Bagian 1

357 28 4
                                    

Seoul, 16:03 KST

'Tring

"Selamat datang, mau pesan apa?" Tanya seorang pelayan dari meja kasir.

"Eum, americano & pancake madu." Jawab pelanggan

"Baiklah, tunggu sebentar." Balas pelayan itu sambil sibuk menekan layar tabnya. "Semuanya 7,900 won." Tambahnya. Pelanggan langsung membayar pesanannya dan duduk disalah satu kursi.

Dari luar sana, terlihat gadis sedang berjalan terburu buru menuju kedai kopi.

'Tring

"Selamat sore, maaf aku terlambat." Gadis itu buru buru masuk kedapur kedai tersebut sambil membuka mantel tebal miliknya, menggantinya dengan apron berwarna coklat gelap.

"Huft, apa sudah banyak pelanggan yg datang, Giselle?" Tanya gadis itu sambil menggulung rambutnya agar terlihat rapi.

"Baru satu, itu disana." Balas Giselle sambil menunjuk ke arah pelanggan yg baru saja memesan americano &  pancake madu. "Lagipula kedai baru saja buka." Tambah Giselle.

"Syukurlah. Tapi aku terlambat." Ujar gadis itu tengah merapikan cup cup di meja.

"Astaga, terlambat 3 menit saja tidak masalah, Vivian. Lagipula kedai ini milik Ibumu, jadi kau tidak mungkin dipecat."

"Bukan begitu, Giselle. Ya kedai ini milik Ibuku dan anggap saja aku yg mempunyai kedai ini, harusnya aku yg datang lebih awal dari pegawai lainnya."

Giselle tidak menjawab lagi, Ia fikir percuma berdebat dengan sepupunya ini, Ia akan kalah. Toh sahabatnya ini sangat keras kepala.

"Sekarang tugasmu membuat pancake madu dan aku akan mengurus minumnya."

"Okay, Riri." Balas Ningning sembari menuju dapur kedai.

❦❦❦

Satu persatu pelanggan datang. Para pelayan kedai tengah sibuk dengan tugas masing masing.

-Ting ting
"Tolong antarkan ini ke meja 12."

"Baiklah, tunggu sebentar."

Ningning sedikit berlari menuju Giselle dan mengambil nampan berisi lemontea dan roti. Perlahan Ia membawa nampan itu ke meja 12.

"Selamat menikmati camilanmu, Nyonya. Jika kau memerlukan sesuatu, kau bisa langsung memanggil kami." Ujar Ningning sebelum meninggalkan meja 12. Kemudian Ia kembali ke dapur kedai untuk menyiapkan pesanan selanjutnya.

Kini kedai kopi milik Ibu Ningning penuh dengan pengunjung. Giselle kewalahan dengan banyaknya orang yg mengantri, sedangkan Ningning dan Winter kewalahan dengan menu yg harus disiapkan.

"Hei, ada yg bisa ku bantu?" Tanya salah satu pelayan laki laki yg bekerja dikedai kopi tersebut.

"Akhirnya kau datang, Jaemin." Lega Giselle melihat Jaemin berdiri disampingnya sambil memasang apron.

"Kau bisa bantu Karina mengantar pesanan ke meja meja." Tambahnya. Tanpa menjawab, Jaemin langsung mengambil nampan yg sudah berisi pesanan dan mengantarnya ke meja 4.

❦❦❦

"Huft, hari ini melelahkan sekali." Winter menarik nafasnya panjang dan meregangkan otot otot tubuhnya.

"Wajar, ini akhir pekan." Sahut Karina yg tengah duduk disalah satu kursi kedai sambil memakan roti kesukaannya.

Ningning, Karina, Winter, Giselle, Jaemin dan Winwin tengah beristirahat setelah melayani puluhan bahkan ratusan pelanggan yg datang ke kedai mereka.
.
"Sekarang sudah pukul 8, kenapa kedai belum ditutup, Vivian?" Tanya Winter

Waiting For You | Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang