Fallin' in love with Naruto's sister.
Uchiha Sasuke tidak menyangka akan tiba harinya dia mengalah dengan sang rival darinya bayi. Dia juga tidak menyangka bidadari pujaan yang dia jumpa kemarin merupakan adik kandung Namikaze Naruto.
Eh, tapi kenapa ya Sasuke tidak pernah bertemu dengannya. Padahal sudah berapa lama dia dan Naruto beradu jetos.
Jika tahu begini, Sasuke akan membuang Itachi, kakak satu-satunya ke lautan Antartika dan akan mengambil Naruto sebagai kakak barunya. Padahal mereka, Naruto lebih muda beberapa bulan darinya.
"Benar dia adikmu?" Tanya pemuda 28 tahun itu.
Naruto tidak menjawab dan berlalu pergi mengabaikan pertanyaan tidak penting Sasuke.
"Apa benar dia adikmu? Bagaimana bisa?" Tanya Sasuke lagi sambil mengekori Naruto yang tiba-tiba berhenti dihadapannya.
Tanda awas apabila Naruto menyisingkan lengan kemejanya. Bukan Sasuke takut tapi dia tidak mahu lagi mencari angkara dengan calon kakak iparnya. Walaupun imagenya telah buruk.. catat.. sangat sangat buruk dihadapan Naruto.
'Brengsek.' Batin Sasuke.
"Tenang Naruto dobe.. aku kan hanya bertanya. Hubungan sesama manusia itu penting dobe." Perkataan Sasuke memusingkan kepala Naruto.
"Sejak kapan urusanku menjadi urusanmu. Dan sejak kapan kau yang dingin, angkuh, sombong, bongkak, riak dan segala macam hal buruknya menjadi banyak bicara sialan. Telingaku sakit tau.."
Cerca Naruto. Dia ada rapat pagi ini dan Sasuke mengacaukannya.Mereka rakan kerja yang tidak saling mengakui, mengetuai divisi yang berbeda. Kalau Naruto bertugas sebagai ketua divisi pemasaran, manakala Sasuke pula ketua divisi kewangan. Berkhidmat di Konoha Tower yang diterajui oleh Hatake Kakashi begitu memenatkan minda.
"Aku bertanya kerana kau tidak mirip adikmu itu. Just answer what i'm asking dude!" Desak Sasuke. Selagi dia tidak mendapat jawapan dari Naruto, selagi itu dia akan menganggu mantan rivalnya itu.
"Non of your concern. Just leave me alone. Aku ada rapat sebentar lagi. Manusia workaholic sepertimu apa tidak ada pekerjaan? Pergi sebelum aku memberi tanda merah di pipi mu."
"Kau mau menciumku. Jijik dobe!"
Burgh
"Itu tanda merah yang ku maksud. Dasar!" Naruto menutup pintu ruangannya keras tepat dihadapan muka Sasuke. Meninggalkan Sasuke yang masih menatap pintu dengan pandangan yang tidak percaya.
"Ini harimu.. setelah aku dapatkan Sakura nanti tunggu balasanku." Sasuke tersenyum miring dan berlalu ke ruangannya tepat disebelah ruangan Naruto.
Ini gila, Naruto benar-benar gila! Beraninya dia menyembunyikan informasi tentang calon isterinya, Sakura.
"Tolong beritahu aku dobe, nombornya Sakura.. aku ingin mendengar suaranya."
"Tidak." Enak aja. Langkah mayatku dulu. Kata hati Naruto.
Sasuke mengedipkan matanya sok imut.
"Dobe.. dobe.."
"Nombornya Sakura ya.. ya.." Sambil menghulurkan ponselnya kearah Naruto.
Buk.
Lemparan Naruto mengena. Ponsel Sasuke berakhir di tong sampah.
"Kau.. berani-beraninya.." Geram Sasuke. Itu ponsel termahal yang pernah dunia ada. Sasuke melipat lengan kemeja biru tuanya perlahan-lahan.
"Kau.." Sasuke mengepal tangannya dan bersiap untuk memukul kepala kuning tahi cairnya Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' in love with Naruto's sister 🍅
FanfictionCinta ini tidak layak diberi makna. Terlalu ambigu dan tidak mengenal siapa. Begitu juga Sasuke yang jatuh cinta pada adik sang rivalnya. Ah, sudah.. apa perlu dia menculik Naruto dan mengancamnya untuk menikahkan dia dengan Sakura. Sasuke sudah san...