"SIAPA YANG LEMPAR LO PAKE BOLA?! KASIH TAU GUA NA!"
"lu mau ngapain kalo gua kasih tau? Lu mau berantem lagi? Udah lah chan, biarin aja" jawab ana.
"NGGA NA, MEREKA ITU HARUS DIKASIH PELAJARAN"
"yang ada itu bakal memperkeruh suasana, chan"
"NA, GAWAT" kata vivi dengan nafas terengah karena habis berlari. "lu berdua dipanggil kepala sekolah" lanjutnya.
Ana sudah tahu ini akan terjadi. Dia siap menghadapi ini. Dia sudah siap menerima caci dan makian orang lagi.
Saat ana hendak keluar, chan menahannya. "kenapa lu harus lakuin itu, na?"
"gua ga bisa liat mereka lakuin itu ke lu"
"tapi lu tau kan akibatnya jadi kayak gimana?"
"gua tau, gua udah siap buat nerima itu semua"
Chan menghela nafasnya. Dia menyesal karena tidak bisa membantu ana. "kita bakal nemuin pelakunya. Gua janji bakal bantu lu nemuin pelakunya" kata chan.
***
"KALIAN BERDUA INI HANYA MEMALUKAN NAMA SEKOLAH!"
"saya ngga ngelakuin itu pak, saya dituduh seseorang" kata ana.
"SESEORANG? SIAPA?!"
"sa-saya ngga tau, pak"
"KAMU INI MEMANG TIDAK BISA DIPERCAYA"
"pak, saya mohon beri kami waktu untuk mengungkap pelakunya pak" kata chan.
"iya pak, bapak juga bisa cek darah saya dan bayi itu" kata ana meyakinkan bapak kepala sekolah.
Bapak kepala sekolah tampak berfikir.
"baik, saya akan periksa"Mereka bertiga pergi ke rumah sakit untuk mengecek kebenaran ini.
Darah ana dan bayi itu diambil untuk diperiksa. Setelah setengah jam menunggu, dokter pun keluar dari laboratorium.
"bagaimana hasilnya dok?" tanya kepala sekolah.
"hasilnya menyatakan kalau saudari ana bukan ibu dari bayi tersebut. Tidak ada persamaan sedikit pun dalam tubuh mereka" jelas sang dokter.
"ba-baik dok, terimakasih" dokter itu pun pergi meninggalkan mereka. "saya minta maaf karena menuduh kalian tanpa bukti yang kuat" kata kepala sekolah.
"Gapapa pak, ini bukan salah bapak" kata ana.
"tapi saya mau meminta bantuan bapak untuk menemukan pelakunya" kata chan.
"apa itu, chan?"
"bapa harus berpura-pura bahwa masalah ini belum selesai. Kita tidak boleh membiarkan pelakunya tahu kalau kita sudah menemukan bukti ini" ana dan kepala sekolah itu mengangguk.
_______
gpp ya chap ini dikit doang wkwk
jangan lupa vote and comment nyaa yaa 🌼
tengkyuu 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND • JUNG CHANWOO [END]
Roman pour Adolescents"untuk apa kamu mencintai orang yang tidak pasti mencintaimu, jika ada orang yang pasti mencintaimu?" - chandra angelo