Bab 1 => Chapter 2

3 1 0
                                    

Dua bulan setelah aku bekerja di SSC, entah bagaimana caranya, aku mulai dekat dengan bosku sendiri, Bryan, si keras kepala, angkuh, dan sombong. Tapi sejatinya, Bryan adalah laki-laki manja yang membutuhkan perhatian lebih dari orang yang dicintainya. Itu yang aku ketahui setelah aku merasakan perbedaan-perbedaan mendasar dalam dirinya.

Diam-diam aku mulai mencintai si angkuh, dan tanpa sadar aku pelan-pelan mulai menyakitinya dengan membohonginya bahwa aku akan membantu dia dalam menjalankan perusahaan ini. Padahal aku berada di sini, menginjakkan kakiku di perusahaan raksasa ini karena paksaan ibu tiriku dengan alasan klasik yaitu dendam. Tapi apa aku bisa melakukannya, jika Bryan terus bersikap baik padaku dan akhirnya aku mulai luluh?

Sebulan setelahnya, aku berpacaran dengan Bryan dan pas dimana perusahaan akan mulai terpuruk, bukannya ini gila? Aku berpacaran dengan cucu dari musuh ibu tiriku sendiri. Sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk bercerita pada ayah, bahwa aku mencintai Bryan dan dengan lantang aku mengatakan

" Ayah, aku rasa aku tidak bisa melakukannya, aku rasa aku tidak mampu, aku mencintai Bryan, dan itu berada di luar kuasaku ayah"

"Ayah sudah mengatakan dari awal, Lea. Sesuatu yang kau kerjakan dengan tidak baik, akan menjadi boomerang bagimu nantinya, sekarang lihat"

"Tapi ayah tau, aku tidak akan pernah bisa menolak permintaan ibu, ibu akan sangat tegas untuk itu, ayah pasti mengerti sifat ibu yang satu itu, ayah. Bantu aku, setidaknya pada akhirnya aku harus memilih bukan?" lirihku.

"Kau bisa memilih cintamu, Lea" balas ayahku dengan tegas

"Bagaimana dengan ibu?"

"Ibumu biar ayah yang mengurus, kau lakukan apa yang seharusnya kau lakukan, sebaiknya jujur dengan Bryan, jangan sampai kau hancur sehancur-hancurnya sampai ke akar, Lea, kau akan menyesal seperti sekarang jika kamu membiarkan Bryan jatuh sendirian, ayah harap kamu mengerti dan mengambil keputusan yang bijak, sayang"

"Akan ku pikirkan, ayah"

Setelah kupikirkan semalaman suntuk, aku memutuskan untuk menentang ibu, memperjuangkan cintaku dan mengikuti saran ayah, aku akan jujur pada Bryan dan membantu menstabilkan perusahaannya kembali.

Esoknya, aku masuk ke ruangan Bryan, melihat Bryan dalam keadaan kacau karena tekanan keluarga Smith, dan juga kesibukannya dalam menstabilkan perusahaanya.

"Bryan?" panggilku

"Ya sayang?" Jawabnya sambil tersenyum, padahal aku tau dia sangat lelah dan bahkan mungkin jika aku menjadi dia, aku tidak akan tersenyum, tapi sungguh aku luluh, perasan bersalahku menyeruak begitu melihatnya tersenyum.

"Aku ingin berbicara sebentar, bisa? Tapi sebelumnya jangan menyela apapun yang ingin aku bicarakan, tunggu hingga aku selesai bicara, bisakah?"

"Tentu" Jawabnya

"Aku minta maaf sebelumnya" aku menjeda sedikit dan melihat ekspresinya yang bingung, kemudian aku melanjutkan

"Aku akan bertanggung jawab dengan apa yang telah aku lakukan, sungguh"

Dengan ekspresi bingung dia menjawab "bertanggung jawab atas apa, sayang? Kau ada salah?"

Aku mengangguk membenarkan "Iya, dan salahku menyebabkan perusahaanmu hampir krisis, aku minta maaf untuk itu, sungguh" 

The Story Of Alexander Bryan Adelio Smith & Azalea AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang