10. Makan malam?

4 2 0
                                    

Setelah kejadian tiga hari yang lalu, banyak siswa - siswa dari kelas lain yang mengamati Jane dan Nathan, mereka ingin memastikan apakah benar rumor tentang Jane dan Nathan?

Kalian ingin tau apa rumornya? Apalagi kalau bukan Jane berpacaran dengan Nathan? Jangan tanya siapa yang menyebarkan rumor itu, mereka sendiri juga tidak ada yang tau. Mungkin saja rumor itu datang pada saat mereka berinteraksi di pinggir lapangan, yang membuat semua orang heboh karena Jane jarang berinteraksi sedemikian rupanya dengan teman laki - laki. Wait, Jane bahkan tidak mempunyai teman laki - laki!

Jadi itu yang memperkuat rumornya.

"Ughh! gue jengah diliatin fagh" kesal Jane, pasalnya di setiap dimana tempat yang dia datangi, Ia selalu menjadi pusat perhatian.

Seolah - olah tatapan orang orang berkata seperti ini padanya 'Oh Jane? itu orangnya? wah dia manusia yang bisa berlaku seperti itu juga? owaa mengagetkan' Hei Jane juga manusia kawan, jangan berlebihan.

"Tak apa Jane, mungkin aja mereka sedang natap gue karena makin hari makin cantik kan" PD Giska.

"Jangan terlalu pede, nanti jatuh sakit" Ujar Lilian datar.

"Jane ada Nathan tuh, suruh kesini aja kuy?" Heboh Giska saat melihat Nathan yang baru memasuki kantin dan sedang mencari tempat duduk yang kosong

"Jangan macem - macem lo gis, jangan suruh kesini please"mohon Jane, dia sudah sangat malas berurusan dengan orang itu, terlebih jantungnya semakin tidak aman.

"Nat, hei nat, siniii ayoo sinii" Panggil Giska. Walau suaranya tidak keras Nathan tetap menyadari ada yang memanggilnya dan melihat Giska yang sedang melambai - lambai ke arah Nathan.

"Eh kalian, Giska manggil nyuruh kesana tuh" siku Nathan menyenggol pinggang Garda agar melihat ke arah pandangan Nathan.

"Ayoklah cus aee" Ucap Garda, bahkan saat ini dia berjalan mendahului Nathan selaku orang yang dipanggil Giska tadi.

"Hayyyyyy bebeb Nathannnn uwu duduk disini ya? kita makan bareng aja okay?" Ujar Giska cempeeng sambil bernada manja.

Jane yang mendengar itu semua hanya memutar bola matanya malas, tambah lagi kenapa Nathan harus duduk di depannya?! Ugh membuat Jane malas saja.

"Hai Jane" sapa nathan.

"Gue yang nyapa kok Jane yang di sapa balik sih? ah tapi gak apa, lanjutkan terus okay?" seru Giska sambil melayangkan kedipan mautnya.

"Berisik, makan - makan aja lo pade" Akhirnya Jane mengangkat suara saat pesanannya datang. Semangkok bakso dengan sambel yang baru ia tuangkan.

"Wah lo berani makan sambel banyak ya? sampe abis setengah njir di tempat sambelnya" Seru Garda kepada Jane.

"Emang lo gak berani makan pedes" Ucap Nathan.

"Yeu si bambank" Kesal Garda.

"Awas lambungnya sakit Jane, banyak banget itu cabenya" Ujar Nathan sambil meringis melihat ke arah mangkok bakso Jane.

"Namanya juga sambel jelas banyak cabenya" Ujar Lilian datar.

"Betul kata Lilian, lagi pula gue tahan makan pedes" Ucap Jane yang langsung melahap baksonya, bahkan ia menyendokkan kuah bakso yang sudah setengahnya bercampur dengan sambal itu.

"Wah gila" ujar Garda speechles, dia ingin makan makanan pedas tapi nggak berani, kasihan sekali.

"Nape? mau?" Tanya Jane.

"Kaga berani" balas Garda sambil ikut memakan mie ayamnya yang baru sampai itu, hanya berisi kuah polos dan saos tomat beserta kecap.

membuat jane sedikit terkekeh " makanan anak bayi ya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY STORY NOW [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang