empat:Malam Sebelum Turun

0 0 0
                                    

Hari ke 5.

"Wan kawan,sini deh"panggil Tia,memegang buku catatannya.

Kami semua pun berkumpul,mengelilingi Tia.

"Kenapa?"tanya ku.

"Nih ya dari perkiraan yang gua itung,makanan kita cuman bakal cukup buat lima hari kedepan,air juga tinggal beberapa botol,cepet atau lambat kita bakal turun cari makan"jelas Tia memandang semua orang.

"Buat jaga jaga,yang cewe coba latian pake senjata ya"ujar Iyan melihat Rara,Fanya,Tia,Sandra,tak terkecuali aku.

"Lu juga kali"sahut Kevin.

"Ye tapi kan gue mending"Iyan membela diri.

"Dedek Iyan ndaa boleh ngeyel,nanti dedek Iyan ikutan ya hehe"Rara mencubit pipi Iyan gemas.

"Iishh"desis Iyan melihat Rara kesal.

/ceklek

Semua memandang pintu,"bikin kaget!!"ujar Tia kaget,ternyata Vino.

"Gue kira zombi udah bisa buka knop pintu"ujar Fanya agak kesal.

"Ikh jangan sampe dah"ujar Rara.

"Dari mana Vin?"tanya Bryan.

/Prangg

Vino melemparkan dua pedang yang sama seperti milik nya,lalu beberapa belati,juga pistol.

"Eh gile,banyak banget,punya siapa?"tanya Kevin kaget.

"Punya gue"jawab Vino datar.

"Vin jujur,lo sebenernya penyelundup senjata ilegal ya?iyakan?jawab lo?"tanya Tia asal.

"Legal kok,apa perlu gua ambilin surat resmi nya?"tanya Vino.

"Gak gak gak"tolak Tia cepat.

___

Pria itu duduk didepan sebuah meja kerja,mengisap rokok dengan penuh sensasi.Asap nya mengepul ringan ke atas.

Tiba tiba ia menaruh putung rokok nya,diambilnya lakban hitam dimeja tersebut,lalu dia tutup bekas gigitan zombi tadi dengan lakban tersebut.

Terlihat mengerikan dengan noda darah yang memenuhi pundak dan punggung nya.

Didepannya terdapat layar televisi,sebuah rekaman cctv detik itu juga.

Dipintu keluar,lantai satu,lantai dua,lantai tingga,hingga lantai 14.

Semua lantai sudah di kuasai zombi,terkecuali atap paling atas.Tak ada tanda tanda diterobosnya pintu keluar disana.

Pria itu sudah seminggu meretas cctv apartemen,sasarannya seorang pria berambut pirang.Dengan mata onyx dan terlihat seperti orang kaya dengan outfit yang selalu trendi.

Pria pirang itu berada dilantai 12,masih belum keluar sejak ada nya peringatan untuk tetap dirumah.

Ruangan gelap nan sunyi itu terlihat kumuh karena berserakan cup mie instan yang sudah habis dan beberapa bungkus rokok.

___

Hari ke 10
Pukul 04.00

Aku terbangun setelah Sandra menggoyangkan tubuh ku dan memanggil nama ku.

Saat ini giliran siff malam ku,aku duduk memeluk lutut didepan pintu kamar,bersandar menghadap teman teman yang tertidur dikarpet.

Ku lihat wajah wajah mereka,entah kenapa tiba tiba masa lalu ku kembali teringat.

Aku dulu yang selalu dibully saat SMP,sangat teringat jelas aku pernah duduk seperti ini setelah dihajar geng satu kelas.

Selalu pulang terlambat karena harus membersihkan luka di toilet umum agar tidak ketahuan ibu.

A HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang