Sore ini, Ana berniat pergi ke rumah Chan. Dia sudah lama tidak bermain dengan sahabatnya itu. Dia juga ingin bercerita tentang perasaanya terhadap Bobi.
“CHANDRA!” teriak Ana sambil mengetuk pintu rumah sahabatnya itu.
“Ngapain lu kesini?” jawab Chan ketus.
“Emang gw ga boleh kesini? Kan gw mau main sama lu” Balas Ana dengan nada sok manja. Dia tahu kalau sekarang Chan sedang marah padanya.
“Oh, kirain udah lupa sama gw”
“Ih apaan si, lebay deh. Orang baru dua hari doang juga ga ketemunya, kayak udah setahun aja. Udah ayo masuk ah!” ajak Ana seakan akan itu adalah rumahnya.
Begitu mereka sampai di kamar Chan, Ana langsung membaringkan tubuhnya di kasur. Chan yang sudah terbiasa dengan kelakuan sahabatnya ini hanya diam saja.
“Oiya Chan, gw pengen cerita nih” kata Ana tapi, tidak ada respon dari Chan.
“CHAN!” teriak Ana.
“hm”
“Ih gw pengen cerita, dengerin! Lagian ya, lu itu tuh cowok jadi ga usah deh pake segala ngambek ngambekan, kek cewek aja!”
“yaudah cerita cepetan”
“gw suka sama seseorang..”
“Lu suka sama seseorang?!” Chan terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulut sahabatnya itu.
“Iya, emang kenapa? Kok lu kek kaget gitu?”
“gapapa, siapa?”
“Bobi”
“BOBI? Bobi temen gw?”
“Iya, Bobi yang satu geng sama luu” Chan terdiam seribu bahasa. Dia tidak menyangka kalau sahabatnya akan menyukai seseorang dan itu adalah Bobi.
Ia kira, Ana tidak akan tertarik dengan yang namanya ‘cinta’, ia kira Ana hanya suka berhalu dengan bias nya itu, ia kira Ana hanya mencintai ‘oppa oppa nya’ itu tapi kenyataanya, semua perkiraannya itu salah.
“CHAN! WOI!” Ana berteriak tepat di depan kuping Chan.
“apa?”
“Kok malah nanya balik si lu. Gw tadi cerita jangan jangan lu ga dengerin lagi” Protes Ana.
“denger”
“trus?"
“trus apanya?”
“Yaampun, gw cerita panjang lebar dan tanggapan lu hanya itu?”
“Trus gw harus bilang apa?”
“Au ah! Oiya, btw lu mau jomblo terus gitu?”
“gw lagi nunggu seseorang”
“Yaelah Chan, nunggu itu cape. Apalagi kalo orangnya ga peka peka trus malah jadian sama orang lain. Mendingan lu sama Vivi aja tuh” Sebenarnya Ana juga tidak mau menyarankan Chan pacaran tapi ia sudah berjanji dengan Vivi jadi ia terpaksa mengatakan ini.
“Vivi? Gw anggap dia itu temen gw karena dia satu satunya sahabat lu. Lagian gw bakalan tetep nunggu orang itu sampai kapanpun” Jawab Chan.
“yaudah lah terserah lu aja” Ucap Ana menyerah. Karena ia tahu, sahabatnya ini memang keras kepala dan harus terus menerus dibujuk.
_____
jangan lupa vote and comment nyaa yaa 🌼
tengkyuu 💕btw aku ganti cover hehe...
itu dibuatin sama nayyararara_ 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND • JUNG CHANWOO ✓
Roman pour Adolescents"untuk apa kamu mencintai orang yang tidak pasti mencintaimu, jika ada orang yang pasti mencintaimu?" - chandra angelo