❝BELUM USAI RASA BERSALAHKU HILANG, KINI LARA MULAI MENGHAMPIRI. ❞
~•••~
Selamat Membaca!!!
💭💭💭
"Aku masih heran, loh, Ndo. Kamu kenapa, sih, diam aja waktu Fel dirundung Alicia kemarin? Ya, aku tau dulu Fel memang pernah merundung Alicia, tapi kalau Alicia membalas perbuatan buruk Fel dengan hal yang buruk juga, itu nggak baik. Apalagi kamu sempat cerita, kan, kalau kamu sendiri yang menemukan Fel nyaris dibunuh Ghina, harusnya kamu punya empati sama dia. Jangan diem aja, kamu harus kasih tau alasannya." Langkahku terhenti saat mendengar seseorang menyebut namaku.
Sebenarnya jam istirahat ini aku ingin menyendiri di taman belakang sekolah. Namun, aku justru melihat dua orang yang tampak berbincang-bincang. Awalnya berusaha untuk tak peduli, tetapi karena salah satu dari mereka menyebut namaku, tentu saja aku diam dan bersembunyi di dekat situ sambil mendengar kelanjutan percakapan mereka.
Rupanya mereka adalah Dika dan Fernan. Dan yang baru saja menyebut namaku tadi sepertinya Dika. Saat ini, posisiku berada di belakang mereka, jadi dua lelaki itu mungkin tak akan menyadari keberadaanku.
"Satu lagi. Kamu kok bisa tau keberadaan Fel dan Ghina waktu itu? Kamu ngikutin mereka?" Pertanyaan yang baru saja terlontar ini sangat menarik. Sebab, pertanyaan Dika mewakili rasa penasaranku beberapa hari ini."Oke, aku bakal cerita dari awal. Dengerin baik-baik, karena aku nggak bakal ngulang lagi." Tampak Dika langsung mengangguk-angguk. Aku pun siap pasang telinga.
"Sebenarnya ... aku suka sama Ghina." Sontak aku membelalakkan mata saat mendengar pernyataan Fernan. Dadaku rasanya sesak saat mendengar hal itu.
Memang berharap lebih pada manusia sangat tidak baik. Sejak Fernan menyelamatkanku waktu itu, aku sangat berharap Fernan memiliki secercah perasaan padaku. Sebab, aku mengakui kalau aku memiliki perasaan padanya. Dari dulu sampai saat ini. Namun, semua itu tertutupi karena Fernan yang selalu menjadi musuh besarku dulu.
Akan tetapi, sayangnya, kenyataan berkata lain.
"Dari dulu aku selalu menegur Fel, itu karena aku takut Ghina jadi ikut-ikutan memiliki sikap buruk seperti Fel. Ghina adalah gadis baik, aku tak mau citranya jadi buruk. Saat teman-teman Fel satu persatu mulai meninggal dengan mengenaskan, saat itu pula aku khawatir. Akhirnya, aku selalu mengikuti Ghina. Sepertinya dia nggak menyadari itu. Dari dia berangkat sekolah sampai pulang sekolah. Aku membuntuti dia.
"Sampai akhirnya, pada waktu itu, saat pulang sekolah, mereka mampir ke rumah Fel. Awalnya kukira mereka ingin menaruh tas di rumah Fel atau gimana lalu pergi jalan-jalan, karena aku lihat taksi online yang mereka tumpangi masih berhenti di rumah Fel. Tapi, ternyata mereka masih memanggul tas dan naik taksi online. Akhirnya, aku mengikuti mereka.
"Aku sempat kehilangan jejak mereka waktu itu, tapi untunglah sempat terkejar. Begitu mobil berhenti, aku kaget saat mereka ingin masuk ke sebuah rumah kosong. Demi keamanan Ghina, aku diam-diam mengikuti mereka. Sama sekali nggak kuduga, tiba-tiba Ghina menyekap Fel. Aku bingung saat itu. Akhirnya, aku coba cari tempat sembunyi.
"Kau tau, pikiranku benar-benar buntu. Keadaan Fel sangat genting, tapi yang membuat keadaan Fel berbahaya justru Ghina sendiri. Tentu saja aku bingung apa yang harus kulakukan. Aku sempat melihat Ghina mengunci pintu rumah itu, lalu entahlah dia pergi ke mana. Lumayan lama. Untunglah waktu itu aku sempat mengendap-endap masuk ke rumah itu. Kalau tidak, pasti aku tak akan bisa masuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge After MOS
Misterio / SuspensoMystery at School Series #2 💭💭💭 "Ah, ya. Tadi kau bilang, 'kan, kalau fungsi hati itu untuk menetralisir racun? Kau benar sekali, karena kalian memang tidak memiliki hati. Buktinya? Ya, kelihatan banget dari kelakuan kalian tadi. Banyak racunnya...