2. Pelukan Hangat

3.5K 228 8
                                    

Sehun berjalan menuruni tangga, bergegas menuju ruang makan untuk makan malam bersama sang suami dan managernya. Chanyeol tersenyum melihat penampilan istrinya, piama merah marun itu terlihat kontras dengan kulit putih pucat Sehun.
Chanyeol segera berdiri dan menggeser kursi yang akan digunakan oleh Sehun, membantunya untuk duduk tepat disampingnya.

"Silahkan tuan putri." Ucapnya sambil tersenyum.

"Terima kasih." Sehun balas tersenyum manis atas perlakuan suaminya. Suho yang melihat interaksi sepasang suami istri itu hanya tersenyum. Sudah biasa baginya melihat kemesraan mereka berdua. Sehun mulai mengambil piring dan menyiapkan makan malam suaminya.

"Hyung ingin aku ambilkan juga?." Tanyanya pada Suho yang sudah Sehun anggap hyung nya sendiri, sejak Chanyeol memperkenalkan Suho sebagai manager nya 3 tahun lalu, Sehun sudah merasa nyaman berada didekat pria berusia 30 tahun itu.

"Boleh, terima kasih hunnie." Sehun hanya mengangguk dan dengan segera menyiapkan makan malam untuk Suho.

...

Setelah makan malam selesai, Suho pamit untuk segera pulang karena masih ada sedikit pekerjaan untuk mengatur jadwal Chayeol beberapa hari kedepan.
Sehun sedang membereskan meja makan dan mencuci piring kotornya saat Chanyeol datang setelah mengantar Suho sampai pintu depan.
Chanyeol memeluknya erat, menyesap wangi yang menguar dari tubuh Sehun, dan perlahan mengecupi leher jenjangnya.

"Hyung ingin mandi? Hunnie akan siapkan air hangatnya."

"Tidak sayang hyung bisa menyiapkannya sendiri." Ucapnya sampil mencium lembut pelipis Sehun.

"Hyung mandi dulu ya." Sehun hanya mengangguk dan kembali menyesaikan perkerjaannya.

...

Chanyeol sudah wangi dan terlihat segar sehabis mandi. Membiarkan istrinya mengusap rambut basahnya dengan handuk, sedikit pemberi pijatan pijatan lembut yang membuatnya nyaman. Ia juga menggunakan piama yang sama dengan istrinya. Setelah semuanya selesai Chanyeol menuntun istrinya menuju ranjang, ia ingin memeluk tubuh ramping ini sepuasnya.

"Bagaimana kuliah mu sayang?." Tanyanya sambil mengusap usap lembut rambut hitam istrinya yang selalu wangi.

"Berjalan dengan lancar hyung, bahkan 2 minggu lagi aku akan sidang skripsi." Sehun berucap dengan senyum bulan sabitnya. Chanyeol tidak tahan untuk mencubit pipi gembul itu.

"Semoga berjalan dengan lancar sayang, hyung akan selalu mendukung dan mendoakanmu."

"Terima kasih hyung." Chanyeol tersenyum dan mempererat pelukan pada tubuh ramping yang berada diatasnya. Sehun adalah mahasiswa kedokteran di salah satu universitas ternama di Seoul. Ia sudah berada di semester akhir dan tinggal menunggu sidang terakhirnya sebelum dinyatakan lulus diusianya yang bahkan baru genap 22 tahun, itu membuat Chanyeol bangga.

"Dan bagaimana dengan pekerjaan hyung?" Sehun semakin menenggelamkan kepalanya pada dada bidang dibawahnya.
Hangat dan nyaman. Sehun sangat menyukainya.

"Semua berjalan lancar tidak ada kendala, dan hyung bersyukur bisa menyelesaikannya dengan cepat hingga hyung bisa pulang lebih awal."

Chanyeol masih terus mengusap rambut halus itu lalu perlahan turun mengusap punggung nya, dan sekarang Sehun dapat merasakan tangan besar itu bergerak semakan kebawah. Mengusap lembut bongkahan bulatnya.

"Hyung.." Sehun mendongak dan mata kecoklatan miliknya bertemu langsung dengan mata hitam milik suaminya, yang memandangnya dengan senyum teduh.

"Hyung merindukanmu sayang." Bibir berisi itu perlahan mendekat, hendak menggapai bibir yang lebih tipis didepannya. Sehun terseyum menyambut ciuman lembut yang ia rindukan. Melingkarkan tangannya di bahu kokoh suaminya. Perlahan Chanyeol mengubah posisinya, membuat tubuh ramping itu terbaring dibawah tubuh besarnya. Mencium dan menyesap bibir manis itu semakin dalam.

The True Love {CHANHUN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang