjun lupa roda kehidupan tak akan selalu berpihak padanya. Semesta tidak bekerja seperti itu. Renjun lupa bahwa mereka yang sedang bersamanya saat ini belum tentu akan terus bersamanya hingga nanti.

ABOUT US || NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang