>> Aska (hrj) sebagai youtuber
>> Deran (ljn) sebagai anak akustik
>> Rafa (njm) sebagai anak motor
.
Ini kisah tentang mereka ber tiga. Menceritakan bukan hanya romansa mereka tetapi juga hal lain yg nano nano. Penasaran? Sama saya juga.
...
Gimana kalo aku bikin target 20 vote sama 10 komen? Baru aku lanjut ya ^^ .
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
20.00 WIB
“Der, gw ke tempat tongkrongan dulu ya. Biasa ngumpul ngumpul bareng geng gw. Ikut kaga?” tawar Jaemin sambil mengenakan jaket jeansnya dan memasang helm full facenya.
“Ada taruhan kaga malem ini?” tanya Jeno yang fokus menghabiskan popcorn caramel milik Renjun yang dia ambil diam diam. Jeno melihatJaemin yang kini sedang memasang sepatu putihnya.
“Iya lah biar seru, taruhan duit 2 juta lumayan buat ngopi sama jajan” Jeno tampak berfikir sebelum dia ingat jika dia belum mengoreksi essay adik tingkatnya yang membludak mengingatnya saja membuat Jeno menghela nafas.
“Up, gw belum ngoreksi”
“Halah cupu, ya udah gw duluan kalo gitu” Jaemin pun menyambar kunci motornya yang berada disamping pintu utama rumah mereka. Namun tiba tiba Jaemin membalikan badannya.
“Bentar lagi jam 9, suruh Aska pulang telfonin terus. Kalo jam 9 Aska belum pulang kabarin gw, gw bantu cari” ucap Jaemin menggunakan nada seriusnya.
“Iya bawel udah sono pergi”
.
.
.
.
.
.
20.57 WIB
Jeno melirik dengan cemas terus menerus jam dinding yang sebentar lagi pukul 9 sambil menelfon Renjun yang sedari tadi tidak mengangkat telfonnya.
“Ck! Km itu kemana toh Dek, Rafa tau km belum dirumah jam segini ngamuk dia”
Memang tadi terakhir Renjun mengabarinya lewat pesan yang katanya dia akan pulang sebentar lagi dan sedang menunggu grab, tapi itu sudah 20 menit yang lalu apa memang jaraknya jauh atau bagaimana, tapi Jeno ingat dengan jelas kalo Renjun mengatakan mereka hanya berada di rumah Haechan yang jaraknya tidak lebih dari 15 menit perjalanan.
Jeno sekali lagi menelfon Renjun tapi lagi lagi suara operator yang menjawabnya.
.
.
.
20.59
“AAKHHHH BANGSAT,"
Jeno menggigit bibir bawahnya frustasi tanda bahwa dia benar benar khawatir dengan kekasih mungilnya itu.
