Awal mula

10 1 0
                                    

Nama ku Yuna adriana. Cewek gendut nggk cantik,  dan penuh dengan kehaluan. Aku masih duduk dibangku SMA kelas 1 semester 2. Oh iya mengenai latar belakang, aku berasal dari keluarga sederhana. Bapak seorang PNS dan ibu mengurus rumah tangga. Aku memiliki kakak perempuan yang udah nikah dan punya 1 anak. Dia juga PNS dibidang kesehatan dan suaminya polisi. aku sebagai anak bungsu,cewek pula merasa harus sukses seperti kakak ku juga dan membanggakan orang tua ku pula. Agar mereka bangga anak anaknya bisa sukses. Jadi menurutku jadi anak bungsu itu istimewah ada suka duka dan sulit nya.

Malam hari ini aku menemani kakakku untuk kerumah teman SMA-nya,namanya kak nita,katanya sih ada surat yang mau di urus gitu. Kebetulan rumah temannya kakak ku itu cukup dekat, jadi kami naik motor aja.

Akhirnya kami sampai didepan rumah teman kakak ku. Dan ternyata aku baru tau kalau orang tuaku dan orang tua teman kakak ku itu saling kenal mungkin karna kakak dan kak nita dlu itu sering main bareng kerumah, waktu aku masih TK.

Dan seperti biasa,orang tua kak nita menanyakan kabar orang tua ku. Aku yang awalnya cuman mau nunggu di motor aja, nggk jadi karna bapak dari kak nita menyuruhku  ikut masuk.

Aku hanya bilang
" iya om" dan dengan senyum.

"katanya klau kita bertamu dirumah orang bisa jadi itu bakal jadi rumah mertua kita". Kata pak aji (bapaknya kak nita)

Aku hanya memberikan cengiran ku. Nggak tau mau ngomong apa. Akhirnya ngikut deh ke kakak ku yang udah keburu masuk dalam rumah kak nita.

Setelah aku masuk didalam rumahnya , aku dipersilahkaan duduk sama mama nya kak nita dan menepuk nepuk pundakku gitu.

"ini yuna yah? Sudah besar yah " kata kak nita

"iya ini yuna,dia udah SMA tan "kata kakak ku

"astaga udah lama yah. Dulu waktu sering kerumah mu dia masih anak kecil "kata kak nita dengan ketawanya.

Btw dia tuh orangnya agak rada rada bar bar. Sebelas duabelas lah sama kakak ku,pantes jadi sahabat.

Aku yang di omongin cuman diam aja. Sambil menampakkan gigi ku... Huuuu lama lama gigiku kering nih, abis senyum mulu. belum lagi aku main sama anak kak nita yang masih kecil dan imut. Maklum aku tuh suka banget sama anak kecil.

Saat kak ina (kakakku) dan kak nita udah bahas kepentingannya. Dan Akhirnya topik pembicaraan nya udah diganti. Sekarang Mereka lagi bahas adeknya kak nita yang seorang polisi juga. Dan ternyata suami kak ina dan adiknya kak nita itu sama sama ditugaskan di POLDA.

Akhirnya waktunya tiba untuk pulang. Aku dan kak ina udah di depan pintu, dianterin sama kak nita dan mamanya, dan ternyata bapak kak nita tuh lagi duduk diteras. Kami pun pamit untuk pulang.

"kami pulang dlu yah om,tante,nita"kata kak ina dengan senyumnya. Akupun hanya ikut senyum sopan juga.

"iya hati hati nak. Salamnya sama bapak dan mama mu"kata mama kak nita

"iya tante" kata kak ina

Dan akhirnya kami pulang kerumah.

Saat diperjalanan aku tuh mikirin kata kata bapak kak nita, kok aku jadi baper yah. Bukan baper ama bapak kak nita. Tapi dari kata katanya. Dan tadi mereka bilang punya anak cowok dan polisi pula.

Nggak tau kenapa aku tuh juga kepengen punya pendamping abdi negara, kaya kakak aku. Mungking Begitulah salah satu efek anak bungsu,menjadikan kakaknya panutan.



For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang