sebelas:Hayo Mati Ga?

0 0 0
                                    

Kilometer ke 10 menuju rumah Vino.
Pukul 20.30.

Vino berhenti melangkah,tiba tiba saja diberbalik.

"Kita istirahat di toko buku ini"ujar Vino,kami memang tepat berhenti didepan toko buku.

Kami pun masuk satu persatu,buku buku nya berantakan.Mungkin sebelum ada zombi yang menyerang.

"Yoongi-ssi,kemarilah"panggil profesor Hong memanggil Yoongi.

Yoongi melihatku,"nanti gue ke sini lagi"ujarnya,pergi mendekati Profesor Hong.

Aku mengangguk,duduk dilantai.Aku melampirkan jaket Yoongi dikursi.

/Puk

Tiba tiba sesuatu terjatuh.Sebuah dompet.Terbuka dilantai.Memamerkan sebuah foto...yang amat aku kenal.

Seorang bayi perempuan yang tertidur sambil dipeluk ayah nya.Eh tidak.

Disini foto itu bersama seorang laki laki yang amat muda,dan pasti bukan seorang ayah.

Foto nya usang dan kotor,seperti pernah ditekuk.

Foto ini jelas jelad terpajang didinding ruang keluarga dirumahku,lalu kenapa foto ini ada didompet Yoongi?

Segera ku raih dompet itu,ku pastikan itu memang foto masa kecil ku.Dan ya memang benar itu aku.Hanya ukuran foto nya yang lebih besar dari pada milikku yang terpajang dirumah.

"Ga mungkin"gumam ku,langsung berlari menyusul Yoongi.

"Dia penyintas"tiba tiba aku mendengar sebuah suara dibalik pintu.Itu Yoongi.

"Tapi gimana kalo dia ga tahan?dia cuman bakal ngancem keselametan yang lain"dan yang ini Vino.

"Gue yang bakal urus dan jamin dia"sergah Yoongi dengan cepat.

"Begini saja,saya membawa peralatan laboratorium,saya akan ambil imun tubuh kalian selama kalian masih menjadi penyintas"suara yang paling berat dan terlihat bijaksana ini Profesor Hong.

"Apa anda gila?kalian sendiri yang bilang kalau kalian sadar penurunan kesehatan dia,ambil saja imun ku,jangan dia"ujar Yoongi penuh penekanan.

Tunggu sebenarnya ini membicarakan siapa?aku kan?

"Trus lu yang ngejamin dia bakal mati?"singgung Vino.

"Yang ngejamin gue Nadine"ucap Yoongi dengan mantap.

Tuhkan.

"Kalian tenang dulu,saya tidak bisa hanya mengambil imun tubuh kamu,ini demi keselamatan banyak orang.Saya minta kerja sama nya"pinta Profesor Hong dengan nada memohon.

Mereka diam,mungkin berfikir.Aku tak tau harus membuka pintu dan memergoki mereka.Atau lebih baik diam mengikuti keputusan Yoongi.Tidak ,lebih baio ku dengarkan dulu jawabannya.

"Oke,tapi cukup satu plastik,para penyintas juga butuh imun tubuhnya.Nanti gue yang bilang ke Nadine"ujar Yoongi segera pergi dari sana.

Tepat didepan pintu saat dia masuk.Dia melihat foto yang harusnya ada di dompetnya,tapi ini malah terjatuh dilantai.

Dia ambil foto itu,langsung bisa menebak siapa yang baru saja mendengar semua percakapannya dengan Vino dan Profesor Hong.

___

Sedari tadi aku makan,berulang kali aku tak bisa menahan rasa laparku.Beberapa kali diselingi pikiran bila aku menjadi zombi.

Ku tahan tangis sedari tadi,teman teman sudah tertidur dengan pulas karena kelelahan.

Menyerah,ku rasa sudah cukup aku makan.Aku harus bisa menahannya.Hatiku tak merasa tenang sejak mendengar percakapan Yoongi,Vino,dan Profesor Hong.

Segera ku hampiri Yoongi yang sudah berbaring dan terpejam,tapi ku tebak dia belum tidur.Dia juga sedang menggenggam foto yang tadi tidak sengaja ku jatuhkan karena panik Yoongi akan mengetahui kalau aku menguping.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang