"Malam ini kau ada acara? aku ingin mengajakmu menonton di rumah." Tanya Edna.
"Tidak, aku akan segera pulang setelah latihan baseball selesai. I'll catch you up later."
Edna mulai mengeluarkan kalkun dari kulkas dan memanggangnya di oven, sambil menunggu masakannya matang, ia membereskan seisi apartemen. Melipat cucian kering, memanggil asisten rumah tangga, kemudian memanggil layanan home service spa ke apartemennya. Sambil memasuk-masukan pakaian Morgan ke lemari, Edna menemukan sebuah cincin berlian di dalam sebuah box kecil berwarna merah.
Edna tahu, cincin itu untuknya.
Edna tahu, Morgan akan melamarnya.
Dan Edna ragu untuk menerima tawaran itu."Nat, si Morgan kayanya mau ngelamar aku deh. Aku nemuin cincin berlian di lemarinya."
"Bukannya memang itu yang kamu mau dari Morgan? Kita memang sangat dekat, Edna. Tapi Morgan masih adiku. Lebih baik jangan kau sembunyikan kekuranganmu. Aku tidak ingin kalian berdua hancur." Terang Natasha.
Beberapa jam kemudian, Edna mendengar pintu apartemen diketuk. Ia segera membukanya, dan melihat Morgan membawakan bunga mawar untuknya.
Edna yang tidak bisa menahan rasa bahagianya lantas memeluk Morgan dengan gegap gempita, lalu menuntunnya ke ruang TV."Pretty Woman, The Proposal, Ghost, Love Actually, Finding Neverland, kamu mau nonton apa?" Tanya Morgan
"Oh Pretty Woman, please. Itu film favoritku!"
Suasana hening cukup lama, karena mereka fokus menonton. Tiba-tiba Edna menyandarkan kepalanya ke bahu Morgan, lalu memeluk tangan kanannya erat. Morgan memandangi Edna, mata mereka saling menatap, dan bibir mereka mulai merekat, hingga tiada jarak diantara mereka. Morgan mencoba menyentuh Edna dengan lembut, membelai rambut panjangnya, membelai punggungnya, dan menyentuh bokongnya dengan lembut. Morgan merasakan tubuh Edna mulai merespon sentuhannya, lalu ia memindahkan tangannya perlahan ke arah depan. Membelai perut Edna, kemudian naik dadanya.
Edna jatuh ke dalam permainan Morgan, ia melepaskan pakaian Morgan dan menanggalkan blouse hitamnya sendiri, lalu melepaskan kait pada bra yang dipakainya. Terlihat bentuk tubuh Edna yang indah, dan Morgan menikmati pemandangan itu. Edna mulai menyentuh area sensitif Morgan dan memberikannya sedikit permainan tangan hingga tubuh Morgan bergetar.
Morgan terus melumat bibir Edna dan memainkan kedua dadanya hingga tanpa sadar Morgan sudah menanggalkan celana Edna.Edna langsung menghentikan permainan itu. Dan menutupi tubuhnya dengan sweater Morgan.
"Maafkan aku, Edna. Maaf kalau aku lancang, maaf kalau aku tidak menghormati keputusanmu untuk tidak menyerahkan tubuhmu sebelum menikah." Kata Morgan lirih.
"Bukan itu Morgan. Ada sesuatu dari dalam diriku yang tidak bisa membuatku menjadi wanita seutuhnya."
"Katakan padaku, kita sudah lebih dari 3 bulan tinggal bersama."
"Aku memiliki sindrom Sjogren. Tubuhku tidak bisa memproduksi cairan pelumas. Dan itu membuatku ketakutan setiap saat. Aku takut tidak bisa membahagiakanmu, Morgan." Jelas Edna.
Morgan terdiam, dilihatnya wajah Edna yang sudah berkaca-kaca. Lalu diciumnya bibir Edna.
"Aku tidak peduli, kita bisa menggunakan bantuan pelumas sintetik. Bagiku kau tetap perempuan seutuhnya." Bisik Morgan. Kemudian mereka melanjutkan persenggamaan itu.
* * * *
Seperti dugaan Edna, Morgan akhirnya melamarnya. Tapi tidak sesuai dugaan Morgan, Edna justru menolaknya. Edna merasa 6 bulan mengenal Morgan dan 3 bulan tinggal bersamanya adalah waktu yang sangat cepat. Edna masih ingin memajukan karirnya, Edna masih tidak bisa meninggalkan pekerjaan yang sangat dicintainya itu untuk urusan rumah tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Life of Street Wolf
RomanceMorgan dan Morgen adalah saudara kembar yang terpisah lima belas tahun lamanya sejak lulus SMA. Morgan dengan kehidupan sederhananya di Jerman, dan Morgen dengan kehidupan glamornya di New York. Siapa sangka, Morgen memiliki banyak rahasia di dalam...