Second Piece | Memories

254 7 0
                                    

Second Piece

-2006-

"Kamu anak baru ya? Namaku Rakil. Kamu siapa?"

"Aku Alea."

"Alea, mulai sekarang aku bakal jagain kamu dari anak-anak usil itu. Kamu gak usah takut lagi, ya."

"Makasih ya, Rakil."

~{}~

-2010-

"Rakil, kalo bangun tuh jangan kesiangan terus dong. Kita bisa telat setiap hari. Emangnya mau dihukum terus?"

"Iya, iya. Sori, Le. Besok gak lagi-lagi deh."

~{}~

-2013-

"Rakil!! Lo tuh ya kebiasaan banget. Pasang alarm bisa, kan?"

"Gue udah pasang kok. Serius, deh."

"Tau ah. Kuping lo yang bermasalah kali. Udah yuk cepetan. Telat nih. MOS hari pertama pula."

"Yaelah, paling juga baru upacara pembukaan, Le."

"Tapi tetep aja bakal kena hukum. Cepet jalan!"

"Nih, pake dulu helm lo."

~{}~

-2014-

"Kil, anak-anak nyangkanya kita pacaran masa? Lucu banget, ya."

"Kok lucu?"

"Lucu aja."

~{}~

"Le, ntar pulang jam berapa? Gue ada latian basket soalnya."

"Lo latian aja, gapapa kok."

"Terus lo gimana?"

"Lo tenang aja, gue gak sendiri, kok. Ada Erwan."

"Lo lagi pedekate sama dia?"

"Iya, dong."

"Mending jangan."

"Dih, kenapa emang?"

"Jangan aja."

~{}~

-2015-

"Kil, gue perlu ngomong sama lo."

"Ngomong aja, susah amat."

"I really need to talk to you, Rakil. Seriously."

"Gue bisa dengerin lo ngomong sembari baca, kok. You know it well. Go ahead."

"Not for this time, you fcking Rakil. Tutup buku lo atau gue buang sekarang juga!"

"Fine. Jadi, apa yang mau lo omongin, hm, Miss truely fussy Alea?"

"Sebenernya apasih yang lo pikirin sampe ngelakuin itu, hah?!"

"Ngelakuin apaan?"

"Gak usah pura-pura bego deh, lo."

"What?"

"Lo kan yang selama ini bikin cowok yang pedekate sama gue jadi pada ngejauh? Bikin mereka ilfeel sama gue. Iya, kan? Gue kira emang ada yang salah sama diri gue. Taunya... Lo jahat banget sih, Kil."

"Gue cuma... becanda, Le. Gue gak nyangka mereka bakal kemakan kayak gitu."

"Dan lo ngelakuin itu berulang-ulang, Kil."

"Ya.. iya. Gue pikir mereka semua beda, taunya sama aja."

"Lo nyebelin, asli. I'm fcking hate you, Rakil."

"Calm down, Le. Gue becanda doang juga."

"Becanda lo gak lucu."

"So, lo marah sama gue gara-gara lo gagal pacaran? Seriously? Kinda childish, huh?"

"Bukan itu masalahnya, Rakil. Tapi masalahnya adalah lo! Ada apa sebenernya sama lo, hah? Lo gak suka kalo gue pacaran? Lo gak suka kalo nanti gue lebih banyak luangin waktu gue buat pacar ketimbang sama lo? Lo takut akan hal itu, Kil? To be honest, Kil, it's so childish. Lo yang childish di sini. Kita udah gede. Gak mungkin kemana-mana nempel terus kayak dulu. Bagi gue, kalo lo ntar pacaran pun, sama sekali gak masalah. Karna gue tau, gak ada hak buat ngelarang sahabat sendiri buat suka sama orang lain."

"Tapi sayangnya sahabat lo ini gak suka sama orang lain selain lo."

PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang